Desa Adat Kedonganan Sambut Galungan dan Kuningan dengan Bagikan 10 Ton Daging dan 29 Ton Beras Kepada Krama

 Desa Adat Kedonganan Sambut Galungan dan Kuningan dengan Bagikan 10 Ton Daging dan 29 Ton Beras Kepada  Krama

MANGUPURA – baliprawara.com

Dalam menyambut hari raya Galungan dan Kuningan, meski masih dalam suasana pandemi Covid-19, Desa adat Kedonganan melalui LPD Desa Adat Kedonganan tetap menjalankan tradisi “Mepatung”, Senin (12/4). Kegiatan yang dipusatkan di LPD setempat, pada kegiatan ini, sebanyak total 10 Ton daging dan 29 Ton Beras dibagikan untuk merayakan hari suci Galungan dan Kuningan. 

Kegiatan ini menurut Ketua LPD Kedonganan, I Ketut Madra, merupakan wujud nyata dari konsep panca kreta yakni kreta angga, kreta warga, kreta desa, kreta wisesa, lan kreta bhuwana. Untuk saat ini pihaknya memberikan untuk “kreta angga” berupa : 

  • voucher senilai Rp 150.000, Daging, Beras 10 Kg, bagi krama yang memiliki saldo simpanan berjangka sebesar Rp. 200.000.000 sampai dengan kurang dari 300.000.000, 
  • voucher senilai Rp 200.000, Daging, Beras 10 Kg, bagi krama yang memiliki saldo simpanan berjangka sebesar Rp. 300.000.000 sampai dengan kurang dari 500.000.000
  • voucher senilai Rp 250.000, Daging, Beras 10 Kg, bagi krama yang memiliki saldo simpanan berjangka sebesar Rp. 500.000.000 ke atas

Dimana saldo tersebut wajib mengendap minimal 1 tahun.

Bagi krama tamiu yang memiliki pengendapan tabungan sebesar diatas Rp. 10.000.000 dan deposito diatas Rp.50.000.000 diberikan daging 3,5 kg dan beras 10 kg. Total krama tamiu yang mendapatkan manfaat tersebut sebanyak 1.405 krama. Sedangkan untuk kreta warga diberikan manfaat kepada krama mipil di desa adat kedonganan dengan saldo minimal Rp. 200.000 yang diserahkan kepada kepala keluarganya yang jumlahnya sebanyak 1.232 kk krama ngarep. Dengan 5231 jiwa krama mipil berdasarkan data base pipil krama yang telah terdata. Berupa masing-masing 1 Kg daging babi,  2,5 kg daging ayam dan beras sebanyak 10 kg.

See also  Pucuk Cool Jam 2024 Menginspirasi Generasi Muda Wujudkan Mimpi Sampai ke Pucuk!

Menurutnya, jumlah dana yang dikeluarkan untuk pembagian saat ini sebesar Rp. 677.111.700 dengan total daging babi dan ayam sebanyak 10.342 Kg (10 ton) dan lebih dari 29.000 kg beras. “Dana tersebut bersumber dari dana pembentukan untuk kegiatan menyambut hari raya Galungan dan Kuningan. Mengingat situasi dan kondisi pandemi Covid-19 masih terdampak bagi seluruh krama, maka kebijakan kami untuk saat ini lebih berfokus kepada menguatkan iman dan imun, melalui pemberian bantuan kepada masyarakat atau kalau kita berpijak pada visi LPD, saat ini kita lebih meningkatkan hubungan sesama manusia (pawongan),” kata Madra.

Di Tengah kondisi pandemi ini, pihaknya berharap seluruh krama desa adat Kedonganan perlu melakukan diversifikasi usaha dengan menghidupkan kembali sektor primer seperti perikanan, yang merupakan icon desa adat kedonganan. Bahkan, untuk kepentingan tersebut LPD desa adat Kedonganan telah menyiapkan produk kredit khusus kepada nelayan krama wed desa adat Kedonganan.

Sementara, Bandesa Adat Kedonganan Dr. Wayan Mertha, S.E., M.Si., menyampaikan, sejak pandemi Covid-19 yang sampai saat ini belum pulih, mengakibatkan seluruh aktivitas krama desa adat Kedonganan yang menggantungkan usahanya di sektor pariwisata menjadi lumpuh. Tentu ini secara langsung mempengaruhi kinerja LPD desa adat Kedonganan. Perlu diketahui bahwa hampir 80% krama desa adat Kedonganan yang dulunya sebagai nelayan, beralih profesi menjadi pemilik, pengelola dan karyawan ke 24 warung ikan bakar yang ada di Kedonganan yabg saat ini sangat  terdampak akibat pandemi.

Untuk itu pihaknya kembali berharap agar warga yang sebelumnya hanya mengandalkan sektor pariwisata, kedepannya perlu beralih ke sektor perikanan. Kalau bisa 50 persen penduduk beralih ke sektor perikanan. “Kita mencoba men-switch pemikiran dari tadinya di pariwisata kemudian mengarah ke Perikanan. Kami mengajak bertahan di sektor perikanan di tengah gempuran pandemi. Kita mengajak krama kita menjadi nelayan, dengan harapan bisa berkembang menjadi pengusaha di bidang sektor perikanan. karena sektor perikanan ini tidak boleh diabaikan,” katanya. (MBP1)

See also  Siswa SMA Negeri 4 Denpasar Raih Predikat Gold Dalam Ajang Penganugerahan AHM Best Student 2020 

prawarautama

Related post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *