Cuaca Ekstrem di Bali Akibatkan Kerusakan di 5 Kabupaten, 6 Orang Meninggal Dunia

 Cuaca Ekstrem di Bali Akibatkan Kerusakan di 5 Kabupaten, 6 Orang Meninggal Dunia

DENPASAR – baliprawara.com

Cuaca ekstrem disebabkan hujan dengan intensitas tinggi, melanda hampir seluruh wilayah Bali, Senin 17 Oktober 2022. Cuaca ekstrem ini, mengakibatkan bencana yang di 5 kabupaten di Bali, diantaranya, Jembrana, Tabanan, Badung, Karangasem, dan Bangli. Kejadian ini, selain mengakibatkan kerusakan fasilitas umum dan bangunan, juga mengakibatkan 6 korban jiwa. Yakni 3 orang di Karangasem, 1 orang di Bangli, 1 orang di Tabanan, dan 1 orang di Jembrana (masih pencarian).

Dari data yang dirilis Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali, Untuk di kabupaten Jembrana, banjir terjadi di Desa Yehembang Kauh/Br.Sekar Kejula, Lingkungan Bilukpoh Kelurahan Tegal Cangkring, Kelurahan Sangkar Agung, Lk.Pemedilan, Kelurahan Dauhwaru, Desa Dangin Tukadaya, Desa Air Kuning Desa Kaliakah, Desa Melaya dan di beberapa tempat lainnya. Ketinggian air yang cukup tinggi di beberapa desa/kelurahan mengharuskan adanya evakuasi dan pembuatan tempat pengungsian sementara/pos pengungsian di Lingkungan Bilukpoh Kelurahan Tegal Cangkring dan Lingkungan Samblong Kelurahan Sangkar Agung.

Berdasarkan data awal di Lingkungan Bilukpoh, jumlah Kepala Keluarga yang terdampak sebanyak 117 KK dan bangunan rusak sebanyak 45 rumah (belum teridentifikasi rusak ringan/sedang/berat). Selain menyebabkan banjir, cuaca ekstrem juga mengakibatkan jembatan penghubung antara Kelurahan Tegalcangkring dan Desa Penyaringan putus sehingga mengganggu kelancaran transportasi dan kehidupan warga masyarakat. “Meluapnya air sungai bilukpoh mengakibatkan terjadi penumpukan batang kayu dan sampah sehingga terjadi kemacetan total jalur Gilimanuk ke Denpasar,” kata Kalaksa BPBD Bali Made Rentin, melalui siaran persnya, Selasa 18 Oktober 2022.

 

Tak hanya mengakibatkan kerusakan, banjir juga mengakibatkan 1 (satu) orang warga hanyut dan saat ini masih dalam pencarian. Untuk penanganan Jembatan Tegalcangkring-Penyaringan,sumber dari BPBD Jembrana, jembatan penghubung antara Kelurahan Tegalcangkring dan Desa Penyaringan sudah dapat dilalui kendaraan roda dua dengan sistem buka tutup.

See also  PPKM Darurat di Bali Mulai Sabtu, Begini Penerapannya

Sementara, untuk di Karangasem, berdasarkan hasil kaji cepat BPBD Kabupaten Karangasem, sampai dengan Pukul Pukul 16.00 Wita terdapat 40  titik lokasi kejadian / bencana, yakni sebagai berikut, Kecamatan Abang sebanyak 5 titik lokasi, Kecamatan Selat sebanyak 16 titik lokasi, Kecamatan Bebandem sebanyak 12 titik lokasi, Kecamatan Rendang sebanyak 5 titik lokasi, Kecamatan Karangasem sebanyak 5 titik lokasi.

Bencana ini juga mengakibatkan 2 orang meninggal dunia karena terseret banjir. Selain itu, juga ada 1 orang meninggal dunia karena tertimbun longsoran. Belasan rumah warga juga dikabarkan rusak dan penghuni harus mengungsi ke rumah keluarga terdekat. Sebanyak 3 unit kendaraan roda dua hanyut terbawa banjir, sebanyak 5 unit truk tenggelam di Galian C, sebanyak 2 Sekolah terendam banjir, beberapa ruas jalan tertutup longsor dan beberapa ruas jembatan jebol. Sampai dengan saat ini tim masih terus melaksanakan pendataan, dan akan terus kami update perkembangannya

 

Sementara, untuk di Kabupaten Tabanan, cuaca ekstrem mengakibatkan bahu jalan tergerus, jalan berlubang, dan jembatan roboh di beberapa titik di Kabupaten Tabanan. Dengan rincian, di Kecamatan Marga, Bahu jalan roboh di 2 lokasi mengakibatkan jalan penghubung antar desa terputus yaitu di jalan penghubung Desa Petiga dan Desa Tua dan di jalan penghubung Desa Payangan dan Desa Marga Dajan Puri. Nihil korban jiwa dan luka. Di Kecamatan Penebel, Jembatan roboh sehingga jalan penghubung antara Desa Senganan dengan Desa Biaung terputus. 

See also  AHM Hadirkan Ekosistem Sepeda Motor Listrik di Rangkaian Acara G20

Untuk di Kecamatan Baturiti, sebagian jembatan roboh sepanjang 4 meter sehingga jalan penghubung antara Desa Luwus dengan Desa Perean Kangin terputus. Kecamatan Kediri, Akses jalan terganggu di dua titik. Jalan berlubang dan hampir putus di Jalan Penghubung Desa Abiantuwung dengan Desa Belayu. Bahu jalan tergerus sehingga menghambat akses jalan di Desa Cepaka.

Untuk di Kabupaten Badung, cuaca ekstrem juga mengakibatkan tanah longsor, banjir, pohon tumbang dan bangunan di beberapa titik. Diantaranya, di Kecamatan Petang, Tanah longsor, pohon tumbang dan bangunan roboh di 17 lokasi. Nihil korban jiwa dan luka. Di Kecamatan Abiansemal, pohon tumbang dan jembatan rusak di 7 lokasi. Nihil korban jiwa dan luka. Kecamatan Mengwi, Banjir, jembatan jebol, tanah longsor, dan pohon tumbang di 9 lokasi. Nihil korban jiwa dan luka;

Untuk di kabupaten Bangli, cuaca ekstrem mengakibatkan tanah longsor, banjir, dan orang terseret arus di beberapa titik. Dengan rincian, di Kecamatan Bangli Seorang warga hanyut jatuh ke got dan ditemukan dalam keadaan meninggal dunia. 1 orang meninggal dunia. Di Kecamatan Susut, Banjir menggenangi areal Pura Tirta payuk dan tanah longsor di 3 titik yaitu di Banjar demulih, Desa Demulih dan di Ruas Jalan Demulih Serokadan, mengakibatkan akses jalan terganggu. Tanah longsor di Banjar Tanggahan Tengah mengakibatkan tempat ibadah sepanjang 10 meter longsor. (MBP)

 

redaksi

Related post