Dinas Pertanian Rancang Aplikasi Badung Go Tani, Bantu Akses Pemasaran Produk Lokal
MANGUPURA – baliprawara.com
Permasalahan klasik yang dihadapi para petani di samping fluktuasi harga adalah terkait hilirisasi khususnya peningkatan nilai tambah dan lemahnya akses pemasaran. Guna membantu membuka akses pasar bagi produk pertanian lokal, Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Badung merangkul pengusaha dan menyiapkan sistem informasi Badung Go Tani (Bang Goni).
Kadis Pertanian dan Pangan Kabupaten Badung I Wayan Wijana, S.Sos, M.Si. mengungkapkan hal itu saat Rapat Sosialisasi Optimalisasi Pemasaran Produk Pertanian melalui Badung Go Tani dengan para pengusaha, pelaku UMKM dan IKM yang memanfaatkan produk pertanian dan instansi terkait yang dilaksanakan secara virtual pada, Rabu (4/8). Hadir dalam Sosialisasi ini Ketua PHRI Badung, Bali Villas Association, HIPMI Badung, IWAPI, APRINDO Bali, IHGMA dan KUD Subhakti Ungasan. .
Menurut Wijana, Badung Go Tani dirancang terdiri dari 2 kegiatan utama yaitu Badung Promotani sebagai media komunikasi antara petani selaku produsen dengan para pengusaha serta Sistem informasi Aplikasi Badung Go Tani (Si Abang Goni) dilengkapi dengan berbagai fitur yang akan mempermudah, mempercepat pelayanan, pelaporan, info tani, promosi dan pemasaran, Agrowisata, info panen, info kemitraan dan peta potensi pertanian.
Untuk mendukung Badung Promo Tani, pihaknya kini sedang mendata produk-produk pertanian yang layak diperkenalkan kepada para pengusaha dengan harapan nantinya para pengusaha dapat bekerjasama dalam kemitraan untuk lebih mengutamakan pemanfaatan hasil-hasil pertanian lokal tentunya sesuai dengan standar kualitas dan harga yang telah disepakati dalam bentuk MOU.
Disamping itu pihaknya juga sedang menyiapkan rancangan SE Bupati tentang Pemanfaatan, penggunaan dan konsumsi produk pertanian lokal untuk mendorong pertumbuhan sektor pertanian di tengah pandemi Covid-19 ini serta mengajak masyarakat untuk lebih memilih produk pertanian lokal untuk kebutuhan sehari-hari maupun sebagai sarana upakara dalam kegiatan upacara keagamaan yang sangat potensial mengangkat pangsa pasar komoditas pertanian khususnya pangan, bunga dan buah lokal. (MBP)