Baru Rampung, Jalan Setapak di Pantai Kuta Retak Hingga Picu Wisatawan Terjatuh
MANGUPURA – baliprawara.com
Baru rampung dikerjakan 3 bulan lalu, jalan setapak atau pedestrian di pinggir Pantai Kuta, mulai retak hingga mengalami sedikit penurunan level. Hal ini akibat abrasi yang menggerus pasir yang ada di bawah pedestrian ini.
Dari info yang didapat di lokasi, kondisi pedestrian yang sedikit mengalami penurunan level, sempat mengakibatkan seorang wisatawan terjatuh disana.
Seperti penuturan Mamat, salah seorang pedagang disana, Senin 29 Mei 2023, sempat ada seorang wisatawan asal Jepang terjatuh saat melintas di jalan setapak, titik depan gang popies I. Hal itu dipicu kondisi jalan setapak tidak rata karena retak akibat pasir di bawahnya tergerus.
“Tadi pagi ada wisatawan Jepang yang terjatuh. Saat itu koper yang dia bawa tersandung jalan yang retak dan tidak rata, sehingga dia terjatuh. Tapi tidak parah, cuma lecet saja,” kata Mamat menuturkan.
Untuk mencegah kejadian terulang kembali, sebuah tanda sederhana berupa kayu yang dipasangi kantong plastik putih. Dengan harapan para pejalan kaki dapat menghindari titik tersebut saat melintas.
Diketahuinya, kondisi penurunan level akibat retaknya beton pedestrian ini, sudah terjadi beberapa waktu lalu dan sempat beberapa kali ditangani oleh petugas dengan menambahkan pasir. Sayangnya hal itu belum kuat menahan abrasi, sehingga kawasan itu kembali tergerus hingga menyentuh bagian pondasi jalan setapak.
Ia mengaku khawatir jika kondisi itu tidak cepat ditangani, hal itu semakin parah dan membuat jalan setapak menjadi amblas. Untuk itu diperlukan suatu penanganan yang lebih kuat, seperti membuat revetment yang ada di sebelah lokasi. Sebab diketahuinya, pesisir yang dibuatkan struktur revetment itu cukup bermanfaat untuk membentengi pesisir dari abrasi. Sayangnya, hal itu tidak dilakukan secara menyeluruh, sehingga membuat pesisir lainnya terancam abrasi. “Lokasi yang tergerus abrasi, kan merupakan titik perbatasan dengan yang dibuatkan struktur. Jadi disana aman, tapi dari titik ini yang tergerus abrasi hingga ke utara itu mengalami abrasi,” bebernya.
Para pedagang yang beraktivitas di pantai diakuinya sudah ikut berupaya untuk mencegah abrasi semakin parah, dengan meletakan karung pasir (geobag) pada titik yang belum tersentuh struktur revetment. Namun upaya itu belum membuahkan hasil, karena hal itu juga tergerus abrasi. Ia berharap agar struktur revetment itu dapat dilanjutkan sampai ke utara, utamanya pada titik yang rawan.
Dari pengamatan di lokasi, kondisi abrasi memang terjadi dari titik depan popies 1 hingga ke utara. Dimana titik terparah tergerus berada di titik lokasi depan popies 1, dan membuat pondasi jalan setapak mulai mengalami lubang kecil. Sementara untuk titik yang terpasangi struktur revertment masih relatif aman. Lokasi tersebut ternyata sebelumnya memang sempat mengalami kondisi serupa, namun saat itu penanganan dilakukan dengan penambahan pasir. (MBP)