Di Kuta Selatan, Tembok Rumah Warga Roboh Diterjang Banjir
MANGUPURA – baliprawara.com
Dua unit rumah di wilayah kecamatan Kuta Selatan, Badung, mengalami kerusakan akibat diterjang Banjir, Rabu 23 November 2022 malam. Rumah pertama, berada di Lingkungan Perumahan Permata Nusa Dua Blok 3, sedangkan rumah kedua berada di Perumahan Samatha Mumbul A5.
Beruntung tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut, namun untuk korban rumah kedua ada beberapa orang yang mengalami luka lecet dan memar akibat terkena serpihan tembok yang roboh.
Berdasarkan informasi yang diperoleh di lapangan, Kamis 24 November 2022. kerusakan rumah di lingkungan Permata Nusa Dua Blok 3 terjadi pada bagian tembok dan jalan depan rumah. Rumah tersebut juga sempat tergenang air hujan yang masuk pada sisi depan hingga ke halaman belakang rumah. Selain karena intensitas hujan lebat, penyebab peristiwa itu juga dipicu oleh mampetnya saluran air.
Sementara untuk di Perumahan Samatha Mumbul A5, menjadi lokasi terparah dampak hujan deras tersebut. Selain membuat tembok penyengker pada sisi selatan jebol, luapan air juga merusak garasi rumah, dan pagar rumah. Bahkan 2 unit mobil sempat terseret sepanjang 300an meter dari rumah, dan membuat bagian bemper penyok. Selain itu, 5 unit motor juga sempat terseret dan mengalami kerusakan cukup parah, termasuk membuat beberapa paving jalan ikut rusak karena terkikis air hujan.
Untuk tembok penyengker rumah di Perumahan Samatha Mumbul A5, kelurahan Benoa, yang roboh, diketahui milik warga atas nama Made Budi Astawa. Menurut Komang Yoga keluarga dari pemilik rumah, sebelum banjir ini melanda, memang hujan cukup deras. Saat itu, di rumah milik Budi Astawa, sedang ada upacara piodalan di merajan setempat, serangkaian hari Tilem Sasih Kalima. Usai piodalan, seluruh keluarga sempat makan bersama. Yoga bersama keluarganya yang tinggal di Jimbaran, rencananya kembali ke rumahnya, karena piodalan sudah selesai. Namun karena masih hujan deras, dirinya memilih untuk menunggu hujan reda.
Berselang beberapa lama, sekitar pukul 22.30, tiba-tiba tembok penyengker rumah roboh ke arah garase. Saat tembok roboh, di garase, ada pemilik rumah Budi Astawa bersama iparnya dan ibu. Ketinganya sempat terkena serpihan tembok yang roboh, dan mengalami lecet di bagian kaki.
“Kebetulan saat kejadian ada 3 orang, terkena sepihak tembok dan mengalami luka lecet dan bengkak. Ada Ipar, kakak dan ibu yang mengalami keseleo di tangan,” bebernya.
Selain merobohkan tembok, banjir ini juga menghanyutkan 5 sepeda motor yang terparkir di luar. Bahkan kata Yoga, ada satu sepeda motor hanyut sampai masuk gorong-gorong. Sementara itu, paving jalan di perumahan itu, juga hanyut sampai sejauh 10 meter. Dikatakan, kondisi paving hanyut, juga sebelumnya pada tahun 2018 pernag terjadi akinat banjir. Namun tidak.separah saat ini.
Terpisah, menurut Nyoman Susila, salah seorang tetangga korban, yang saat kejadian ada di lokasi, dia sudah melihat airnya cukup deras, karena hujan deras. Saat itu dia sempat memneritahu korban dengan mengatakan kalau airnya deras sekali dan sempat dilihat oleh korban. Namun selang beberapa Saat Tiba-Tiba terdengar suara tembok roboh dan ternyata tembok pembatas rumah korban sudah ambruk.
Sebagai antisipasi ke depan kemungkinan nanti dia bersama warga akan membuat semacam lobang yang lebih besar sehingga air yang datang dari atas bisa tersalurkan.”Namanya musibah alam memang susah dibendung, mungkin nanti kita akan lakukan antisipasi agar kejadian ini tidak terulang,” bebernya.
Terpisah Kepala Lingkungan (Kaling) Mumbul, Nyoman Astawa yang langsung turun Saat kejadian mengungkapkan terjangan air memang cukup besar dikarenakan hujan yang sangat deras. Selain itu, disana, drainase yang ada relatif sangat kecil. Tidak ada korban jiwa dalam musibah ini hanya ada Keluarga korban yang mengalami luka. (MBP1)
https://youtu.be/P571mGHJRsY