Atasi Kemacetan di Jalan Raya Uluwatu 1, Jalur Alternatif Jalan Segara Giri Jimbaran Diuji Coba
MANGUPURA – baliprawara.com
Pasca diresmikan oleh Bupati Badung, Nyoman Giri Prasta, ruas jalan Segara Giri, Jimbaran, Kuta Selatan, kini mulai digunakan sebagai jalur alternatif, Jumat 1 Maret 2024. Yang mana pemanfaatan jalan ini sebagai jalan alternatif, tentu dengan harapan untuk memecah kemacetan yang kerap terjadi di jalan utama.
Menurut Ketua LPM Kelurahan Jimbaran, Made Dharmayasa, kebijakan pengalihan arus lalu lintas ini mendapat tanggapan positif dari masyarakat. Sebelum adanya jalur alternatif, kemacetan di Jalan Raya Uluwatu 1 menjadi masalah serius yang kerap dikeluhkan. “Dengan adanya jalan ini setidaknya beban kemacetan di Jalan Raya Uluwatu 1 sedikit bisa dipecah,” kata dia.
Pengalihan arus lalu lintas ini sementara hanya dilakukan untuk Jumat 1 Maret 2024 saja, karena adanya upacara Pujawali di Pura Ulun Siwi. Namun, Dharmayasa menambahkan bahwa pengalihan serupa akan dilakukan lagi jika ada kegiatan yang berlangsung di Jalan Raya Uluwatu 1.
“Terkait pengalihan arus saat ini, karena kami menyelenggarakan kegiatan Pujawali di Pura Ulun Siwi, jadi pengalihan arus dilakukan dari lapangan Yoga Perkanthi menuju Jalan Yoga Perkanti ke arah kiri ke Pantai Jimbaran di Jalan Segara Giri Jimbaran dan lurus ke Pantai Kedonganan,” katanya di sela kegiatan.
Arus lalu lintas kata dia, yang dari arah utara juga dialihkan dari Jalan Raya Uluwatu 1 Kedonganan dialihkan ke kiri dari batas Kelurahan Kedonganan ke Jalan Sanggar Buana, dan langsung menuju Bypass Ngurah Rai. Pengalihan ini berlaku mulai pukul 08.00 Wita, dengan kendaraan berat lebih dari 10 ton diarahkan untuk melintasi Jalan Uluwatu 1 menuju Kedonganan dan tidak menggunakan jalur alternatif.
Ia juga berharap agar masyarakat dapat mematuhi arahan dan pengaturan yang dilakukan oleh pecalang, meskipun tidak ada pengumuman resmi terkait pengalihan arus ini. Pecalang telah siaga di beberapa titik untuk memastikan kelancaran pengalihan arus lalu lintas. Penggunaan Jalan Segara Giri Jimbaran sebagai jalur alternatif ini juga diharapkan dapat menjadi langkah awal yang baik dalam upaya mengatasi kemacetan di kawasan Jimbaran, sekaligus memberikan contoh bahwa pengelolaan lalu lintas yang baik dapat berdampak positif terhadap kenyamanan dan kelancaran arus kendaraan.
Sementara itu, Ketua Pecalang Desa Adat Jimbaran, I Nyoman Suwirya berharap agar penggunaan jalur alternatif ini dapat menjadi solusi untuk mengatasi kemacetan di Jalan Raya Uluwatu 1.
penempatan personel dari Linmas, Pecalang, dan Bakamda masih terbatas. “Kami berharap kedepannya kami bisa menempatkan anggota kami di semua titik kemacetan dan mengalihkannya ke jalan baru ini yang kami harap bisa mengurai kemacetan,” ujar Suwirya.
Petugas telah disebar di beberapa titik kunci, termasuk di pertigaan jalan Yoga Perkanti, dengan arahan untuk mengarahkan lalu lintas ke barat menuju pantai yang tembus ke Cafe 9, dan selanjutnya ke desa Kedonganan.
Dengan total anggota yang bertugas mencapai 127 orang, terdiri dari 52 anggota pecalang, 56 anggota Linmas, dan 19 anggota Bakamda, mereka menjaga dari pukul 06.30 sampai upacara berakhir pada pukul 22.00 Wita.
“Setelah dibukanya jalan ini, syukur kami sudah bisa mengurai kemacetan yang ada dan situasi sudah kondusif,” kata Suwirya yang sering disapa Man Genuk itu. (MBP)
.