Dikeluhkan Pengunjung Karena Kumuh, Tanggul Pasir di Pantai Kuta Akhirnya Dibongkar Satgas

MANGUPURA – baliprawara.com

Pemasangan tanggul pasir di atas batu revetment pantai Kuta, tepatnya area revetment pantai depan hardrock, sempat dipertanyakan pengunjung pantai. Pasalnya, pemasangan tanggul yang dilakukan pedagang sekitar dengan menggunakan karung bekas berisi pasir, dengan penahan kayu-kayu bekas, membuat kawasan tersebut terkesan kumuh. 

Padahal kawasan tersebut, baru saja rampung kerjakan serangkaian penataan pantai Seminyak, Legian, dan Kuta (Samigita). Apalagi, pemasangan kayu pembatas tersebut, juga terkesan asal-asalan. Melihat kondisi ini, Desa Adat bersama Satgas pantai, Minggu 2 April 2023, langsung turun ke lokasi untuk membongkar tanggul tersebut.

Dikonfirmasi terkait hal itu, Ketua Satgas Pantai Kuta, I Wayan Sirna, membenarkan kalau di atas batu revetment itu, dipasang tanggul pasir oleh para pedagang. Bahkan kata Sirna, pemasangan tanggul ini tanpa adanya koordinasi atau pemasangan sepihak saja.

Dikatakannya, setelah mengetahui hal itu, pihak Desa Adat bersama satgas pantai, langsung turun ke lokasi. Menurut informasi, dari pengakuan para pedagang, pemasangan tanggul ini sengaja dipasang untuk memfasilitasi wisatawan agar bisa turun ke bawah. Hal itu karena di sana saat ini terpasang susunan batu putih penahan ombak yang posisinya cukup tinggi. 

Memang diakuinya, sebelumnya para pedagang ini tanpa melakukan koordinasi ke pihak satgas maupun desa untuk memasang tanggul ini. Tentu hal ini mengundang kemarahan pihak desa dan satgas. “Saat Ini di lokasi sudah bersih. Mereka telah berinisiatif membersihkan tanggul itu. Sebelumnya, para pedagang ini secara diam-diam memasang itu. Dengan alasan supaya wisatawan bisa turun ke bawah,” ucapnya. 

Sementara itu, Bendesa Adat Kuta, Wayan Wasista, juga mengaku geram dengan pemasangan tanggul ini. Dirinya sudah meminta satgas untuk menghimbau para pedagang. “Ia, itu sudah langsung dibongkar tadi (Minggu Sore-red),” kata Wasista, singkat. (MBP)