Didapuk sebagai Narasumber Pada Sektor Food and Beverages Olahan, Dosen FTP Unud Berdiskusi dengan UMKM Binaan Bank Indonesia

 Didapuk sebagai Narasumber Pada Sektor Food and Beverages Olahan, Dosen FTP Unud Berdiskusi dengan UMKM Binaan Bank Indonesia

Dosen FTP Unud Berdiskusi dengan UMKM Binaan Bank Indonesia. (unud.ac.id)

DENPASAR- baliprawara.com

Dosen Fakultas Teknologi Pertanian didapuk sebagai Narasumber pada Kegiatan Evaluasi Program Pengembangan UMKM Tahun 2023 dan Penyusunan Program Kerja Pengembangan UMKM Tahun 2024 pada Kamis-Jumat, 11-12 Januari 2024 di Hotel InterContinental Bali Sanur Resort. Kegiatan ini diikuti oleh 83 peserta yaitu dari UMKM binaan/mitra BI Bali dan Desa Wisata, 20 diantaranya merupakan UMKM yang bergerak pada sektor Food and Beverages.

Pada Kegiatan ini Dalam rangka mendapatkan profesional opinion dalam evaluasi dan pemetaan program pengembangan UMKM binaan Bank Indonesia, turut mengundang pakar, praktisi atau akademisi sesuai dengan klaster atau sektor UMKM. Dosen Fakultas Teknologi Pertanian dipercaya menjadi salah satu narasumber pada Sektor Food and Beverage Olahan yaitu Dr. Ir. Luh Putu Wrasiati, M.P dan Dr. Dewa Ayu Anom Yuarini, S.TP., M.Agb. selaku dosen Program Studi Teknologi Industri Pertanian  serta I Desak Putu Kartika Pratiwi, S.TP., M.P., dan Putu Julyantika Nica Dewi, S.TP., M.TP., selaku dosen Program Studi Teknologi Pangan Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Udayana.

Kegiatan ini diawali dengan penyampaian kendala yang dihadapi oleh setiap UMKM Binaan/Mitra BI Bali dan setelah itu diberikan masukan serta arahan oleh narasumber untuk pengembangan produknya. Beberapa hasil diskusi yang berkaitan dengan Food and Beverages antara UMKM dan Narasumber dari FTP yakni berkaitan dengan nutrition facts products, expired date, GMP (Good Manufacturing Practice) dan Pelatihan penanganan bahan pangan.

Salah satu narasumber yaitu Ibu Dr. Ir. Luh Putu Wrasiati, M.P. berharap dengan adanya diskusi ini kedepannya produk-produk UMKM yang merupakan binaan dari Bank Indonesia kedepannya dapat lebih berkembang dan tentunya juga dapat memiliki pasar yang lebih luas. Salah satu masukan yang diberikan yaitu perlu diadakannya pelatihan GMP sehingga adanya pengenalan dan pelatihan terkait GMP, diharapkan UMKM dapat memiliki prosedur yang tepat dalam proses produksi produk.  Diharapkan dengan hak tersebut mampu menghasilkan produk pangan yang berkualitas, higienis dan tentunya aman bagi konsumen, ujarnya. (MBP/unud.ac.id)

See also  Imigrasi Bali Deportasi WN Rusia yang Viral Terjun ke Laut Menggunakan Sepeda Motor 

 

Redaksi 1

Related post