Bak di Luar Negeri, Pantai Kuta Semakin Indah Dengan Deretan Pohon Palem

 Bak di Luar Negeri, Pantai Kuta Semakin Indah Dengan Deretan Pohon Palem

Deretan pohon palem, menambah keindahan kawasan pantai Kuta.

MANGUPURA – baliprawara.com

Kawasan pantai Kuta, tepatnya di area relokasi Pasar Seni Kuta, kini terlihat berbeda dibandingkan sebelumnya. Kawasan ini, kini terlihat lebih indah bak seperti berada di luar negeri, dengan adanya sejumlah tanaman palem phoenix (kurma), yang ditanam berjejer di depan tenda pedagang.

Pemandangan itu membuat wajah pantai Kuta menjadi lebih segar, ditambah dengan adanya pedestrian jogging track yang berada di sebelah lokasi pohon. Hal itu diharapkan dapat kembali memantik kunjungan wisatawan pasca pandemi Covid-19, sehingga roda perekonomian masyarakat dapat segera bangkit dan berputar seperti sedia kala.

Project Manager Tunas Jaya Sanur Bianglala KSO, I Nyoman Agus Sandika, mengatakan bahwa, spot di depan titik relokasi Pasar Seni Kuta, memang mulai dipasangi pohon perindang, yaitu pohon kurma. Kedepannya Pantai Samigita memang akan dilengkapi dengan pohon perindang, namun tidak secara keseluruhan. Titik tersebut lebih menyasar pada kawasan yang memang ramai dikunjungi wisatawan, seperti di area perbatasan Pantai Kuta, area depan Pura Segara Kuta, Candi Bentar Pantai Legian, beberapa di Pantai Jerman dan Pantai Sekeh Kuta, serta di kawasan Pantai Double Six Seminyak. 

 

Namun hal itu tergantung dari kondisi anggaran dan space area yang memungkinkan untuk ditanami. “Hanya ada beberapa spot area yang akan ditanami, dengan mempertimbangkan space area di kawasan. Sebab tidak semua memungkinkan ditanami tanaman, karena keterbatasan space,” katanya, belum lama ini.

Lebih lanjut kata dia, sebenarnya ada 4 jenis tanaman yang nantinya ditanam di Pantai Samigita. Yaitu jenis pohon kurma, palm kenari, body (ancak), dan 2 pohon baobab. Jenis tanaman yang akan ditanam kebanyakan merupakan jenis tanaman palem kenari dan kurma, dengan sebagian besar dipusatkan di wilayah Kuta dan Legian. 

See also  Pandemi Covid-19, Kwarda Bali Gelar Rakerda Secara Virtual dan Tatap Muka Terbatas

Sedangkan pohon baobab akan berada di candi bentar utama Pantai Kuta dan Perbatasan Pantai Kuta-Legian. Pohon tersebut akan menjadi pohon ikonik dari Pantai Kuta. Dipilihnya keempat jenis pohon itu, dilakukan oleh Pemkab Badung, dengan kajian penyesuaian. Sedangkan pihaknya hanya menyiapkan area yang dipilih, median tanaman, serta proses pemasangan. Sebab pohon itu tidak serta merta bisa langsung ditanam, terlebih dengan kondisi angin pantai yang cukup kencang. 

 

Pihaknya berharap nantinya pohon tersebut dapat senantiasa dirawat kedepannya, sehingga kondisinya dapat terjaga dan tumbuh subur di titik lokasi terkait. Sementara, terkait jalan pedestrian yang sudah mulai dipasang, nanti itu akan nyambung dari Seminyak sampai Pantai Sekeh. “Ini masih kita kerjakan di Kuta segmen 4, Legian dan Seminyak. Nanti ke Selatan akan menyusul, sebab disana masih ada pengerjaan lain,” bebernya.

Terkait progres pengerjaan Pantai Seminyak, Legian dan Kuta (Samigita), sampai saat ini baru menyentuh angka 34 persen. Meski demikian, PT Tunas Jaya Sanur selaku pemenang tender optimis sisa 66 persen pengerjaan bisa rampung sesuai waktu yang telah ditentukan hingga akhir Desember 2022 ini.

Agus Sandika mengakui bahwa, pengerjaan menyeluruh mulai dari Pantai Seminyak, Legian dan Kuta masih berlangsung sampai saat ini. Catatan hingga pekan lalu, progres sudah menyentuh angka 34 persen. Meski demikian, ada beberapa review terhadap item yang kurang dan masih menunggu review oleh MK. “Total 34 persen itu kondisi progress rata-rata keseluruhan kawasan Samigita. Mengingat ada item tambahan yang kurang dan masih berproses oleh tim kami,” bebernya.

See also  Badung Sukses Raih Penghargaan PPKM Award 2023 Kategori Pengendalian Covid-19 Wilayah Jawa dan Bali

Meski capaian saat ini baru menyentuh angka tersebut, Sandika mengaku optimistis kalau pengerjaan akan selesai tepat waktu sesuai tanda tangan kontrak dengan Pemkab Badung. Di mana, dalam kontrak itu selesai hingga Desember 2022 mendatang. Menurut dia, pihaknya memiliki waktu tiga bulan untuk menyelesaikan sisa penataan 66 persen. “Kami optimistis pengerjaan rampung sesuai jadwal. Meski saat ini ada tambahan-tambahan seiring berjalannya pengerjaan,” ungkap Sandika.

Masih menurut Sandika, 34 persen progres pengerjaan tersebut bukan hanya sebatas penataan pantai. Namun sudah termasuk dengan pembangunan Pasar Seni Kuta serta tambahan saat proses pengerjaan pada titik-titik tertentu yang saat ini sedang direview. (MBP)

 

 

redaksi

Related post