Bali Ternyata  Masih Menjadi Destinasi Kegemaran Bagi Wisman

 Bali Ternyata  Masih Menjadi Destinasi Kegemaran Bagi Wisman

Ilustrasi kunjungan wisatawan ke Bali.

JAKARTA – baliprawara.com

Meskipun di tahun 2022, terdapat berbagai macam kegiatan atau event Internasional yang ada di tanah air, namun Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf)menargetkan kedatangan Wisatawan Mancanegara (Wisman) sebanyak 3,6 Juta. Namun demikian, meski target wisman kecil, diharapkan dengan adanya sejumlah event Internasional, peningkatan devisa negara sangat diandalkan dari sana.

“Kita sepakat dengan BAPPENAS untuk tidak memasang target yang tinggi. Namun kita mengharapkan dengan adanya event-event Internasional, akan meningkatkan devisa bagi negara. Kebijakan pembukaan border ini masih menjadi kendala, kemudian masalah terkait aksesibilitas dan kemudahan untuk masuk ke Indonesia,” kata Deputi Bidang Kebijakan Strategis Kemenparekraf/Baparekraf, Kurleni Ukar  Senin 27 Desember 2021 lalu.

 

Lebih lanjut Kurleni menjelaskan, terkait potensi market atau originasi yang memungkinkan untuk datang ke tanah air, Bali, masih menjadi destinasi kegemaran bagi wisman. Diantaranya yakni wisman asal Australia, India serta Jepang, yang saat ini sudah ada akses langsung dari negeri sakura tersebut. “Sementara untuk Batam dan Bintan, wisatawan asal Malaysia dan Singapura masih menjadi target utama,” katanya menambahkan.

Sementara itu, Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf/Baparekraf Nia Niscaya menambahkan, originasi wisman yang disasar Indonesia sangat dinamis. Hal ini karena, sesuai koordinasi dengan Kementerian Kesehatan yang harus mempertimbangankan kasus Covid-19 di negara yang disasar. “Dinamis sekali untuk originasi wisatawan dan juga returning home policy nya, karena kalau returning home policy berbelit-belit, itu yang membuat wisatawan malas untuk meninggalkan negaranya,” katanya.

See also  Bea Cukai Lakukan 925 Penindakan di Bali Selama 2023

 

Kedua, lanjut Nia Niscaya, Indonesia masih menjadi top of mind bagi wisatawan yang ingin berwisata ke tanah air. Hal itu dapat dilihat dari search volume wisatawan di mesin pencarian. 

“Perhatian sudah ada pada market itu, namun sayangnya data-data yang sangat kuat saat ini dari search volume yang tinggi itu, justru omicron sedang tinggi, inilah yang menjadi dasar pertimbangan nanti kita menetapkan fokus pasar harus berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan,” katanya.

Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan Kemenparekraf/Baparekraf Rizky Handayani menambahkan, memang tahun depan terdapat beberapa event MICE Internasional yang bakal digelar di Tanah Air seperti perhelatan G20, AVPN, dan lainnya.  “Ada isu global yang mempengaruhi jumlah market yang akan datang ke Indonesia, sampai saat itu kita akan dorong dari sektor MICE di tahun depan dan event-event seperti sport event ataupun event budaya. Kalau dari sebelumnya leisure itu mengambil sekitar porsi 63-65 persen, MICE dan minat khusus hanya sekitar 23 persen, angka itu masih kita harapkan kedepan,” ujarnya. (MBP)

 

redaksi

Related post