Bali Ibarat Anak yang Sedang Demam Tinggi, Sudah Selayaknya Pusat Memberikan Perhatian Lebih

 Bali Ibarat Anak yang Sedang Demam Tinggi, Sudah Selayaknya Pusat Memberikan Perhatian Lebih

MANGUPURA – baliprawara.com

Di sela aktivitas berkantor di Bali, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno, selain melakukan pertemuan dengan Gubernuran Bali dan Wakil Gubernur Bali, juga berkesempatan melakukan kunjungan ke kampung Bola dan kawasan pantai Pandawa, Desa Kutuh, Kuta Selatan, Kamis (11/2). Pada kesempatan tersebut, dirinya didampingi Wakil Bupati Badung, I Ketut Suiasa dan  Bendesa Adat Kutuh, Nyoman Mesir untuk mendiskusikan terkait solusi pariwisata di tengah masa Pandemi Covid-19.

Dari apa yang sudah didiskusikan, Menparekraf menyampaikan ada sejumlah program yang akan dilakukan. Diantaranya, program padat karya, program stimulus,  program bansos, program Bisa (bersih, sehat,aman) dan program CHSE yang nantinya bisa menggerakkan aktivitas, yang harus dieksekusi secara cepat. Pihaknya menyampaikan keprihatinannya, karena desa adat Kutuh yang sebelumnya sebagai desa kebanggaan karena sudah bisa mandiri, akibat dampak pandemi pendapatan turun hingga 90 persen. “Kondisi ini tentu berdampak pada lebih dari 200 usaha kecil dan 290 tenaga kerja serta 3000 lebih warga di desa adat Kutuh yang ekonominya sangat anjlok,” katanya saat memberikan keterangan.

Melalui pertemuan tersebut, pihaknya akan melakukan langkah strategis, secara cepat, secara tepat sasaran, tepat manfaat dan tepat waktu. Karena menurut bendesa Kutuh, ketahanan ekonomi di sana, bisa bertahan hingga sampai bulan Maret ini. “Untuk itu, ini tentu menjadi satu kedaruratan. Berharap bisa memberikan satu sentuhan yang tepat manfaat tepat sasaran dan tepat waktu. Karena kita harus betul-betul selamatkan sektor pariwisata dan ekonomi Kreatif untuk memastikan warga di sini (Desa Kutuh-red),” terangnya. 

See also  Dapat Golden Ticket, Dua Komunitas Honda Bali Ikuti Trip GP Mandalika

Lebih lanjut kata Menteri Sandiaga Uno, ada 14 item pengajuan dari Bendesa Adat Kutuh, Nyoman Mesir. Terkait apa yang diajukan itu, pihaknya akan diskusikan dengan jajaran di Kemenparekraf dan ada beberapa yang akan disinergikan dan berkoordinasi dengan wakil Bupati Badung. “Terkait kondisi saat ini, kami ingin sekali dengan berempati, kita memberikan kepedulian kepada Bali. Karena 65 persen ekonomi Bali adalah dari Badung. Ekonomi Bali kuartal 4 tahun 2020 minus 12 persen. Ini hantaman yang sangat berat. Oleh karena itu sebagai tulang punggung pariwisata Indonesia dan ekonomi kreatif, saya ingin berpihak pada Bali. Kita ingin membuka peluang agar pantai Pandawa Desa Adat Kutuh dan kabupaten Badung pulih,” pungkasnya.

Ada sejumlah program yang sudah disampaikan, mulai dari soft loan, dan hibah, program padat karya, vaksinasi, free covid corridor, Travel Buble, ini digelontorkan semua ke Bali. “Ibarat anak yang selama ini memberikan sumbangsih begitu banyak devisa kepada perekonomian di Indonesia. Anak tersebut namanya Bali yang sekarang lagi panas tinggi, demam tinggi dan kekurangan darah. Sudah selayaknya pusat memberikan perhatian lebih. Karena kita tidak ingin Beli ini lampu kuningnya terus berkelap-kelip menuju merah. Jadi kita harus bergerak cepat dengan inovasi adaptasi dan kolaborasi,” bebernya. (MBP1)

prawarautama

Related post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *