BPD Bali Capem Sesetan, Genjot QRIS di Pulau Serangan 

 BPD Bali Capem Sesetan, Genjot QRIS di Pulau Serangan 

DENPASAR – baliprawara.com

Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bali Capem Sesetan, Denpasar, terus mengedukasi masyarakat guna melakukan transaksi nontunai sesuai dengan yang didengungkan oleh pemerintah. Kali ini BPD Bali Capem Sesetan melakukan sosialisasi di daerah Serangan, Denpasar Selatan. Transaksi digital yang disebarluaskan ke para pedagang di Pulau Serangan tersebut yakni QR Code Indonesia Indonesian Standard atau QRIS yang merupakan standarisasi pembayaran menggunakan metode QR Code dari Bank Indonesia.

Kepala Bank BPD Bali Capem Sesetan, Dewi Anggreni Agustini, SE saat sosialisasi QRIS di Serangan, Kamis (20/8) kepada Baliprawara.com menyampaikan bahwa kegiatan bersama tim, baik itu tim operasional maupun  tim bisnis serta DJA Kantor Cabang Utama Denpasar, di Desa Serangan untuk melakukan sosialisasi dan memastikan transaksi pembayaran non tunai di kawasan wisata kuliner tersebut. 

Mengapa menggenjot pembayaran digital melalui QRIS?. Kata dia, metode pembayaran nontunai ini merupakan transaksi yang sehat karena tidak bersentuhan langsung dengan uang. Seperti diketahui bahwa uang fisik dapat menularkan virus dari satu orang ke orang lainnya. Sehingga di era pandemi Covid-19 ini, pembayaran nontunai diyakini dapat menghindari penyebaran wabah global tersebut. 

“Kita hanya menggunakan QRIS untuk melakukan pembayaran digital, pembayaran kekinian dengan pembayaran yang sehat hanya dengan tap ke merchant atau QR Code. Sehingga transaksi itu secara langsung tepat sasaran, sehat dan cepat,” jelas Anggreni. 

Begitupun transaksinya langsung masuk ke rekening merchant. Maka dari itu, QRIS menjadi pilihan tepat saat bertransaksi di masa adaptasi kebiasaan baru pasca-pandemi Covid-19. Ia menyampaikan, sebelumnya memang sudah ada pedagang di Serangan yang memiliki fasilitas pembayaran QRIS. 

See also  Bali Belum Termasuk Entri Point Penerbangan Internasional, Kemenhub Tegaskan Hanya 2 Bandara Diizinkan

“Namun kami datang lagi untuk sosialisasi lagi guna memastikan kembali program QRIS ini. Kami menyasar para pedagang baik itu kuliner, UMKM lainnya untuk dapat ikutserta dalam program pemerintah. Target kami hari ini yaitu 50 merchant QRIS,” ungkapnya.

Ia mengakui, para pedagang menyambut baik metode pembayaran QRIS dengan mendukung transaksi sehat ini. “Harapan ke depan masyarakat tetap ikut andil melakukan transaksi sehat ini ditengah pandemi Covid-19 guna mengurangi penularan,” imbuh Anggreni. 

Seperti yang disampaikan salah seorang pedagang sembako di Serangan, Ketut Sukadi dengan menyampaikan terimakasih kepada BPD Bali karena sudah datang ke Serangan memberikan arahan tentang QRIS ini. “Kami selaku pedagang merasa terbantu dengan adanya QRIS BPD Bali,” ucapnya yang sudah berjualan sejak tahun 1978. 

Kabid DJA BPD Bali Cabang Denpasar, I Made Dwi Premana, SE., menjelaskan bahwa pihaknya ingin menggerakkan semua Capem yang ada di bawah Cabang Denpasar untuk melakukan sosialisasi QRIS kepada pedagang yang ada di Denpasar. “Tujuannya memudahkan semua pedagang dalam bertransaksi. Dengan adanya QRIS ini para pedagang sangat dimudahkan. Setiap transaksi QRIS pada saat itu juga langsung masuk ke rekening pedagang/nasabah,” tambahnya. (MBP)

prawarautama

Related post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *