Bungan Desa, Berimplikasi Positif Pada Penurunan Stunting di Tabanan
TABANAN, – baliprawara.com
Perjalanan Program Unggulan Bupati Tabanan Ngantor di Desa atau dikenal dengan program “Bungan Desa” yang ke -41 telah memberikan dampak signifikan bagi kesejahteraan masyarakat. Hal tersebut terus dibuktikan dengan konsistensi yang kuat dari Bupati Tabanan, Dr. I Komang Gede Sanjaya.,S.E.,M.M, saat pihaknya menunjuk kantor Desa Senganan, Kecamatan Penebel, sebagai lokasi tempatnya bekerja saat itu, Jumat, 19 Januari 2024.
Tiba di Balai Banjar Adat Pacung, Desa Senganan, Bupati Sanjaya lakukan peninjauan mulai dari pelayanan publik hingga stand UMKM. Diteruskan dengan peninjauan SID, pembekalan Semara Ratih kepada para calon pengantin, memberikan arahan pada Warga Desa Senganan, dan menuju rumah keluarga Stunting di Banjar Adat Bugbugan Anyar, untuk memberikan perhatian berupa pembagian paket sembako secara simbolis.
Di kesempatan itu, selain memberikan apresiasi kepada Pemerintah Daerah dan masyarakat atas potensi desa yang telah dikembangkan dengan optimal, Sanjaya juga berharap kehadirannya dapat memberikan manfaat yang saling mutualisme antara pemerintah dan masyarakat. “Selain kita tadi memberikan pelayanan langsung kepada masyarakat Desa Senganan, seperti pelayanan kesehatan gratis, pemberian kacamata gratis, pemberian ijin gratis dan juga KTP, Akta, konseling tentang program semara ratih, juga ada program pelayanan perpustakaan, pelayanan pajak bumi dan bangunan, dan banyak sekali pelayanan yang kita berikan di Desa Senganan,” ujarnya.
Selain itu, dampak lain yang diinginkan dari kehadirannya saat itu ialah tingkat kesehatan yang meningkat dan angka stunting yang menurun, melalui kegiatan posyandu, bina keluarga balita, pemeriksaan kesehatan dan program lainnya yang mengikuti. “Selain itu, kami juga datang ke salah satu banjar, Banjar Bugbugan, di mana saat itu ketika dimonitoring masih ada indikasi sedikit sekali terkait stunting. Ada 3 anak yang tercatat,” imbuhnya.
Sesuai di lapangan, dilihat secara langsung tidak ada sedikitpun ciri-ciri stunting. “Tadi karena dari dokter sudah menyampaikan, makanan dan gizi serta kesehatan sudah terlihat sangat baik. Cuma hanya ada tinggi badan yang masih kurang. Tetapi dengan pemerintah, OPD semua yang membidangi secara rutin turun ke desa-desa dengan penuh semangat, melayani masyarakat. Astungkara, tahun lalu ketika Pemerintah Kabupaten Tabanan ditetapkan dengan nilai stunting 8,2% yang kala itu terbaik di Bali, namun sekarang, di pertengahan Januari, stunting di Tabanan sudah di angka 3,23%. Ini mungkin angka terkecil di Bali, bahkan mungkin di Indonesia,” papar Sanjaya.
Oleh sebab itu Sanjaya menjelaskan, stunting menjadi konsentrasi dan atensi Pemerintah Kabupaten Tabanan, karena stunting sangat beririsan dengan status kemiskinan ekstrim. “Jadi kalau tidak ada stunting di Tabanan, otomatis kemiskinan ekstrim sudah dapat ditanggulangi. Mudah-mudahan, dengan kita berkantor di desa, bisa terus mendekatkan diri ke masyarakat, dan masyarakat juga bisa dekat dengan pemerintah,” sebutnya.
Pentingnya menjaga frekuensi dan gelombang yang seirama antara pemerintah dan masyarakat, menjadi bagian integral dalam terlaksananya pembangunan yang sesuai dengan Visi dan Misi Kabupaten Tabanan. “Jadi saling bahu membahu antara Pemerintah dan masyarakat, sehingga programnya menjadi baik. Dalam rangka menuju Tabanan Era Baru yang Aman, Unggul dan Madani bisa cepat terlaksana asal kita betul-betul turun di tengah masyarakat dan menjawab kebutuhan masyarakat,” ujarnya lebih lanjut.
Salah satu masyarakat, Sagung Putu Ari Purnama Sari (32), sangat berbahagia mendapat pelayanan dari dinas-dinas terkait, dari semua elemen-elemen yang dibawa Bupati Sanjaya. “Perhatian Bapak Bupati benar-benar menyentuh masyarakat, sangat membantu dari mulai kesehatan, catatan sipil, kesehatan dan pendidikan, sangat membantu” jelas Sagung.(MBP/r)