BPD Bali Serahkan 4 unit Motor untuk Tim ECU RS Unud

 BPD Bali Serahkan 4 unit Motor untuk Tim ECU RS Unud

MANGUPURA – baliprawara.com

Bertempat di lobby IGD, RS Unud menerima CSR dari Bank BPD Bali berupa 4 unit motor yang akan dijadikan ambulance motor oleh tim ECU (emergency call Udayana) RS Unud, Kamis (31/03/2022).

CSR ini merupakan bentuk dukungan BPD Bali untuk persiapan program unggulan RS UNUD yang akan segera di launching, yaitu ECU.

Salah satu target wajib RS milik Kemenristekdikti saat itu adalah memiliki suatu keunggulan. Keunggulan yang ingin diciptakan RS UNUD yaitu perluasan cakupan pelayanan dengan mengembangkan pelayanan travel medicine.

Pengembangan travel medicine di antaranya adalah membentuk unit Emergency Call Udayana (ECU). Tujuan unit ini untuk memberikan pelayanan pertolongan emergency kepada masyarakat Bali dan tamu yang berkunjung, khususnya di wilayah Kabupaten Badung bagian selatan.

Penggagas tim ECU, dr. I G N Mahaalit Aribawa, Sp.An- KFR, FIPM mengatakan bahwa pembentukan Tim Emergency Call Udayana (ECU) didasari akan kebutuhan dalam bidang penanganan kegawatdaruratan secara cepat, akurat dan profesional.

 

Waktu respon dan penanganan menjadi kunci keberhasilan. Sayangnya saat ini di Bali, khususnya di Kabupaten Badung bagian selatan yang merupakan pusat pariwisata Bali, alur pelayanan kasus darurat tidak jelas, masih panjang dan berbelit selain tingkat pemahaman masyarakat mengenai akses ke pelayanan kesehatan masih belum merata. RS UNUD berinovasi mengembangkan Pusat Pelayanan Keselamatan Terpadu / Public Safety Center (PSC) yang berbasis Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT) sesuai PMK No 19 Tahun 2016 tentang Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu.

See also  WN Amerika Dideportasi Pasca Bebas dari Lapas Kerobokan

Direktur Utama RS Unud, Prof. Dr. dr. I Dewa Made Sukrama, M.Si, Sp.MK(K) menyatakan keberadaan Tim ECU akan membantu menurunkan angka kesakitan dan kematian traveler dan masyarakat Bali karena kecelakaan lalu lintas yang sering terjadi di negara berkembang dan menjadi penyebab kematian tertinggi traveller pada negara berkembang maupun kecelakaan saat kegiatan wisata seperti tenggelam di laut, kecelakaan kapal laut maupun kecelakaan saat atraksi wisata lainnya yang banyak terdapat di Bali, khususnya area wisata bali selatan ataupun akibat sakit lainnya, misalnya serangan jantung yang kejadiannya cukup tinggi.
“Tim ECU ini bukan hanya bertugas menangani para traveler, tapi juga menangani seluruh lapisan masyarakat yang memerlukannya,”ujarnya. (MBP/unud.ac.id)

 

tim redaksi

Related post