BWS Gandeng Konsultan Jepang Amati Keretakan Tebing Pura Batu Bolong
TABANAN, – baliprawara.com
Tebing retak di Pura Batu Bolong di kawasan DTW Tanah Lot, desa Beraban, kecamatan Kediri, Tabanan, sampai saat ini dipastikan tidak menunjukkan perubahan signifikan, namun demikian Badan Wilayah Sungai (BWS) mengambil langkah serius dengan melibatkan konsultan Jepang. Tim tersebut telah turun ke lokasi, melakukan pemeriksaan menyeluruh, dan menggunakan drone untuk mengambil foto-foto yang diperlukan.
I Putu Toni, Asisten Manager DTW Tanah Lot, pada Jumat, 26 Januari 2024 menyatakan bahwa kondisi keretakan tidak berubah secara signifikan dalam seminggu terakhir. Meskipun hujan dapat mempengaruhi rekahan, kondisi kering hanya menyebabkan pelebaran beberapa milimeter tanpa perlu perhatian lebih lanjut.
Lanjut kata Toni, pihak BWS dan konsultan Jepang terus mendampingi proses ini, mengambil dokumentasi visual dengan drone untuk pemahaman yang lebih baik. Tujuan utamanya adalah mencatat data spesifik guna memandu perbaikan yang diperlukan.
Toni menyampaikan harapannya agar informasi yang akurat dan spesifik dapat memicu upaya perbaikan yang segera. Sementara itu, penataan kawasan DTW Tanah Lot terus dilakukan dengan menanam pohon tabebuya untuk memberikan kesan rindang, terutama di area parkir dan jalur utama.
“Pohon tabebuya ini memberikan kesan rindang dan indah, mirip bunga sakura, yang akan meningkatkan daya tarik wisata Tanah Lot,” tambahnya.
Toni juga mengatakan, meski ada kenaikan tarif tiket masuk per tanggal 1 Januari 2024, hal ini tidak mempengaruhi tingkat kunjungan wisatawan, yang tetap stabil dengan rata-rata 4 sampai 5 ribu per hari, didominasi oleh wisatawan domestik seperti mahasiswa dan pelajar.(MBP8)