Bupati Giri Prasta Sebut Film Pan Balang Tamak Bisa Menjadi Sarana Edukasi
MANGUPURA – baliprawara.com
Sebagai wujud dukungan dalam memberikan ruang kreatifitas dan mendukung digitalisasi karya seniman Bali, secara khusus Bupati Badung Nyoman Giri Prasta mengikuti acara nonton bareng film Pan Balang Tamak garapan Trio Celekontong Mas di Ruang Pertemuan Rumah Jabatan Bupati Badung, Sabtu ( 26/6). Turut hadir anggota DPRD Badung Made Yudana, Ketua KPU Badung Wayan Semara Cipta, Direktur Teknik PDAM Badung Made Suarsa serta anggota sanggar seni yang turut mendukung produksi film tersebut.
Seusai mengikuti pemutaran film Pan Balang Tamak, Bupati Giri Prasta memberikan apresiasi kepada para seniman yang tetap berkarya di tengah pandemi. Menurut Giri Prasta, ini menunjukkan kalau seniman yang ada di Bali pada umumnya, dan di Badung pada khususnya selalu melakukan akselerasi berkenaan dengan kreativitas. Pihaknya juga merasa bangga dengan para seniman yang terlibat dalam film ini, karena dengan apik mereka bisa memerankan karakter dari setiap tokoh yang ada dalam cerita pan balang tamak.
“Seniman amat sangat bisa memerankan dari setiap karakter yang ada dalam cerita pan balang tamak. Untuk itu kami selalu memberikan ruang kreatifitas dan mendukung digitalisasi karya seniman Bali, Celekontong Mas memang luar biasa,” ucapnya seraya mengajak seluruh seniman bali untuk terus berkarya. Dan adaptif membuka peluang kegiatan secara digital, meningkatkan kolaborasi dan mengubah strategi komunikasi.
Disamping itu Giri Prasta juga berharap dengan adanya alur cerita film pendek yang sarat akan nilai kehidupan, bisa jadikan sarana edukasi bagi anak sekolah mulai tingkat SD hingga SMA. “Seperti cerita Pan Balak Tamak, yang menggambarkan dimana sebuah wilayah semua penduduknya bisa dipermainkan oleh kemalasan satu orang, dan mengalahkan semua orang. Dari sini kita bisa belajar, apabila orang salah konsep dalam menempatkan kepiawaian maka akan muncul sifat licik, ini adalah sebuah contoh ilustrasi gambaran hidup kita. Semestinya kita mengedepankan persatuan dan gotong royong dalam proses pembangunan wilayah, kalau kita bersatu maka setengah perjuangan kita berhasil dan kalau kita tidak bersatu maka setengah perjuangan kita gagal,” jelasnya.
Sementara itu, Komang Dedi Diana (Tompel) didampingi Jro Mangku I Nyoman Ardika (Sengap) dan I Ketut Gede Rudita (Sokir) mengaku awal ide sampai berani membuat film ini hanya sebuah keisengan. Ide yang dihasilkan itu ternyata gayung bersambut, rekan-rekannya di luar Celekontong Mas juga merespon positif . “Sebenarnya mengisi waktu karena sepi job. Karena sepi itu, kami bertiga jarang bertemu. Satu waktu, kami bertiga kumpul dan tercetuslah mengapa kita tidak buat film saja,” ujarnya.
Tak lupa juga, trio Celekontong Mas juga memberikan apresiasi dan menyampaikan terimakasih kepada Bupati Giri Prasta dan Pemerintah Kabupaten Badung yang sudah mensupport mereka, terutama dalam memberikan fasilitas pemutaran film ini di Ruang Pertemuan Rumah Jabatan Bupati Badung. “Ini sebuah wujud bukti perhatian Bapak Bupati yang tetap memberikan ruang kepada kami agar bisa menyuguhkan hiburan kepada masyarakat, ini merupakan support luar biasa, khususnya kepada kami para seniman,” kata Dedi Diana.
Dalam film tersebut, Jro Mangku I Nyoman Ardika memerankan tokoh utama, Pan Balang Tamak, I Komang Dedi Diana sebagai raja, I Ketut Gede Rudita sebagai Jro Bendesa, ni kadek somawati sebagai men balang tamak dan wayan sirat sebagai pedagang. (MBP)