Badung dan Denpasar Kembali Sekolah Daring dan WFH 5 Hari Selama KTT G20

 Badung dan Denpasar Kembali Sekolah Daring dan WFH 5 Hari Selama KTT G20

DENPASAR – baliprawara.com

Terkait rencana pembelajaran jarak jauh (PJJ) atau secara dalam jaringan (daring), serta pemberlakukan bekerja dari rumah atau work from home (WFH) selama Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20, akan diberlakukan selama 5 hari kerja. Hal ini pun akan diberlakukan untuk di dua wilayah di provinsi Bali. Yakni di Kabupaten Badung yang menjadi pusat pelaksanaan event, dan juga di kota Denpasar.

Hal itu disampaikan Gubernur Bali I Wayan Koster, di sela-sela mendampingi Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat meninjau pembangunan Pelabuhan Sanur, Denpasar, Jumat 7 Oktober 2022. “Sudah beres (Persiapan belajar daring-red). Bukan seluruh Bali, tapi Denpasar dan Badung saja,” kata Koster. 

Lebih lanjut dikatakannya, untuk kebijakan belajar daring bagi siswa dan WFH bagi pekerja di Badung dan Denpasar tersebut, rencananya akan dilaksanakan selama 5 hari. Namun, dirinya tidak menjelaskan secara detail. 

 

Sementara itu, sebelumnya, pihak Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Bali mengaku siap untuk itu. Bahkan kebijakan itu akan dibahas dalam rapat koordinasi untuk membahas skema yang akan diterapkan.

Kadisdikpora Bali, I Ketut Ngurah Boy Jayawibawa, Rabu 5 Oktober 2022 mengatakan sangat mengapresiasi hal itu  dan siap menyukseskan KTT G20. Namun dirinya menegaskan untuk penerapan pembelajaran daring pada siswa dalam mensukseskan pelaksanaan KTT G20, Bali sudah sangat siap. Baik itu dari kesiapan siswa maupun sekolah. Karena seperti diketahui, selama pandemi Covid-19, mereka juga sudah melangsungkan pembelajaran daring. “Pada prinsipnya kami siap untuk melaksanakan pembelajaran daring. Apalagi ini untuk menyukseskan perhelatan KTT G20 tentu kami siap,” tegasnya.

See also  Tingkatkan Pelayanan Kesehatan di Sumba Barat, FK Unud Tempatkan Residen Senior Mandiri

 

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan, mengatakan perlu adanya kebijakan sekolah daring dan aktivitas perkantoran agar dilakukan dari rumah atau Work From Home (WFH) dari Pemprov Bali.  “Pak Gubernur ini dibantu ya untuk kebijakan sekolah daring dan karyawan agar Work From Home. Saya kira ini tidak ada masalah karena saat Covid kita juga sudah terbiasa dengan daring dan ini sangat membantu untuk penyelenggaraan KTT G20,” kata Menko Luhut, saat Rapat Koordinasi Penyelenggaraan KTT G20 Indonesia Tahun 2022 yang berlangsung di Candi Ballroom Hotel Apurva Kempinski, Bali, Selasa 4 Oktober 2022.

Selain mengurangi mobilitas masyarakat, pada rapat ini juga membahas terkait skenario rencana operasi bandara untuk KTT G20. Seperti berkaitan dengan slot parkir pesawat VVIP, negara yang perlu diberikan privilege untuk parkir di Bandara Ngurah Rai, pengaturan slot-slot waktu pendaratan pesawat VVIP, pemberlakuan partial close. Selain itu juga terkait pengurangan frekuensi penerbangan di bandara Ngurah Rai dan bandara parkir pesawat, hingga pengaturan jarak dan/atau jeda waktu antar-pesawat. 

“Saya minta ini betul-betul dicek, masalah pesawat ini penting kalau bisa dari mulai sekarang kita sudah tanya pesawat yang dibawa dari negara-negara yang akan hadir itu apa saja dan jumlahnya berapa supaya kita bisa susun pengaturannya dari sekarang,” kata Menko Luhut dalam paparannya. (MBP)

redaksi

Related post