Banjar Tengah, Desa Adat Serangan Menggelar Upacara Melaspas dan Mecaru Balai Banjar

 Banjar Tengah, Desa Adat Serangan Menggelar Upacara Melaspas dan Mecaru Balai Banjar

Banjar Tengah, Desa Adat Serangan. (ist)

DENPASAR – baliprawara.com
Pada Selasa 26 Agustus 2025, Banjar Tengah, Desa Adat Serangan, Denpasar Selatan, menggelar upacara ngeruak, ngerapuh, caru manca rupa, yama raja, melaspas, mendem pedagingan, dan mantukin bhatara segara. Upacara ini dipuput dua ida pedanda dan satu pemangku yaitu Ida Pedanda Gede Arimbawa (Tegal Sari), Ida Pedanda Budha Jelantik dan pemangku kahyangan tiga dan bendesa adat.

Prosesi ini merupakan rangkaian dari upacara ngenteg linggih, padudusan alit, melaspas, mupuk pedagingan, caru manca rupa, yang rangkaiannya telah dimulai sejak 8 Agustus 2025, dengan matur piuning.

Ketua Panitia Karya, Nyoman Kemu Antara menjelaskan Bangunan Balai Wantilan dan Balai Kulkul Banjar Tengah, Serangan ini telah dibangun sejak tahun 2010 lalu. Sebagai upaya pemanfaatan bangunan ini agar lebih tepat guna, makan Balai Banjar Tengah Serangan lama dipindahkan di lokasi yang baru saat ini, ditambah renovasi sejumlah bangunan seperti Candi Bentar, Balai Kulkul, Balai Wantilan dan Pelinggih Ida Betara Begawan Penyarikan.

Dikatakannya, Karya Pemlaspasan dan Mecaru Banjar Tengah Serangan ini dipuput oleh Ida Pedanda Gede Sari Arimbawa Griya Tegal Sari dan Ida Pedanda Budha Griya Celuk.

“Kami berharap pelaksanaan karya ini dapat memberikan kebaikan bagi masyarakat kami dalam mendukung pembangunan di Kota Denpasar, ” ujarnya.

Kelian adat Banjar tengah I Wayan Sudibya Udiyana didampingi Ketua Panitia Pembangunan Balai Banjar I Wayan Sukartika dan Seksi Upakara I Wayan Joniarta mengatakan, akhirnya Banjar Tengah, Desa Adat Serangan memiliki balai banjar baru yang mana sebelumnya lokasi di gang sempit dan kapasitas kecil. Kini balai banjar tengah yang baru berlokasi di Jalan Tukad Penataran No 27 Kelurahan Serangan, Denpasar Selatan.

“Sebenarnya upacara balai banjar ini sudah kami nantikan sejak lama, sebab sebelumnya ada kendala biaya dan waktu,” ujarnya.

See also  Siapkan Talenta Penerus, Hima AP Fisip Unud gelar JEBAG AP 2022

Persiapan upacara telah dilakukan sejak tahun lalu bahkan peresmian balai banjar baru telah dinantikan hampir 15 tahun. “Banjar kita ini adalah banjar baru, pindahan dari banjar lama yang notabene yang lama, kecil dan jumlah warga di banjar ini sudah mencapai 200 KK, terbesar di Desa Adat Serangan ini,” ujarnya.

Lokasi balai banjar yang baru berdiri di lahan desa, yang merupakan tukar guling dari lahan pasar desa. Dengan luas 13 are, balai banjar dilengkapi pura penyarikan dan bale kulkul. Pendanaan bersumber dari punia warga, eksekutif dan BUMN. Pembangunan fisik menghabiskan biaya Rp1,5 Miliar dan upacara dengan tingkatan utama Rp2,5 Miliar.

Hadir pula Asisten Pemerintahan dan Kesra Setda Provinsi Bali, Dewa Gede Mahendra Putra, Anggota DPRD Provinsi Bali diantaranya Ni Wayan Sari Galung dan AA. Istri Paramita Dewi, Anggota DPRD Kota Denpasar, I Wayan Suadi Putra, Luh Putu Mamas Lestari dan A.A. Gede Putra Ariewangsa, Plt. Camat Densel, Ida Bagus Made Purwanasara, perwakilan OPD, serta undangan lainnya.

Wawali Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa memberikan apresiasi atas pelaksanaan Karya Pemlaspasan dan Mecaru Banjar Tengah, Serangan. Dimana, sinergi Pemerintah Kota Denpasar dengan masyarakat dalam mewujudkan spirit Vasudhaiva Kutumbakam atau bergotong-royong inilah yang membingkai jati diri Kota Denpasar berbasis kebudayaan

“Semoga lancarnya pelaksanaan Karya Pemlaspasan dan Mecaru Banjar Tengah, Serangan ini yang dilakukan penuh kebersamaan dan rasa tulus ikhlas masyarakat dapat memberi kerahayuan untuk masyarakat sejalan dengan spirit Vasudhaiva Kutumbakam,” ucapnya. (MBP)

 

redaksi

Related post