Diikuti Ribuan Peserta, Talkshow Bedah Karma di Badung Membuka Perspektif Baru Tentang Hidup

 Diikuti Ribuan Peserta, Talkshow Bedah Karma di Badung Membuka Perspektif Baru Tentang Hidup

Bunda Arsaningsih (dua kanan) dan dr. Rastho Mahotama (dua kiri), disela talkshow Bedah Karma, di Balai Budaya Giri Nata Mandala, Puspem Badung, Minggu (3/3).

MANGUPURA – baliprawara.com

Yayasan Cahaya Cinta Kasih, Minggu 3 Maret 2024, menggelar talkshow Bedah Karma, dengan menghadirkan Bunda Arsaningsih dan dr. Rastho Mahotama sebagai narasumber. Bertempat di Balai Budaya Giri Nata Mandala, Puspem Badung, talk show ini digelar untuk membuka perspektif baru tentang hidup, meningkatkan pertumbuhan spiritual peserta, dan memperluas wawasan tentang karma dan relasinya dengan kehidupan masa lalu. Ribuan masyarakat, sangat antusias hadir untuk mendapatkan wawasan baru tentang karma, mengembangkan diri, dan memahami jejak masa lalu untuk meraih realitas yang lebih baik.

Menurut Bunda Arsaningsih, kegiatan yang digelar di Kabupaten Badung ini, merupakan event ketiga setelah sebelumnya digelar di Denpasar dan Lombok. Berkaitan dengan kegiatan yang telah digelar sebelumnya, antusias peserta kata dia cukup tinggi. Seperti yang sebelumnya digelar di Denpasar, jumlah peserta mencapai 500 orang. Bahkan ketika event di Lombok, peserta bahkan harus dibatasi. “Untuk di Badung, antusias juga cukup tinggi. Dari target 1000 peserta, hingga hari H, jumlah peserta sudah mencapai hampir 1500 orang yang sudah mendaftar. Ini kejutan yang sangat bagus,” katanya saat ditemui di Balai.Budaya Giri Nata Mandala.

Lebih lanjut dikatakan, talkshow Bedah Karma ini, mengulas tentang dinamika kehidupan. Yang mana kata dia, seringkali masyarakat dihadapkan dengan berbagai masalah kehidupan yang kompleks. Mulai dari persoalan kesehatan, hubungan, karir, hingga makna hidup. “Keadaan ini menciptakan kebingungan dan menimbulkan pertanyaan-pertanyaan mengenai arti di balik masalah yang dihadapi. Kebingungan ini cenderung meluas hingga ke hal-hal yang belum terjadi, terutama terkait dengan nasib di masa depan,” ucapnya.

Talk Show ini kata dia, akan terus berlanjut di kota-kota besar setelah Badung. Bedah Karma akan roadshow ke kota-kota besar di Indonesia, seperti Kupang, Jakarta, Surabaya, Bandung, Yogyakarta, dan kota-kota lainnya.

See also  Tak Ada Pemotongan Gaji, Giri Prasta Terobsesi Angkat Pegawai Kontrak Menjadi PNS

Pada kesempatan sama, dr. Rastho Mahotama menambahkan, talkshow Bedah Karma dikemas secara interaktif. Dari peserta yang hadir, akan dipilih secara acak pada saat event. Yang beruntung dan berkenan dibedah akan menjadi narasumber untuk dievaluasi dan menjadi proses belajar semua peserta. “Dengan proses bedah karma secara live, memberikan kesempatan kepada peserta untuk bertanya dan mendapatkan solusi terkait permasalahan yang dihadapinya,” ujarnya.

Ia mengungkapkan, proses bedah karma digambarkan seperti membaca buku jejak karma masa lalu peserta, membuka peluang untuk mengenali dan menerima realitas kehidupan saat ini. “Melalui beragam pengalaman, setiap event talkshow menghasilkan warna pengalaman yang unik dan selalu berbeda di setiap kota,” bebernya.

Namun demikian, penting dipahami bahwa karma juga berasal dari pikiran yang menjadi tindakan. Mempersiapkan masa depan tidak hanya melibatkan usaha fisik, tetapi juga proses berpikir. “Pemahaman hukum karma meningkatkan kesadaran bahwa setiap langkah dan keputusan membentuk masa depan. Dengan memahami prinsip-prinsip karma, kita dapat merancang masa depan yang lebih baik, baik dalam tindakan fisik maupun mental,” tambahnya.

Untuk diketahui, talkshow Bedah Karma bukan hanya sekadar acara bincang-bincang biasa, melainkan suatu proses pencerahan bagi masyarakat. Dengan memberikan pemahaman mendalam tentang karma, acara ini membuka perspektif baru tentang hidup, meningkatkan pertumbuhan spiritual peserta, dan memperluas Wawasan tentang karma dan relasinya dengan kehidupan masa lalu. (MBP)

 

redaksi

Related post