Banyak Bantaran Sungai Rusak Akibat Banjir, Pemkot Denpasar Segera Lakukan Perbaikan dan Bangun Tanggul

Pembersihan sungai pasca banjir di Denpasar.
DENPASAR – baliprawara.com
Banjir yang melanda kawasan Denpasar dan sekitarnya pada 10 September 2024, hingga kini masih dalam proses pembersihan material yang terbawa san memenuhi aliran sungai. Saat ini pembersihan masih dilakukan di wilayah Kelurahan Pemecutan Kaja, Kecamatan Denpasar Utara, dan Kelurahan Pemecutan Kaja, Denpasar Barat.
Pembersihan ini menurut Kabid Sumber Daya Air Dinas PUPR Denpasar, Gandhi Dananjaya Suarka, dilakukan bersama tim gabungan dan masyarakat. Dikatakan, banjir besar tersebut juga berdampak pada kerusakan sejumlah bantaran Sungai Badung, Sungai Ayung dan Sungai Mati di Kota Denpasar.
Untuk itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Denpasar berencana akan melakukan perbaikan dan menambah tanggul untuk mengantisipasi terjadinya banjir susulan. Perbaikan yang akan dilakukan dalam waktu dekat ini. Saat ini pihaknya sedang menghitung kerusakan yang terjadi akibat banjir.
“Sebab kerusakan ini terjadi di sepanjang aliran Sungai Badung, Ayung, dan Tukad Mati. Ketiga aliran sungai ini disebutkan melalui Kota Denpasar dan meluap saat terjadinya hujan,” katanya Rabu 17 September 2025.
Kerusakan tersebut rencananya akan dilakukan perbaikan, untuk mengantisipasi kembali terjadinya banjir susulan. Ia memperkirakan untuk perbaikan akan menelan anggaran sekitar Rp 15 miliar.
“Beberapa titik terjadi kerusakan-kerusakan tanggul dan sebagainya. Kira-kira menghabiskan dana total, kalau dari bidang sumber daya air saja Rp 15 miliar,” ungkapnya.
Selain mengembalikan posisi senderan sungai, Gandhi mengaku, berencana menambah pembangunan tanggul banjir. Rencananya dari senderan sungai akan ditambah tanggul dengan ketinggian sekitar 1 meter.
“Sehingga apabila terjadi hujan intensitasnya tinggi dan durasinya lama, menyebabkan banjir bandang yang dulu, tidak sampai ke pemukiman airnya,” terangnya.
Rencananya perbaikan ini akan dilakukan pada September-Oktober 2025 menggunakan anggaran Belanja Tak terduga (BTT). Namun pembangunan tanggul ini masih akan dibicarakan dengan masyarakat. Terlebih hingga saat ini, Gandhi menjelaskan masih banyak masyarakat yang membangun rumahnya di senderan sungai. Bahkan rumah-rumah tersebut banyak yang tergerus banjir pada 10 September 2025.
“Kami akan lakukan edukasi dulu apakah dia (masyarakat) mau untuk digeser lagi atau bagaimana. Kami koordinasi dulu dengan Satpol PP, dengan BPPD, dan lain sebagainya. Kalau mereka (masyarakat) mau kami buatkan tanggul,” jelasnya. (MBP)