Cuaca Panas Hingga 36 Derajat Celcius di Bali, Disebabkan Gerak Semu Matahari Menuju Ekuator

Prakirawan BBMKG Wilayah III Denpasar, Wulan Wandarana, menunjukkan peta cuaca di wilayah Bali.
MANGUPURA – baliprawara.com
Meski di Bali saat ini masih masuk dalam musim hujan, namun dalam beberapa hati terakhir, suhu udara terasa sangat panas. Kondisi panas bahkan mencapai 36 derajat celcius yang terasa sangat menyengat saat siang hari.
Prakirawan BBMKG Wilayah III Denpasar, Wulan Wandarana, tidak memungkiri kondisi cuaca panas beberapa hari terakhir. Meski kata dia, untuk wilayah Bali saat ini masih memasuki musim hujan, dan untuk puncak musim hujan sudah terjadi pada bulan Desember dan Januari.
Namun, meski masih musim hujan, suhu panas yang terjadi memang karena adanya fenomena teriknya paparan sinar matahari. Bahkan tercatat suhu maksimum yang saat ini di Bali mencapai 36 derajat celcius.
“Di wilayah Bali saat ini terasa panas, memang tercatat di beberapa stasiun BMKG di Bali, untuk suhu maksimumnya mencapai 36 derajat celcius. Dan itu memang dirasakan cukup panas dan berdampak pada masyarakat,” kata Wanda, saat ditemui di kantornya, Rabu 5 Februari 2025.
Lebih lanjut Wanda menjelaskan kalau kondisi suhu panas saat ini, diakibatkan karena adalah pergerakan gerak semu matahari yang saat ini posisinya berada di wilayah Selatan. Untuk pergerakannya yakni dari Selatan menuju ekuator.
“Jadi memang pergerakan gerak semu matahari juga sekarang berada pada di wilayah Selatan dan bergerak menuju ekuator. Dan terlihat bahwa wilayah Bali sendiri juga berada pada Indonesianya Selatan, sehingga memang pergerakan matahari ini berdampak pada wilayah Bali sehingga membuat wilayah bali suhunya menjadi panas,” ucpanya.
Faktor lain penyebab suhu panas lanjut Wanda, karena sedikit awan. Dimana saat musim hujan disebabkan oleh banyaknya awan, tetapi saat musim hujan itu tidak selalu terus terusan hujan. Pasti ada saatnya dia tidak hujan jadi saat tidak hujan itu penumpukan massa awan yang ada di atas akan berkurang sehingga menyebabkan paparan sinar matahari langsung ke permukaan bumi.
“Itu juga salah satu penyebab pada saat tidak hujan suhu yang berada di wilayah bumi itu akan lebih panas dibandingkan saat hujan,” ungkap Wanda.
Dalam satu pekan kedepan, kondisi cuaca di Bali diprakirakan masih cerah berawan hingga berawan, dan masih berpotensi hujan ringan hingga lebat di sebagian besar wilayah Bali. Dan untuk berakhirnya musim hujan di Bali, masih diprakirakan hingga bulan Maret dan April. Karena menurutnya, untuk di bulan Februari ini,intensitas hujannya masih berpotensi ada.
Untuk itu, pihaknya kembali mengingatkan masyarakat agar waspada terhadap dampak cuaca ekstrem seperti genangan air, banjir, tanah longsor dan pohon tumbang. Untuk nelayan dan masyarakat pelaku bahari untuk diimbau memperhatikan tinggi gelombang karena tinggi gelombang perairan Selatan bisa mencapai dua meter atau lebih. (MBP)