Awal Musim Angin Barat, DLHK Evakuasi 150 Ton Sampah Kiriman di Sepanjang Pantai Samigita

 Awal Musim Angin Barat, DLHK Evakuasi 150 Ton Sampah Kiriman di Sepanjang Pantai Samigita

Sampah kiriman “serbu” pantai Samigita hingga Jimbaran.

MANGUPURA – baliprawara.com

Sampah laut yang sering disebut sampah kiriman, terus “menyerbu” sepanjang Pantai Seminyak, Legian, dan Kuta (Samigita), dan Jimbaran. Bahkan volume sampah yang menepi, terus meningkat akibat intensitas hujan cukup tinggi dalam beberapa hari terakhir.

Kondisi ini membuat pihak Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Badung, mulai bekerja ekstra untuk melakukan pembersihan sampah kiriman. Pada awal musim angin Barat, sejak awal kemunculan pada akhir bulan November hingga saat ini, total sebanyak 150 ton sampah atau setara 75 truk sampah berhasil dievakuasi dari kawasan pantai Samigita.

Koordinator Deteksi Evakuasi Sampah Laut (Desalut) Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Badung, Made Gede Dwipayana, mengatakan, sampah kiriman sudah mulai menepi sejak akhir November 2024. Sejak awal sampah kiriman menepi di pesisir barat pantai Badung khususnya di Pantai Samigita, total sudah ada 150 ton sampah yang berhasil dievakuasi, didominasi ranting kayu besar dan batang pohon.

Dikatakan, untuk sampah kayu tersebut, dibawa ke Pusat Daur Ulang (PDU) Mengwi untuk dicacah menggunakan mesin wood chipper. Sementara itu, sampah plastik dan residu lainnya dibuang ke tempat pembuangan akhir (TPA).

Sampah kiriman ini kata dia, dikumpulkan dalam 75 truk dan dikirim ke pusat pengolahan. Dari jumlah tersebut, Pantai Seminyak menyumbang sekitar 40 ton sampah, Pantai Legian 30 ton, dan Pantai Kuta sebanyak 80 ton.
“Ada juga sampah plastik, tetapi jumlahnya tidak signifikan,” kata Dwipayana, Senin 9 Desember 2024.

Jumlah sampah kiriman yang menepi di pesisir barat pantai Badung pada tahun ini hampir sama dengan kondisi yang terjadi pada tahun lalu. “Kondisi sampah kiriman tahun lalu, hampir mirip. Bulannya pun hampir mirip. Tahun lalu total sampah kiriman juga sama hampir di 150 ton,” tambahnya.

See also  Universitas Udayana Raih 6 Penghargaan pada Anugerah Diktiristek 2022

Sementara untuk di Pantai Jimbaran dan Kedonganan, Dwipayana mengungkapkan proses pengangkutan sampah masih tertunda. Dia menyebut, di Pantai Jimbaran, terdapat sekitar 60 ton sampah yang terkumpul, atau setara dengan 30 truk. Sampah di kawasan tersebut didominasi ranting dan kayu besar, mirip dengan kondisi di Pantai Samigita.

Di sisi lain, di Pantai Kedonganan, volume sampah relatif lebih kecil, sekitar 10 ton, dengan mayoritas berupa sampah plastik. Proses pengangkutan sampah di kedua pantai ini baru akan dilakukan dua hari mendatang, karena saat ini DLHK masih fokus pada pembersihan di Samigita.

Tak hanya di pantai Barat Badung, sampah kiriman ditemukan di pesisir timur pantai Badung, seperti Pantai Peninsula Nusa Dua. Namun, kondisi cuaca yang sulit diprediksi menjadi tantangan utama dalam penanganannya. Di pesisir timur pantai Badung, sebagian besar sampah kiriman berupa rumput laut. Tipe sampah ini pun tidak mereka buang, tetapi ditanam kembali karena bersifat organik. (MBP)

 

redaksi

Related post