Data Penduduk Non Permanen, Kelurahan Ubung Himbau Pemilik Kost dan Tempat Usaha Terapkan Prokes

 Data Penduduk Non Permanen, Kelurahan Ubung Himbau Pemilik Kost dan Tempat Usaha Terapkan Prokes

DENPASAR – baliprawara.com

Untuk menekan penyebaran Covid-19, Kelurahan Ubung terus menggencarkan pendataan Penduduk Non Permanen dan mengadakan pemantauan serta menghimbau pemilik kost dan usaha toko-toko di lingkungan kelurahan Ubung untuk menerapkan protokol kesehatan (Prokes). 

Pada Jumat (4/9) malam telah didata sebanyak 70 warga non Permanen dan Pengusaha di lingkungan Banjar Sedana Mertha Ubung. Dimana kegiatan Pendataan Penduduk Non Permanen dan Sosialisasi ini sesuai dengan Pergub 46 Tahun 2020 dan Perwali 48 Tahun 2020.

Dari pemeriksaan tersebut melibatkan tim yang terdiri dari Linmas bersama pecalang banjar,  kepala  lingkungan, babinsa dan babinkamtibnas serta kelian banjar kelurahan ubung. Pada kegiatan ini, didapati ada sebanyak 11  ruko yang tidak memenuhi protap kesehatan yaitu tidak ada pembersih tangan di depan tokonya dan 15  orang yang tidak  punya KTP  yaitu warga dari luar dengan jumlah warga yang di data kurang lebih 70 orang.

“ini masih tahap sosialisasi penerapan serentak perwali 48 tahun 2020, yang nanti akan mulai berlaku serentak tanggal 7 september 2020, untuk itu saat ini kita peringati terlebih dahulu, jika nanti sampai sudah mulai berlaku akan ditindak tegas dengan sanksi yang ada,” kata Lurah Ubung, I Wayan Ariyanta, saat dikonfirmasi Sabtu (5/9).

Lebih lanjut dikatakan, kepada para pemilik kos dan toko di masa pandemi ini untuk tetap menerapkan protokol kesehatan untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Hal ini kata dia merupakan antisipasi dan menekan penyebaran Covid-19 di kelurahan Ubung. “Imbauannya agar masyarakat tetap disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan sebagaimana telah dianjurkan oleh pemerintah untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Kelurahan Ubung pada khususnya, dan di Kota Denpasar pada umumnya, untuk menuju masyarakat dengan kebiasaan tatanan hidup normal  baru,” ucapnya. (MBP)

See also  IndoMS Usulkan Tanggal 15 Juli Sebagai Hari Matematika Indonesia

prawarautama

Related post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *