Banjar Ujung Kesiman Jadi Percontohan PKM Preventif Skala Lingkungan di Denpasar
DENPASAR – baliprawara.com
Beragam upaya yang digencarkan Satgas Solidaritas dan Gotong Royong Covid-19 Lingkungan Banjar Ujung dengan bersinergi bersama Desa Adat dan Kelurahan berhasil mencegah adanya kasus Covid-19 di wilayahnya. Terbukti, hingga saat ini wilayah Banjar Ujung Kesiman belum ditemukan kasus Covid-19. Demikian terungkap saat Walikota Denpasar, IB Rai Dharmawijaya Mantra melaksanakan peninjauan Pos PKM di Banjar Ujung Kesiman, Sabtu (6/6).
Dalam kesempatan tersebut Walikota Rai Mantra memberikan apresiasi kepada seluruh Satgas Covid-19 mulai tingkat kota, kecamatan, desa/lurah, satgas gotong royong desa adat, hingga satgas wilayah dusun, banjar atau lingkungan. Hal ini lantaran seluruh jajaran dari lapisan teratas hingga terbawah telah berusaha maksimal untuk mendukung percepatan penanganan dan pencegahan.
“Kami sangat mengapresiasi kegigihan dan semangat gotong royong masyarakat Kota Denpasar yang sudah bahu membahu mendukung percepatan penanganan dan pencegahan Covid-19 hingga tingkat terbawah,” jelasnya.
Lebih lanjut Rai Mantra berharap bahwa beragam upaya dan keberhasilan Satgas Covid-19 Lingkungan Banjar Ujung Kesiman ini dapat menjadi percontohan pelaksanaan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PKM) Preventif Skala Lingkungan.
“PKM itu kan memiliki tiga klasifikasi berdasarkan urgensinya, yakni Preventif atau pencegahan, Promotif atau peningkatan dan Kuratif atau penyembuhan, sehingga nantinya setiap daerah melaksanakan PKM sesuai dengan urgensinya,” ujar Rai Mantra.
“Apa yang dilaksanakan oleh Satgas Covid-19 Banjar Ujung ini merupakan bentuk PKM Preventif yang patut menjadi percontohan partisipasi masyarakat dalam penanganan Covid-19. Sedangkan untuk PKM kuratif dapat meniru pola yang diterapkan di Desa Adat Intaran, Desa Sanur Kauh,” imbuh Rai Mantra.
Sementara, Kaling Banjar Ujung Kesiman, I Gusti Ari Rai Temaja didampingi Klian Adat, IB Made Suryadarma mengatakan bahwa beragam upaya terus dan akan dimaksimalkan untuk mendukung penanganan Covid-19 ini. Dimana, pola utamanya yakni dari masyarakat, oleh masyarakat dan untuk masyarakat.
Pria yang akrab disapa Gung Nik ini menjelaskan bahwa sinergi terus dilaksanakan mulai dari kelurahan, desa adat, banjar adat, STT, hingga PKK. Dimana, segala bentuk kegiatan merupakan bantuan murni partisipasi masyarakat secara sukarela. Beragam bantuan sudah berhasil dikumpulkan, mulai dari donasi uang tunai, sembako, obat-obatan, vitamin, APD, disinfektan dan lainya, serta tenaga relawan.
Sedangkan program yang sudah dilaksanakan mulai dari sterilisasi wilayah, sosialisasi PHBS CTPS, wajib masker, ketahanan pangan perumahan, dan yang terpenting adalah pengecekan selektif penduduk non permanen dan penghuni kos yang dilaksanakan rutin.
“Dari Oleh Akan (Dapur DOA) kembalikan ke masyarakat yang mana kita harus mampu memberikan pemahaman yang pas pantas dan tepat setiap apa yg menjadi gerakan untuk selalu bekerja sama bergotong royong bersama mengatasi Pandemi Covid-19 ini, sehingga diperlukan adanya kesepakatan dari semua lapisan masyarakat bersama bersinergi untuk kesepahaman dan keserasian demi keselamatan bersama, dan PKM merupakan suatu pedoman/panduan mengarah untuk membiasakan suatu hal yang baru menuju new normal life,” ujar Gung Nik. (MBP/r)