Border Internasional Tiongkok dan Hong Kong Dibuka, HKTDC Siap Fasilitasi Sektor Konvensi dan Pameran

 Border Internasional Tiongkok dan Hong Kong Dibuka, HKTDC Siap Fasilitasi Sektor Konvensi dan Pameran

Direktur HKTDC Indonesia, Kevin Chiu (dua kiri) berbincang dengan Marketing Manager HKDTC Indonesia, Rachel Kurniawan, Kamis 2 Februari 2023 di Denpasar.

DENPASAR – baliprawara.com

Hong Kong Trade Development Council (HKTDC) menyambut baik dibukanya kembali perbatasan antara Tiongkok, Hong Kong, dan dunia. Dengan dimulainya kembali perjalanan internasional ini, akan meremajakan sektor konvensi dan pameran, meningkatkan aktivitas ekonomi, dan membantu mempercepat pemulihan ekonomi Hong Kong.

Mengingat pentingnya konektivitas ekonomi dan sosial antara Tiongkok dan Hong Kong, dimulainya kembali perjalanan bebas karantina antara Tiongkok Daratan dan Hong Kong, tentu akan disambut baik oleh banyak pebisnis internasional dan Tiongkok yang telah menunggu kabar baik ini. Aliran wisatawan internasional dan Tiongkok yang bebas hambatan juga akan menguntungkan sektor konvensi dan pameran. 

Dalam tiga tahun terakhir, HKTDC telah menyelenggarakan pameran dan konferensi fisik dan online serta program dukungan untuk membantu perusahaan terus melakukan bisnis selama pandemi.

“Dengan pencabutan pembatasan perjalanan internasional di Hong Kong dalam beberapa bulan terakhir, kami juga melihat secara bertahap kembalinya peserta luar negeri ke acara kami. Kami percaya lebih banyak perusahaan internasional dan Tiongkok akan datang ke Hong Kong untuk berbisnis ketika perjalanan bebas karantina dilanjutkan antara perbatasan Tiongkok-Hong Kong. Untuk membantu perusahaan menangkap lebih banyak peluang kami juga telah menyusun program lengkap acara bisnis mulai Januari dan seterusnya,” kata Direktur HKTDC Indonesia, Kevin Chiu, didampingi Marketing Manager HKDTC Indonesia, Rachel Kurniawan, Kamis 2 Februari 2023 di Denpasar.

Konferensi dan pameran unggulan di awal tahun 2023, HKTDC memulai dengan Asian Financial Forum (AFF) dan Hong Kong Toys & Games Fair, Hong Kong International Stationery and School Products Fair, Hong Kong Baby Products Fair, dan Hong Kong International Wine & Spirits Fair (Special Exhibition) di Januari 2023, dengan misi ke kota-kota luar negeri pada bulan Februari dan Jewellery Show dan Filmart pada bulan Maret. 

See also  Dubes India Siap Memperkuat Kerjasama Infrastruktur dengan Bali

Lebih lanjut kata Kevin Chiu, musim pameran dagang Musim Semi akan menampilkan beberapa acara berskala besar termasuk perdana InnoEX, Lighting Fair (Edisi Musim Semi), Electronic Fair (Edisi Musim Semi), Houseware Fair, Gifts and Premium Fair di bulan April dan International Healthcare Week bulan Mei.

Selain mendukung pencarian sumber bisnis sepanjang tahun dengan model Pameran+ HKTDC dan layanan digital Click2Match, HKTDC akan mengkonsolidasikan pameran berorientasi teknologi pada bulan April dan meluncurkan Pekan Bisnis Inovasi dan Teknologi baru dengan InnoEx baru, menggantikan International ICT Expo.

Pihaknya juga akan memperkuat fokus BIP Asia Forum pada IP untuk membantu komersialisasi dan memperluas kemajuan teknologi. Versi yang diperluas dari Pekan Kesehatan Internasional, yang mengintegrasikan KTT Asia tentang Kesehatan Global dan Pameran Medis dan Kesehatan Internasional Hong Kong, akan diadakan pada bulan Mei untuk memperkuat posisi Hong Kong sebagai platform inovasi dan investasi medis dan kesehatan utama.

