Badung Go Tani, Optimalkan Pemasaran Produk Pertanian Lokal Secara Online
MANGUPURA – baliprawara.com
Pandemi Covid-19 yang melanda hampir seluruh dunia, memberikan pelajaran penting bagi kita semua untuk tidak melupakan sektor pertanian. Karena, sektor ini telah terbukti mampu bertahan dalam menghadapi berbagai gejolak perekonomian dan menjadi tulang punggung dalam menjaga ketahanan pangan masyarakat kita. Hal itu disampaikan Sekretaris Daerah Kabupaten Badung I Wayan Adi Arnawa saat menghadiri Gerakan tanam (Gertam) Padi Varietas Inbrida di Subak Saih Desa Tibubeneng, Kecamatan Kuta Utara, Jumat 13 Agustus 2021.
Turut hadir pada Gertam ini, Kadis Pertanian dan Pangan Kabupaten Badung I Wayan Wijana, Kabid Produksi Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali, Camat Kuta Utara, Perbekel Tibu Beneng dan Prajuru Subak Saih.
Pihaknya memberikan apresiasi kepada petani karena meskipun dalam situasi pandemi Covid 19, para petani tetap harus bekerja guna memenuhi kebutuhan pangan masyarakat dan mengajak krama subak bangga menjadi petani. “Pandemi ini mengajarkan kita agar tidak terlalu ketergantungan dengan sektor pariwisata, momentum ini harus dimanfaatkan untuk mengelola sektor pertanian agar dapat membangun ketahanan pangan dan meningkatkan kesejahteraan petani,”ujar Adi Arnawa.
Sekda Adi Arnawa dalam kesempatan ini mengingatkan prajuru subak untuk mendukung upaya pemerintah dalam menekan penyebaran Covid-19 dengan menerapkan protokol kesehatan (prokes) secara ketat dan disiplin agar sektor pariwisata yang menjadi andalan dalam menggerakan roda perekonomian bisa segera dibuka kembali.
Sementara itu Kadis Pertanian dan Pangan Kabupaten Badung I Wayan Wijana, melaporkan bahwa dalam upaya menggerakan sektor pertanian dan menjaga ketersediaan pangan, pemerintah menggelontorkan berbagai program dan kegiatan di Kabupaten Badung. Salah satunya Adalah Gerakan tanam padi seluas 2000 hektar, tanaman kedelai 66 hektar, tanaman jeruk 1000 pohon dan gertam cabai seluas 10 hektar di samping bantuan rehabilitasi jaringan irigasi, Alsintan dan alat-alat pasca panen yang sangat dibutuhkan petani untuk mengatasi kelangkaan tenaga kerja pertanian.
Untuk meningkatkan sinergitas sektor pertanian dengan sektor pariwisata dan UMKM serta membantu petani dalam membuka akses pasar, pihaknya sedang merangkul para pelaku usaha dan merancang program Badung Go Tani untuk mengoptimalkan pemasaran produk pertanian lokal serta mendorong petani untuk memanfaatkan teknologi dalam mengembangkan usahatani dan mengakses pasar secara online. (MBP)