Badung Lanjutkan Pencairan BST, yang Belum Terima Disarankan Melapor ke Dinas Sosial

MANGUPURA – baliprawara.com
Setelah melakukan proses verifikasi, validasi dan cleansing data secara berjenjang terhadap Keluarga Penerima Manfaat (KPM), pemerintah Kabupaten Badung, melanjutkan pencairan Bantuan Sosial Tunai (BST) Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) termin satu, bertempat di Kantor Desa Buduk, Kamis (11/2). Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta didampingi anggota DPRD Badung IB Alit Argapatra, Kadis Sosial Ketut Sudarsana, Kabag Humas Made Suardita, Camat Mengwi Nyoman Suhartana dan Kepala Bank BPD Bali Cabang Mangupura memantau langsung proses penyaluran BST ini.
Dihadapan masyarakat, atas nama Pemkab Badung, Bupati Giri Prasta menyampaikan permohonan maaf atas keterlambatan penyaluran BST PPKM di Kabupaten Badung. Karena kata dia, dalam penyaluran BST ini, harus dilakukan cleansing terhadap data masyarakat penerima bantuan. “Karena banyak ditemukan adanya data NIK yang ganda. Begitu juga ada data masyarakat yang sudah pernah mendapatkan bantuan sebelumnya,” terangnya.
Bupati Giri Prasta juga mengungkapkan komitmennya dalam membantu masyarakat Badung selama penerapan PPKM. Yang paling prinsip disampaikan oleh Giri Prasta yaitu, apabila ada masyarakat yang belum mendapatkan bantuan, pihaknya menyarankan untuk segera melapor ke Dinas Sosial karena sudah disiapkan kantor pengaduan masyarakat, sehingga bisa segera ditindaklanjuti oleh pemerintah.
“Kami mohon masyarakat untuk bersabar, karena kami pasti melakukan yang terbaik untuk masyarakat badung yang kami cintai. Untuk semua wilayah Kabupaten Badung dalam seminggu ini akan kami clearkan, dan di hari libur pun kami tetap bekerja untuk menyelesaikan ini,” jelasnya seraya menyebut untuk saat ini diseluruh wilayah Badung ada sekitar 50 ribu data KPM yang diajukan, namun berdasarkan hasil cleansing didapatkan 40 ribu data yang sudah tervalidasi. (MBP)