“Dengan Eco Expo sebagai acara utama, kami akan memperluas promosi keberlanjutan di seluruh platform HKTDC lainnya dengan menyoroti tema tersebut di konferensi besar dan pameran dagang, meluncurkan jalur ESG di bawah program dukungan UKM Transformation Sandbox (T-Box) dan platform lainnya. Selain itu, jalur ESG akan ditampilkan di acara-acara industri besar, termasuk Asian Financial Forum, Asian Logistics, Maritime and Aviation Conference dan banyak lagi,” tambahnya.

Mendukung perusahaan, terutama UKM dan start-up, dengan program dukungan sepanjang tahun HKTDC akan melanjutkan Skema Dukungan untuk Mengejar Pembangunan di Tiongkok untuk membantu perusahaan Hong Kong yang beroperasi di Tiongkok, dengan T-Box untuk UKM Hong Kong, platform GoGBA untuk Hong Kong dan perusahaan internasional memasuki pasar GBA, Start-up Express untuk start-up serta dengan Design Gallery (DG) untuk mempromosikan merek dan desain lokal. Generasi muda juga akan dapat memperluas wawasan mereka dengan mengikuti Program Duta Dagang (TAP) HKTDC untuk belajar tentang berbagai industri dan peluang Hong Kong, terutama di GBA.

See also  Menteri PPPA Bersama Kepala BKKBN dan Walikota Denpasar Percepatan Penurunan Stunting

Untuk Bali sendiri, produk hasil Usaha Kecil dan Menengah (UKM) yang dihasilkan, terutama kerajinan tangan atau handycraft, ternyata memiliki potensi yang sangat besar untuk pasar Internasional. Karena selama ini, dunia internasional masih membutuhkan banyak handycraft dari Bali. 

Menurut Marketing Manager Hong Kong Trade Development Council (HKTDC), Rachel Kurniawan, selama ini, Bali memang terkenal dengan handicraft yang memiliki berbagai macam jenisnya. Diakuinya, selama ini pasar handycraft untuk internasional, sangat tinggi peminatnya. Pasalnya,di setiap kegiatan pameran perdagangan dan konferensi global, yang sering digelar di Hong Kong, handicraft kata dia pasarnya cukup bagus disana. Tidak hanya buyer dari Hong Kong saja, namun buyer dari seluruh dunia yang tertarik.

“Sebenarnya untuk UKM-UKM di Bali ini, potensialnya sangat baik Karena dunia internasional ini masih membutuhkan handycraft-handycraft yang dari Bali khususnya.apalagi bali memiliki handycraft yang berbagai macam.jenisnya,” ucapnya.

Selain produk handicraft, Fashion dari Bali.juga sangat diminati. Menurutnya  hal itu karena fashion di Bali, banyak yang unik, bahkan desainer dari Bali juga memang sangat siap untuk Go internasional. “Baju-bajunya memang untuk pasaran Asia, Eropa maupun negara lain,” ucapnya  

Meski potensinya sangat bagus, namun dari segi packaging, UKM Indonesia selama ini masih kurang mengikuti tren pasar yang ada. Bahkan, terkesan merekaa para pelaku UKM di Indonesia hanya mengikuti trend yang itu-itu saja. Padahal trend dunia, terus berubah, mengikuti zaman. “Pasar internasional seperti apa yang dibutuhkan baik buyer dari Eropa, Amerika, Asia, nanti harus disesuaikan keinginan dari buyer tersebut,” ucapnya. 

HKTDC tetap berkomitmen untuk menghubungkan bisnis dengan peluang melalui Hong Kong, mempromosikan keunggulan Hong Kong kepada komunitas bisnis global dan memperkuat perannya sebagai pusat bisnis kelas dunia, serta platform investasi dan perdagangan dua arah untuk GBA, ASEAN, dan RCEP. Untuk detail fokus kerja HKTDC, silakan kunjungi: https://aboutus.hktdc.com/en/ . (MBP)

See also  Bandara Ngurah Rai Penyumbang Jumlah Penumpang Terbanyak Selama Januari-Mei

 

redaksi

Related post