Bandara Ngurah Rai Tambah 14 Rute Baru, Perkuat Konektivitas Sepanjang 2025
Bandara Ngurah Rai, mencatat peningkatan konektivitas sepanjang periode Januari hingga Oktober 2025. (ist)
MANGUPURA – baliprawara.com
Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai – Bali, mencatat peningkatan konektivitas sepanjang periode Januari hingga Oktober 2025. Total terdapat 14 tambahan penerbangan baru yang dilayani oleh 10 maskapai. Penguatan konektivitas ini diantaranya merupakan rute dan maskapai yang beroperasi pertama kali ke Bali, selain ekspansi jaringan oleh maskapai yang sudah melayani penerbangan dari dan menuju Bandara I Gusti Ngurah Rai.
Dari 14 aktivasi penerbangan baru, 13 diantaranya merupakan rute internasional, yakni maskapai Transnusa yang membuka tiga rute baru yaitu Perth, Guangzhou, dan Singapura; Indonesia Airasia dengan rute baru Darwin dan Adelaide; IndiGo yang kini terhubung dengan Mumbai dan New Delhi di India; Saudia Airlines yang mengoperasikan rute Singapura; Thai Lion Air yang menambah rute Don Mueang, Thailand; Jetstar Airways dengan rute Newcastle, Australia; Sichuan Air yang melayani penerbangan ke Kota Sichuan di China; T’Way Air dengan rute Cheongju, Korea Selatan; serta Vietnam Airlines dengan rute Saigon. Sementara itu, konektivitas domestik terbaru dilayani Super Air Jet yang kini melayani rute Manado.
Dari total penambahan tersebut, terdapat 4 rute yang untuk pertama kalinya dilayani di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai antara lain rute Sichuan, Cheongju, Mumbai, dan Newcastle. Beroperasinya rute-rute baru tersebut semakin memperluas akses bagi wisatawan dan masyarakat untuk melakukan perjalan luar negeri dari dan menuju Bali.
Selain rute baru, terdapat pula 3 maskapai yang untuk pertama kalinya beroperasi secara reguler di Bandara I Gusti Ngurah Rai pada tahun ini yaitu: Saudia Airlines dengan rute Singapura, Sichuan Airlines dengan rute Sichuan, dan T’way Air dengan rute Cheongju.
Pelaksana Harian (PH) General Manager Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Ibnu Solikin, menyampaikan bahwa peningkatan aksesibilitas ini merupakan hasil dari kolaborasi erat antara pihak operator bandara, maskapai, dan berbagai pemangku kepentingan di lingkungan bandara. “Kami bersama stakeholder terkait terus bersinergi untuk memperluas jaringan penerbangan secara strategis. Selain menyasar penguatan rute melalui penambahan frekuensi, kami juga berupaya untuk membuka rute-rute baru yang melayani penerbangan langsung ke Bandara I Gusti Ngurah Rai,” ujar Ibnu.
Menurutnya lagi, “Dengan semakin terkoneksinya Bandara I Gusti Ngurah Rai dengan kota-kota besar di dunia merupakan sinyal positif bahwa demand wisatawan untuk berlibur ke Bali sangat tinggi dan Pulau Dewata masih menjadi destinasi favorit. Hal ini dapat terlihat dari pertumbuhan trafik penumpang internasional sampai Oktober 2025 mencapai 12,8 juta penumpang mengalami peningkatan yang cukup baik, yakni 9 persen,” terangnya.
Ibnu menambahkan bahwa pihak bandara terus melakukan berbagai langkah strategis untuk meningkatkan konektivitas Pulau Bali ke berbagai destinasi antara lain melalui pertemuan rutin dengan pihak maskapai dan pemangku kepentingan, hingga upaya-upaya peningkatan dan pengembangan inovasi pelayanan guna perbaikan layanan bandara.
“Bandara I Gusti Ngurah Rai berkomitmen untuk memberikan kotribusi positif pada sektor aviasi dan pariwisata dengan memperluas jaringan konektivitas Pulau Bali ke berbagai destinasi dalam negeri maupun mancanegara. Dengan dukungan seluruh pihak, kami optimistis dapat menjaga momentum pertumbuhan dan memberikan pelayanan terbaik bagi seluruh pengguna jasa,” pungkas Ibnu.
Di sepanjang tahun 2025 hingga bulan Oktober, Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai melayani 57 rute penerbangan secara keseluruhan dengan 36 rute domestik dan 21 rute internasional, dilayani oleh 50 maskapai domestik dan internasional. Selama periode tersebut terdapat 20,32 Juta penumpang yang dilayani secara keseluruhan dengan rata-rata pelayanan mencapai 67 ribu penumpang. (MBP)