Dianggap Sebagai Catus Pata Utama, Tawur Agung Kesanga Akan Dipusatkan di Puspem Badung
Kepala Dinas Kebudayaan Badung, I Gede Eka Sudarwitha.
MANGUPURA – baliprawara.com
Tawur Agung Kesanga tingkat kabupaten, dalam menyambut Hari Suci Nyepi Tahun Saka 1947, akan kembali dipusatkan di kawasan Pusat Pemerintahan (Puspem) Kabupaten Badung. Pelaksanaan upacara tawur yang dijadwalkan pada 28 Maret 2025 akan dipuput sebanyak tujuh sulinggih.
Menurut Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Badung, I Gde Eka Sudarwitha, dipilihnya Puspem Badung sebagai lokasi Tawur Agung Kesanga tingkat kabupaten, karena lokasi ini dinilai sebagai catus pata utama. Puspem Badung kata dia, dianggap sebagai central dari Kabupaten Badung secara administratif, termasuk juga dari sisi spiritualnya.
“Puspem Badung dianggap sebagai catus pata utama, karena konsep dan desain dari wilayah Kabupaten Badung secara administratif itu ibukotanya di Mangupura. Jadi antara skala (administratif) dan niskala (spiritual) menyatu di sini (Puspem Badung, red),” ungkap mantan Camat Petang tersebut.
Meski Puspem Badung ditentukan sebagai lokasi Tawur Agung Kesanga tingkat kabupaten, namun dirinya mengatakan hal itu belum final. Sebab pihaknya juga harus meminta arahan dari kepala daerah yang baru dilantik.
Hal itu bahkan sudah dibahas bersama komponen terkait seperti PHDI, Majelis Desa Adat, termasuk organisasi Sekaa Teruna dan Yowana. “Tawur Kesanga tahun 2025 ini kami rencanakan kembali di Puspem Badung. Namun kami juga nanti akan memohon arahan lagi dari Bupati yang baru setelah mengikuti retreat kepala daerah,” kata Sudarwitha, Kamis 20 Februari 2025.
Lebih lanjut dikatakan, untuk Tawur Agung Kesanga di Puspem Badung, sebenarnya sudah dilaksanakan berturut-turut sejak tahun 2023. Dari sebelumnya tawur dilaksanakan tahun 2022 dipusatkan di Catus Pata Desa Adat Carangsari Kecamatan Petang, dan tahun 2021 di Desa Adat Kerobokan Kecamatan Kuta Utara.
Upacara Tawur Agung Kesanga di Puspem Badung lanjut dia, akan dipuput oleh beberapa sulinggih yang mewakili seluruh komponen masyarakat yang ada di Gumi Keris. Pelaksanaan dimulai pukul 09.00 Wita, dan dilanjutkan di tingkat kecamatan, desa, hingga banjar dan perumahan pada sore harinya. (MBP)
