Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap Penjualan Otomotif dan Jasa Pendukungnya
Oleh : Prila Nosa, Mahasiswi Public Relation, LSPR Bali
TABANAN – baliprawara.com
Pandemi Covid-19 memiliki pengaruh yang sangat besar bagi beberapa sektor Industri di Indonesia. Tak terkecuali dengan mata rantai Industri Otomotif di Bali yang erat kaitannya antara satu sama lain. Dimana kelangsungan Industri Otomotif, khususnya di Bali, masih mengalami penurunan baik dalam hal penggunaan jasa maupun penjualan unit kendaraan dan penjualan barang.
“Situasi pandemic Covid-19 sangat mempengaruhi proses jual beli barang. Dimana bisnis ini mengalami penurunan grafik hingga 40% dan hanya dapat menjual 1-2 unit truk per bulannya, bahkan tak jarang saya tidak dapat menjual satu unit pun.” kata pemilik bisnis jual beli truk, Desa Penarungan Mengwi-Badung, Agung Bracuk saat diwawancarai, belum lama ini.
Di masa pandemi seperti sekarang dengan daya beli masyarakat yang turun drastis, seharusnya penjualan bisa disiasati dengan memberikan diskon atau potongan harga. Namun, lantaran modal yang dibutuhkan tidaklah sedikit, hal itu tidak bisa dilakukan.
Tidak seperti penjual unit otomotif, penyedia jasa dan pendukung kelengkapan kendaraan roda enam malah tidak terpengaruh. Seperti jasa ganti oli, cuci mobil, penyedia suku cadang, dan aksesoris kendaraan lainnya. “Situasi pandemic Covid-19 tidak terlalu berpengaruh pada omset masuk perharinya, terhitung masih tetap berlangsung stabil atau normal, karena penggunaan jasa ganti oli, ban dan kelengkapan kendaraan seperti aksesoris kendaraan, masih terpantau normal penjualannya, hanya saja ada penurunan penggunaan jasa dari sisi jasa cuci mobil,” kata pemilik bengkel mobil Bintang Baru Motor, Tabanan, I Putu Raka Putra Pratama saat diwawancarai belum lama ini.
Sementara, salah seorang supir truk logistic makanan (snack), jurusan Surabaya-Bali, Made, mengatakan, kegiatan penyaluran logistic dari pulau Jawa ke Bali secara saat ini masih berjalan normal. “Karena penyaluran logistic sangat diutamakan oleh pemerintah melalui peran dari petugas penyebrangan pelabuhan. Hanya saja ada pengurangan jumlah permintaan dari kebutuhan masyarakat yang semakin menurun.” katanya.