Biome Beauty kini Hadir di Bali, Pioneer Microbiome Friendly Skincare untuk Kulit Lebih Sehat

 Biome Beauty kini Hadir di Bali, Pioneer Microbiome Friendly Skincare untuk Kulit Lebih Sehat

Dokter Spesialis Kulit, Dr dr Eka Ciptasari SpKK, FINSDV (kiri), saat berbincang, Kamis 1 Juni 2023 di Beachwalk Kuta.

MANGUPURA – baliprawara.com

Microbiome yang kita kenal sebagai virus, jamur, bakteri, dan archaea, sering dianggap sebagai sumber penyakit. Padahal keberagaman dan keseimbangan microbiome di tubuh manusia, justru memiliki peran penting bagi imunitas. Begitupun saat microbiome kulit tidak seimbang, maka akan timbul masalah kulit seperti jerawat, beruntusan, break out, kusam, warna kulit tidak rata, dan berbagai masalah kulit lainnya.

Menurut Dokter Spesialis Kulit, Dr dr Eka Ciptasari SpKK, FINSDV., Microbiome pada manusia perlu dijaga keseimbangannya. Sebab, perannya sangat penting untuk kesehatan kulit. Microbiome kulit yang seimbang menurut dia, mampu menjaga dan memperkuat skin barrier, melindungi kulit dan membantu menjaga kulit terhadap virus dan bakteri berbahaya. 

Lebih lanjut dikatakan, jika diibaratkan kulit sebagai benteng untuk melindungi tubuh, microbiome adalah tentara-tentara yang menjaga benteng tersebut. Banyak hal yang dapat menyebabkan microbiome tidak seimbang, mulai dari faktor dalam seperti genetik, penyakit tertentu dan sebagainya. Ataupun faktor luar seperti pola makan, pola tidur, gaya hidup, kebiasaan merokok dan sebagainya. 

Salah satu cara yang dapat dilakukan ketika microbiome tidak seimbang adalah, dengan menggunakan skincare yang ramah untuk microbiome kulit. Selain itu juga, menghindari penggunaan rangkaian produk skin care yang berlebihan dengan berbagai bahan aktif didalamnya yang justru menyebabkan ketidakseimbangan microbiome, meningkatkan risiko sensitivitas kulit, serta membuat kulit menjadi stress. 

“Salah satu rangkaian skincare dasar yang penting adalah penggunaan pelembab atau essence untuk menjaga hidrasi kulit, terutama ketika kulit sering terekspos sinar matahari berlebih dan produk yang mengandung bahan aktif seperti AHA BHA atau bahan eksfoliasi lainnya yang dapat menjadi stressor pada kulit dan melemahkan lapisan pelindung kulit,” kata dr Eka, saat talk show pada saat Special Launch Biome Beauty dari Nusantics, di Beachwalk Kuta, Kamis 1 Juni 2023.

See also  Pelayanan Keimigrasian Tatap Muka pada Masa PPKM Darurat Dihentikan Sementara

Nusantics sebagai perusahaan bioteknologi berbasis teknologi genomics, menghadirkan Biome Beauty, Microbiome Friendly Skincare pertama di Indonesia. Konsep atau klaim tentang microbiome friendly skincare tengah berkembang pesat di Indonesia, namun di saat yang sama muncul juga pertanyaan tentang bukti apa yang mendukung klaim tersebut dan bagaimana sebuah skincare dapat dikatakan microbiome friendly.

Produk skincare baru dapat disebut microbiome friendly jika formula atau kandungannya tidak mengganggu keberadaan microbiome kulit dan ramah bagi lingkungan. Berangkat dari fakta tersebut, Biome Beauty telah diuji secara in vivo (pengujian dengan parameter microbiome langsung di kulit manusia yang merupakan gold standard uji klinis) terbukti merupakan elemen penting yang mampu menjaga keseimbangan microbiome di kulit.

Menurut Senior Brand Specialist Biome Beauty, Elisa Frederica, Biome Beauty diciptakan dari serangkaian proses pemahaman kehidupan yang ada di kulit. Biome Beauty percaya bahwa keberagaman dan keseimbangan microbiome-lah yang akan menghasilkan kulit sehat. Kami hadir sebagai solusi untuk masalah kulit kebanyakan orang Indonesia yang terjadi akibat terganggunya keseimbangan microbiome kulit, dengan menggunakan bahan-bahan alami dan efektif, serta teruji secara ilmiah.

