Batur Unesco Global Geopark Direvalidasi Tahap Kedua
BANGLI – baliprawara.com
Batur Unesco Global Geopark melaksanakan Revalidasi Geopark kedua Tahun 2022 dengan mendatangkan Assessor dari UNESCO Global Geopark. Kegiatan ini, dibuka Bupati Bangli Sang Nyoman Sedana Arta bertempat di Museum Gunung Api Batur, pada Rabu 13 Juli 2022.
Revalidasi yang dilaksanakan hingga Sabtu 16 Juli 2022 tersebut, dihadiri oleh Kementerian Kemaritiman dan Investasi, Kementrian Luar Negri, Kementerian PPN/Bappenas, Kementrian ESDM, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kepala Badan Geologi Bandung, Kepala Pusat Survei Geologi Bandung, Kepala Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Bandung, Komite Nasional Untuk Unesco, Komite Nasional Geopark, Observer (Hanang Samudra), Ketua Umum Badan Pengelola Toba Caldera Unesco Global Geopark, Staff Direktur Hubungan antar Lembaga Kemenparekraf, Kepala balai Konservasi Sumber daya Alam bali (BKSDA), Ketua DPRD Bangli yang diwakili oleh Anggota DPRD Komang Carles, Unsur Forkopimda Kabupaten Bangli, General Manager Pengelola Batur Unesco Global Geopark Ida Bagus Gde Giri Putra, Pimpinan OPD terkait dilingkungan Pemerintah Kabupaten Bangli, Camat Kintamani, Koramil kintamani, Kapolsek Kintamani, Kepala Desa di wilayah Batur Geopark, serta undangan lainnya.
Bupati Bangli Sang Nyoman Sedana Arta dalam sambutannya menyampaikan, Batur Unesco Global Geopark adalah Global Geopark Pertama di Indonesia yang diakui oleh UNESCO pada 20 September 2012, pada Konferensi Geopark Eropa ke 11 di Arouca, Geopark portugal. Dikatakannya, pembangunan Geopark sangat penting bagi keberlanjutan bumi, dimana secara konseptual, tiga pilar utama yang harus dijaga yaitu, keanekaragaman hayati, budaya dan seni yang harus kita lindungi demi generasi kedepannya.
Sejak didirikan sebagai bagian dari Global Geopark Network (GGN) pada tahun 2012, Batur Unesco Global Geopark terus bertumbuh menjadi salah satu destinasi pariwisata paling favorit di Bali. Dengan jumlah pengunjung sebanyak 941.410 pada 2019, dan dengan pendapatan senilai 26 Miliar Rupiah sebelum pandemi Covid-19. Pada bulan Agustus 2016, Batur Unesco Global Geopark telah melalui proses revalidasi pertama dan telah menghasilkan 11 rekomendasi untuk meningkatkan kualitas pengelolaan sebagai Global Geopark. “Revalidasi kedua seharusnya dilaksanakan pada tahun 2020, tetapi karena Pandemi Covid-19, kegiatan revalidasi harus ditunda dan baru bisa dilaksanakan di tahun ini,” ucpanya.
Lebih lanjut Bupati Sedana Arta mengatakan, pandemi Covid 19 menghentikan berbagai program pembangunan infrastruktur umum, menurunkan pertumbuhan ekonomi global, dan mengurangi jumlah kunjungan wisatawan asing ke Indonesia. Tetapi, dengan keberhasilan vaksinasi massal dan penerapan protokol kesehatan yang ketat, kondisi pariwisata di batur Global Geopark Unesco, telah mengalami pertumbuhan yang cukup. Tren baru telah diciptakan untuk menarik wisatawan lokal.
“ini adalah peluang baru bagi Pemerintah Kabupaten Bangli dan pengelola Batur Global Geopark untuk mengambil momen pasca Covid-19, (Tourism Revenge) dimana ada tren baru wisatawan memilih wisata luar ruang yang lebih aman dan sehat. Dengan pangsa pasar wisatawan milenial domestik yang terus menguasai pada awal pemulihan pariwisata Bali. Ini juga yang ditandai dengan tumbuhnya usaha coffee shop di kintamani yang dapat meningkatkan ekonomi masyarakat lokal pasca pandemi Covid-19,” ujar Sedana Arta.
Berbagai platform forum travel seperti Tripadvisor dan travel agent online di dunia dalam dua tahun terakhir selalu merekomendasikan kawasan Geopark Batur dengan produk “Bali sunrise Tracking” sebagai pilihan travelist. Berbagai program pembangunan untuk meningkatkan fasilitas pendukung dan keberlanjutan Geopark Global Batur Unesco telah dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Bangli. Termasuk pelatihan wisata batur geopark, pelatihan packaging produk UKMM seperti kopi arabika Kintamani dan bawang Kintamani, menata kawasan penambangan pasir, pembangunan IPAL dan pengelolaan sampah terpadu, penyediaan dan pendistribusian air bersih bagi masyarakat di kawasan Geopark Batur, revitalisasi danau batur dan dan penataan keramba jaring apung, pemberdayaan daerah pesisir.
Penataan kawasan penelokan dan pedestrian di sekitar jalan penelokan, sebagai bagian dalam penyediaan layanan yang nyaman bagi wisatawan, pembangunan pelabuhan kedisan dan pelabuhan trunyan, penyediaan program E-Ticketing untuk retribusi tiket wisata, serta me-launching brand pariwisata Bangli dengan tagline “Bangli The Origin Of Bali”.
Bupati asal Desa Sulahan ini juga menambahkan, Kabupaten Bangli bertempat di tengah pulau Bali, sebagai pusat peradaban Bali. Ini dibuktikan dengan ditemukannya berbagai peninggalan prasasti kuno sebagai objek arkeologi serta keberadaan desa kuno dengan berbagai budaya yang unik dan asli. Danau Batur adalah sumber dari segala mata air di pulau bali, dan hutan Kintamani adalah jantung dan nafas pulau Bali harus menjadi tanggung jawab kita bersama untuk memeliharanya sesuai prinsip Geopark Management untuk keberlanjutan generasi masa depan.
Sementara itu Assesor UNESCO Global Geopark Nicholas Talbot Powe dalam kesempatan tersebut mengatakan, merupakan suatu kebanggaan dan keistimewaan bagi dirinya beserta timnya bisa datang di Kabupaten Bangli. Pihaknya berharap dapat menemukan pengalaman baru di daerah yang sangat indah ini, menerima sambutan yang luar biasa dengan sebuah pementasan seni tari dan alunan musik yang begitu megah dan mempesona. Dalam empat hari kedepan pihaknya akan meninjau lebih lanjut bagaimana daerah yang indah ini mampu menghubungkan antara aspek geologikal dengan aspek budaya dan sebagainya. “beberapa hari kedepan kami akan menjalankan tugas ini dengan sebaik-baiknya, kami mohon kerjasamanya dengan baik agar segala hal dapat terorganisir dengan baik,“ pungkasnya. (MBP)