Belasan ABK KM Bandar Nelayan 188 yang Selamat dari Laka Laut, Langsung Sujud Syukur Saat Tiba di Bali
DENPASAR – baliprawara.com
Sebanyak 19 orang anak buah kapal (ABK) WNI KM Bandar Nelayan 188 dari total 20 orang yang mengalami kecelakaan laut (Laka Laut) pada tgl 13 Mei 2021 di arah Barat Daya Bali atau dekat perairan Australia, akhirnya dipulangkan ke Indonesia melalui Bali. Sementara 1 orang lainnya atas nama Darno dipulangkan via udara dari Perth ke Jakarta setelah menjalani perawatan.
Terlihat raut bahagia dari wajah mereka saat tiba di Pelabuhan Benoa. Satu persatu dari para ABK ini sempat sujud syukur saat turun dari KRI Escolar. Dimasa pandemi Covid-19 ini, para ABK ini mengikuti penerapan protokol kesehatan, seperti disemprotkan cairan desinfektan dan di cek data pengecekan kesehatan untuk selanjutnya menjalani karantina.
Proses Repatriasi dari Australia terhadap ABK WNI ini, diantar oleh Kapal Angkatan Laut Australia HMAS ANZAC ke Bali dan melaksanakan lego jangkar dengan lokasi yang telah ditentukan saat tiba di perairan Bali, Jumat (21/5/2021) pukul 06.00 wita. Kemudian KRI Escolar dengan pengawalan unsur terkait, melakukan penjemputan untuk dibawa ke daratan yakni menuju pelabuhan Benoa.
Seperti diketahui, kapal penangkap ikan, KM Bandar Nelayan 188 mengalami kebocoran sehingga nyaris tenggelam di Samudra Hindia. Kapal bertolak dari Pelabuhan Benoa sejak tanggal 8 April 2021 menuju Fishing Ground. Posisi kejadian koordinat 31° 10.70′ S 102° 16.32′ E. pada tanggal 14 Mei 2021, Kementerian Luar Negeri menerima informasi dari Basarnas mengenai Kapal KM Bandar Nelayan 188 yang mengalami kebocoran sehingga mengakibatkan posisi kapal berada dalam kondisi setengah tenggelam. Selanjutnya dilaksanakan komunikasi intensif antara Basarnas dan Kemlu dengan Perwakilan RI di Australia dan Jepang.
Saat itu, KJRI Osaka berkoordinasi dengan Japan Coast Guard yang membantu mengarahkan kapal-kapal penangkap ikan Jepang yang berada di sekitar lokasi untuk mendukung upaya penyelamatan. Pemerintah Australia mengerahkan armada pesawat jenis Challenger dan P8 Poseidon, serta Kapal Angkatan Laut Australia HMAS ANZAC. Pada tanggal 15 Mei 2021, Seluruh 20 ABK WNI telah berhasil diselamatkan oleh Kapal FV Fukusekji Maru 15 yang berbendera Jepang dan telah dipindahkan ke Kapal Angkatan Laut Australia HMAS ANZAC.
Setelah dievakuasi, 1 ABK WNI yang mengalami cedera, telah ditransfer dengan Helikopter Militer ke Fiona Stanley Hospital, Perth untuk mendapatkan penanganan medis lebih lanjut. Saat ini kondisinya sudah membaik dan sudah kembali ke Indonesia melalui jalur udara. Sementara 19 ABK WNI lainnya kemudian diantar oleh Kapal Angkatan Laut Australia HMAS ANZAC ke Bali 21 Mei 2021.
Terkait proses Repatriasi ini, Komandan Lantamal V Surabaya Laksamana Pertama TNI Mohamad Zaenal, S.E., M.M., M. Soc, Sc., usai serah terima dari pihak Australia menyampaikan kalau ini adalah bukti nyata bentuk persahabatan dan kerjasama kedua angkatan laut. Yakni antara TNI AL dengan The Royal Australian Navy (RAN) dalam memerankan fungsinya evakuasi untuk membantu kemanusiaan.
Pada kesempatan tersebut, pihaknya menyampaikan terimakasih kepada RAN khususnya HMAS ANZAC dan seluruh unsur yang telah membantu bekerjasama dengan TNI AL untuk membantu pemerintah dalam memulangkan sebanyak 19 WNI ABK KM Bandar Nelayan. “Ini merupakan kerjasama persahabatan kedua angkatan laut yang luar biasa. Ini bukti nyata sebagaimana kerjasama yang sangat baik yang difasilitasi kementerian Luar Negeri RI, tentunya dengan pemerintah Australia dan kami melaksanakan itu dengan baik. Mudah-mudahan kerjasama ini bisa ditingkatkan ke depan sebagai bentuk persahabatan yang lebih baik,” harapnya.
Sementara itu, Konsul Australia untuk Indonesia, Andrea Griffiths menyampaikan rasa senang dengan kembalinya ABK ini. Sebagai teman dekat dan tetangga dengan Indonesia, Australia sangat bangga dapat membantu penyelamatan dan pemulangan para nelayan ini dengan selamat. “Kami yakin keluarga dari 20 ABK ini sangat bersyukur atas kembalinya mereka dengan selamat,” ucapnya.
Setibanya di Bali, seluruh ABK WNI ini akan dikarantina selama 5 hari dan akan menjalani test SWAB PCR 2 kali. Bagi ABK WNI yang hasil positif akan dilakukan Karantina/perawatan hingga hasil tes PCR Negatif dan bagi ABK yang negative dipulangkan ke daerah asal masing-masing oleh Perusahaan Pemilik kapal. Adapun daerah asal yakni Jawa Tengah 3 orang, Bali 1 orang, Jawa Barat 11 orang, Jawa Timur 3 orang, Sulsel 1 orang, DKI Jakarta 1 orang. Instansi terkait yang terlibat menangani rencana kepulangan ABK WNI antara lain TNI AL, Bakamla, Basarnas, Kemenhub, KKP, KSOP, Satgas Covid-19 Bali, Dinkes, Kemnaker, BP2MI. (MBP1)
Berikut data-data ABK
- Mugiyono (Cilacap)
- Eko Sutarko (Denpasar)
- Rizal Rosandi (Cianjur)
- Helly Jasten Manalu (Karawang)
- Agung Saputro (Tegal)
- Sudirman (Cianjur)
- Arifin (Jember)
- Muhamad Idris (Sulawesi)
- Daniel Kristian (Banyuwangi)
- Aditya Putera Pertama (Langensari)
- Edwar Steven (Jakarta Pusat)
- Muhamad Fathur Rizki (Karawang)
- FIrman Ramadhan (Bandung)
- Kornandar (Jawa Barat)
- Ibnu Maulana (Subang)
- Muhtar Nur Ali (Banyuwangi)
- Agus Junaidi (Bandung)
- Dede (Tasikmalaya)
- Muhamad Zen (Semarang)
- Darno (Cirebon) (selesai perawatan di Fiona Stanley Hospital, Perth, Australia dan sudah dipulangkan ke Indonesia via udara tadi malam)