Dio Alif Aditya Kaling Banjar Ketapang, Siap Berkolaborasi Lintas Generasi

 Dio Alif Aditya Kaling Banjar Ketapang, Siap Berkolaborasi Lintas Generasi

Dio Alif Aditya, Kaling Banjar Ketapang, Kedonganan.

MANGUPURA – baliprawara.com
Sosok muda penuh semangat resemi dilantik menjadi Kepala Lingkungan (Kaling) Banjar Ketapang, Kelurahan Kedonganan, Kecamatan Kuta, Badung, pada pelantikan, Kamis 23 Oktober 2025 di Balai Banjar Setempat. Ia adalah Dio Alif Aditya, pria berusia 33 tahun tersebut menjadi perhatian publik lantaran ia bersama generasi muda lain, untuk aktif membangun bersama. Pelantikan ini dilakukan langsung oleh Camat Kuta, D. Ngurah Bayudewa, S.Sos., M.Si., yang turut dihadiri Anggota DPRD Badung, I Wayan Puspa Negara, dan I Nyoman Sudana, Sekcam Kuta, I Made Agus Suantara, serta undangan lainnya.

Dio menyampaikan rasa syukurnya atas kepercayaan yang diberikan warga. Ia menilai, kesempatan menjadi Kaling di usia muda merupakan tanggung jawab besar sekaligus ruang belajar untuk berkembang. Menurutnya, generasi muda seharusnya tidak ragu tampil di depan umum dan mengambil peran dalam membangun daerah.

“Anak-anak muda harus berani tampil di depan umum, apakah nanti menjadi kepala lingkungan, DPR, dan sebagainya. Nantinya saya akan menumbuhkan bibit-bibit dari pemuda-pemuda (Banjar Ketapang) saya sendiri,” kata Dio saat ditemui usai pelantikan, Kamis 23 Oktober 2025.

Sebagai Kaling termuda di Kedonganan, Dio menyadari pentingnya membangun kolaborasi lintas generasi. Ia menyebut, Banjar Ketapang memiliki banyak figur muda yang sukses mengabdi untuk masyarakat, seperti Putu Yunita Oktarini dan I Nyoman Sudana, keduanya kini menjabat sebagai Anggota DPRD Badung.

Dio Alif Aditya, berfoto bersama usai dilantik sebagai Kaling Banjar Ketapang, Kedonganan.

Dio menegaskan komitmennya untuk mengajak para pemuda ikut ambil bagian dalam kegiatan sosial dan pembangunan wilayah. Ia menilai, regenerasi kepemimpinan perlu dimulai dari tingkat banjar agar muncul calon pemimpin tangguh di masa depan.
“Generasi itu sangat penting menurut saya. Anak-anak muda itu akan saya beranikan tampil di depan umum, ke depannya,” ungkapnya.

See also  Pikachu Jet Milik Garuda Indonesia, Mendarat Perdana di Bandara Ngurah Rai

Selain fokus pada pemberdayaan pemuda, Dio juga berencana memperkuat program ekonomi masyarakat. Ia ingin mendorong pelaku UMKM di Banjar Ketapang agar terus berkembang dan menjadi tulang punggung kesejahteraan warga. Menurutnya, pelayanan kepada masyarakat tidak sekadar membantu secara administratif, tetapi juga menciptakan peluang ekonomi yang mandiri.

“Terutama melayani masyarakat dengan cara saya. Tidak hanya membantu, kami juga harus membantu dengan UMKM masyarakat yang ada di Banjar Ketapang. Agar masyarakat kita di Banjar Ketapang sejahtera,” ujarnya menambahkan.

Banjar Ketapang dikenal memiliki karakter masyarakat yang cukup beragam dengan sekitar 263 Kepala Keluarga (KK). Kondisi ini menjadi tantangan tersendiri bagi Dio dalam menjalankan tugasnya sebagai Kaling. Ia menyadari bahwa tanggung jawab seorang kepala lingkungan tidak hanya mengurus administrasi, tetapi juga menjaga keharmonisan antarwarga di tengah perbedaan sosial dan budaya.

Sebagai Kaling baru, Dio berkomitmen untuk selalu terbuka terhadap aspirasi masyarakat dan menjadikan komunikasi dua arah sebagai kunci utama. Ia juga berjanji untuk turun langsung ke lapangan, memastikan setiap kebutuhan warga mendapat perhatian.

Di luar jabatannya sebagai Kaling, Dio memiliki latar belakang aktif di dunia organisasi. Ia pernah menjabat sebagai Wakil Ketua Sekaa Teruna di Banjar Ketapang dan saat ini masih terlibat dalam pengurusan Karang Taruna Kelurahan Kedonganan. Aktivitas organisasi ini menjadi bekal penting bagi Dio dalam memahami dinamika sosial di masyarakat.

Ketua Panitia Pemilihan Kaling Banjar Ketapang, I Made Sumerta, SE., MM., Ak.

Ketua Panitia Pemilihan Kaling Banjar Ketapang, I Made Sumerta, SE., MM., Ak., menjelaskan bahwa proses pemilihan berlangsung secara demokratis dan transparan hingga menghasilkan keputusan pelantikan Dio Alif Aditya. Ia menyebut, masyarakat sangat berharap Kaling baru ini mampu menjalankan tugasnya secara maksimal terutama dalam pelayanan administrasi yang kini semakin berbasis digital.

See also  Ini 10 Penampil Terbaik Baca Puisi Semarak Hari Kartini Ekspresi Rasa dan Bahasa 2022

“Jadi Kaling yang baru harus bisa melayani masyarakat. Jemput bola ke mana krama (masyarakat) yang belum. Berkaitan mengenai administrasi kependudukan, ada kematian,” ujar Sumerta.

Pihak panitia bersama masyarakat juga menetapkan pakta integritas bagi Kaling yang baru. Dalam dokumen tersebut, disebutkan bahwa apabila seorang Kaling tidak mampu menjalankan tugasnya dengan baik, maka dapat diberhentikan sebelum masa jabatan berakhir. Ketentuan ini, kata Sumerta, bukan sebagai bentuk pembatasan, melainkan sebagai pengingat agar pejabat lingkungan tetap fokus pada tugas pokok dan fungsinya (Tupoksi).
“Ini juga sejalan dengan arahan Bapak Bupati dan Bapak Wakil Bupati, bahwa bukan berarti tidak boleh diberhentikan, bukan. Itulah yang menjadi catatan kami, bagaimana Kaling yang baru ini diingatkan tugas dan tupoksinya,” imbuhnya.

Langkah Dio Alif Aditya menjadi Kaling termuda di Kedonganan diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi generasi muda lainnya. Kehadirannya dinilai sebagai simbol perubahan bahwa pemuda memiliki kemampuan untuk memimpin, melayani, dan membawa inovasi di tengah masyarakat.

Dengan pengalaman organisasi yang mumpuni dan semangat kolaborasi tinggi, Dio kini memegang amanah besar untuk membangun Banjar Ketapang menjadi lingkungan yang lebih maju dan sejahtera. Melalui dukungan warga serta partisipasi aktif generasi muda, Dio yakin, visi tersebut dapat terwujud secara bertahap. (MBP)

 

redaksi

Related post