Bali Mesti Mengarah kepada Kedaulatan Pangan
SEMARAPURA – baliprawara.com
Selama ini Bali terlalu tergantung pada sektor pariwisata. Bali juga sangat berpengalaman, bahwa pariwisata ini sangat tergantung dari faktor luar dan sesuatu yang tidak bisa dikontrol, dan determinannya ditentukan pihak luar.
Selain itu, pariwisata juga sangat sensitif terhadap persoalan-persoalan keamanan, kebencanaan alam maupun non alam. Termasuk juga pandemi Covid-19 yang mengakibatkan pariwisata berhenti total. Sehingga ekonomi Bali mengalami pertumbuhan negatif atau kontraksi 9,31 % di tahun 2020.
“Jadi pandemi telah memberikan pelajaran kepada Kita semua, Kita harus kembali pada potensi alam, manusia, dan kebudayaan Bali yang memiliki keunggulan, keunikan, serta kekayaan alam yang sangat kuat dengan tradisinya,” kata Gubernur Bali Wayan Koster dalam sambutannya di acara Peringatan Hari Pangan Sedunia Tingkat Daerah Provinsi Bali Ke-41 Tahun 2021, Rabu 3 Nopember 2021, di Balai Subak Kusamba, Kecamatan Dawan, Kabupaten Klungkung.
Oleh karena itu, yang menjadi prioritas pertama sebagai fundamental keunggulan perekonomian Bali yakni Sektor Pertanian dalam arti luas termasuk Peternakan dan Perkebunan, Sektor Kelautan/Perikanan, Sektor Industri, Sektor Industri Kecil Menengah (IKM), Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan Koperasi, Sektor Ekonomi Kreatif dan Digital dan terakhir Sektor Pariwisata.
“Jadi kita merubah mindset lebih dulu, supaya ini menjadi visi dan gerakan Kita bersama untuk memperkuat struktur dan fundamental perekonomian Bali,” ucap Gubernur Koster.
Lebih lanjut dirinya mengatakan, dalam konteks inilah, pangan menjadi suatu agenda yang penting dan mesti mengarah kepada kedaulatan pangan. “Kita punya tanah yang cukup untuk menanam bawang putih, sehingga Kita bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari di Provinsi Bali. Karena pariwisata, kita telah meninggalkan pertanian, meninggalkan kelautan. Padahal kita punya Kopi yang bagus, garamnya juga bagus tapi kita tinggalkan itu, karena semua terbawa arus terseret oleh pariwisata,”
Untuk itu, dari permasalahan inilah, pandemi Covid-19 menjadi kesempatan Bali untuk memulai kekuatan yang dimiliki dan telah diwariskan oleh leluhur. “Tahun 2022 Kita akan mengarah pada upaya pembangunan perekonomian yang bisa memenuhi kebutuhan masyarakat Kita di Bali, agar Kita tidak terus tergantung dengan produk luar, produk impor. Karena di Bali ada garam yang sangat bagus, namun masih juga Kita konsumsi garam impor. Untuk memulai Berdikari secara Ekonomi, maka sekarang sudah ada Surat Edaran (SE) Gubernur Nomor 17 Tahun 2021 tentang Pemanfaatan Produk Garam Tradisional Lokal Bali, yang memungkinkan garam tradisional lokal Bali masuk pasar modern, apalagi yang sudah memiliki Indikasi Geografis (IG),” tegasnya.
Sementara itu, Plt. Dinas Pertanian Provinsi Bali, Ketut Lihadnyana melaporkan rangkaian Hari Pangan Sedunia Tingkat Daerah Provinsi Bali Ke-41 Tahun 2021 diawali dengan acara Panen Padi di Subak Kusamba, membuat Pasar Pertanian UMKM yang diolah dari hasil produk pertanian organik yang sejalan dengan konsep Ekonomi Kerthi Bali, kemudian penyerahan bantuan beras secara simbolis dari Ketua TP PKK Provinsi Bali kepada Ketua TP PKK Kabupaten Klungkung, dan pemberian bantuan berupa benih padi, bantuan peremajaan kakao dan kopi arabika, bantuan peremajaan jambu mete, bantuan sarana pasca panen dan pengolahan kopi robusta, bantuan pestisida nabati, bantuan traktor roda 2, bantuan jalan usaha tani, bantuan rehabilitasi jaringan irigasi tersier, hingga penyerahan sertifikat organik, dan memberikan bantuan alat dan mesin pertanian yang diserahkan secara simbolis oleh Gubernur Bali kepada Subak maupun Kelompok Tani yang ada di Kabupaten/Kota se-Bali.
Dalam acara tersebut, Gubernur Bali yang didampingi Ketua TP PKK Provinsi Bali, Ny. Putri Suastini Koster dan Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati bersama Ketua Badan Kerjasama Organisasi Wanita Provinsi Bali, Ny. Tjokorda Putri Hariyani Ardhana Sukawati menyempatkan waktu berbelanja hasil pertanian dan kelautan di Pasar Pertanian, hingga melihat pengelolaan sampah di Toss Center Kusamba dan sebagai penutup mengunjungi kebun Hatinya PKK Kabupaten Klungkung yang ditandai dengan melakukan kegiatan panen ketela pohon. (MBP)