“Biome Beauty hadir bukan hanya sekedar sebuah brand, tapi juga solusi masalah kulit bagi banyak orang baik remaja hingga dewasa dalam mengembalikan kesehatan kulitnya. Terkhusus di Bali di mana paparan sinar matahari sangat intens dengan cuaca panas yang dapat mengganggu keseimbangan alami kulit dan menimbulkan berbagai masalah kulit seperti sunburn, iritasi, bahkan breakout atau bruntusan,” ujar Elisa Frederica, saat mendampingi dr. Eka.

See also  Karya Maestro Almarhum Nyoman Gunarsa Akan Dipamerkan di Griya Santrian

Lebih lanjut Elisa menambahkan bahwa berdasarkan hasil riset Nusantics, munculnya masalah kulit merupakan indikator bahwa microbiome kulit sedang tidak seimbang. Kulit berjerawat akibat didominasi oleh jamur (biasanya memiliki karakter jerawat kecil/bruntusan) memiliki solusi yang berbeda dengan kulit berjerawat akibat didominasi bakteri. Biome Beauty akan menjadi jawaban dari permasalahan tersebut dengan menjadi skincare yang dipersonalisasi dengan kondisi microbiome kulit untuk mencapai kulit sehat bebas masalah.

Produk Biome Beauty yang menjadi unggulan adalah Biome Treatment Essence dan Biome Essence Spray. Kedua kategori ini diciptakan untuk menjaga kesehatan kulit manusia dengan memperhatikan sisi makhluk hidup lain yang ada pada kulit. Adapun Hero Product yang diperkenalkan Nusantics adalah Biome Treatment Essence Galactomyces dan Biome Treatment Essence Gotu Kola yang diperuntukkan bagi kulit berjerawat dan dapat digunakan juga untuk menjaga agar kulit terhindar jerawat. Sedangkan Biome Essence Spray digunakan sebagai Go-To Toner untuk menjaga hidrasi kulit dan setiap varian memiliki berfungsi berbeda untuk mengatasi berbagai masalah kulit seperti sunburn, iritasi, pori-pori besar maupun jerawat membandel, masalah kulit yang rentan ditemui di iklim tropis seperti hal nya area Bali.

Skincare Biome Beauty diformulasikan dari gabungan data penelitian dan kandungan alami berkualitas tinggi yang pada akhirnya membantu memperkuat skin barrier. Saat ini, produk Biome Beauty sudah bisa didapatkan via Online di semua official store Nusantics Biome Beauty, toko offline di 60 premium store Guardian termasuk di Guardian Beach walk dan Guardian Discovery Bali, serta di 80 toko Mini Mart Bali terdekat.

Untuk diketahui, Nusantics Nusantics adalah perusahaan rintisan bioteknologi Indonesia besutan East Ventures dengan misi untuk mengakselerasi microbial diagnostics dan microbiome diagnostics untuk aplikasi one health. Sejak didirikan pada tahun 2019, Nusantics menjadi garda terdepan dalam penanganan berbagai tantangan kesehatan seperti meluncurkan Covid-19 RT-PCR Test Kit, Variant Detection Kit, Biome Scan – Analisa profil mikrobioma kulit, AirScan, Bio Saliva – PCR Kumur, hingga RT-PCR Test Kit pendeteksi Penyakit Kuku Mulut (PMK) pada hewan ternak dan CeKolam – layanan deteksi dini penyakit udang.

See also  FMIPA Unud Lepas 77 Calon Wisudawan pada Yudisium Periode 2022

Nusantics aktif melakukan inovasi pengembangan produk terkait diagnostik mikrobioma yang menginspirasi. Dalam perjalanannya, Nusantics terpilih menjadi salah satu pemenang startup kategori Healthcare di G20 Digital Innovation Network 2022, dan menjadi salah satu dari enam startup genomik terbaik dunia yang mendapatkan investasi dari perusahaan genomics ternama Illumina. Kedepannya Nusantics akan terus mengembangkan dan mengkomersialkan alat diagnostik terkait mikrobioma yang disesuaikan untuk populasi Indonesia dan Asia yang sangat beragam. (MBP1)

 

redaksi

Related post