Buka Gerbang Pariwisata Internasional Bulan Juni-Juli, Lima Negara ini Jadi Target
MANGUPURA – baliprawara.com
Pemerintah melalui kementerian Pariwisata berencana membuka gerbang pariwisata internasional pada bulan Juni atau Juli 2021 nanti. Dari rencana tersebut, terdapat lima negara yang menjadi target pertama yang akan disasar yakni Belanda, Singapura, Tiongkok, Korea Selatan, dan Uni Emirat Arab.
Bahkan menurut Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) RI Sandiaga Salahuddin Uno rencana tersebut sudah dibahas dalam rapat koordinasi bersama Gubernur Bali dan Menteri Luar Negeri pada Minggu lalu. Dikatakan, rencana tersebut sudah mulai dilakukan pembicaraan tahap akhir, dengan beberapa negara yang akan menjadi negara originasi dari Safe Travel Corridor atau Travel Corridor Arrangement (TCA).
Hal tersebut lanjut dia, diharapkan segera masuk dalam tahap finalisasi. Sehingga bisa lanjut dibawa ke meja Presiden untuk diputuskan melalui rapat terbatas. “Untuk negaranya, pada rapat koordinasi kemarin sudah kita bicarakan. Ada kemungkinan ditambah sesuai kesiapan dari negara tersebut,” pungkasnya saat memantau pelaksanaan vaksinasi komunitas Bandara I Gusti Ngurah Rai, Senin (22/3/2021)
Sebagai persiapan menyambut hal itu, maka vaksinasi dilaksanakan secara masif. Itupun dilakukan sebagai tindak lanjut kunjungan Presiden Joko Widodo sepekan lalu. Ketika pintu gerbang internasional sudah dibuka, semua pegawai komunitas Bandara sudah tervaksin. Sehingga sudah dalam keadaan aman dan nyaman, untuk menyambut wisatawan nusantara ataupun mancanegara.
Untuk itu, ini akan dilatih terus, karena tidak bisa langsung buka Juni atau Juli. Namun kata dia, harus ada simulasi terus. “Kesiapan bandara pasti harus terus ditingkatkan. Harus ada trial, pilot project, dan harus ada beberapa tahapan. Hari ini vaksinasi di kawasan bandara adalah langkah cepat pemerintah untuk mendukung keputusan pembukaan penerbangan internasional yang rencananya akan dibuka bulan Juni dan Juli 2021, seperti yang sudah disampaikan Bapak Presiden pada kunjungannya minggu lalu,” bebernya.
Sementara, General Manager PT Angkasa Pura I (Persero) Bandara I Gusti Ngurah Rai Herry AY Sikado mengungkapkan, Bandara I Gusti Ngurah Rai sudah beberapa kali diasesmen. Termasuk dari salah satu negara target Safe Travel Corridor yakni Korea, dan mendapat hasil yang memenuhi syarat dari sisi protokol kesehatan (prokes).
Di terminal internasional sendiri lanjut dia, sudah disiapkan beberapa fasilitas prokes. Ini juga kami koordinasi dengan Kementerian Kesehatan. Selain itu, juga sudah dilakukan uji coba dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. “Kemarin kita ambil sampling 300, dan memang ada perbaikan-perbaikan utamanya dari sisi waktu pelayanan penumpang. Nah, ini juga sudah kami tingkatkan, sehingga dengan penerapan prokes, satu orang penumpang di kedatangan hanya butuh waktu 24 menit untuk keluar dari bandara,” bebernya.
Pelaksanaan vaksinasi saat ini, sedikitnya terdapat 5.600 petugas dari 26 perusahaan komunitas Bandara I Gusti Ngurah Rai yang akan divaksin menyambut rencana pembukaan pariwisata internasional. Namun itu bukanlah jumlah keseluruhan, karena sebanyak 478 orang lainnya diketahui sudah menjalani vaksin melalui program sebelumnya. (MBP)