Diperkirakan Terbawa Banjir, Tumpukan Sampah Plastik di Pantai Kedonganan Segera Dibersihkan
MANGUPURA – baliprawara.com
Tumpukan sampah berupa gelas plastik dan sampah laut lainnya, mulai menyerbu kawasan pesisir Pantai Kedonganan, Kecamatan Kuta, Badung, Selasa 19 Maret 2024. Bahkan, tumpukan sampah ini terlihat cukup tebal. Kondisi ink hampir terjadi setiap tahun di kawasan yang dikenal sebagai pusat bongkar muat ikan.
Menyikapi hal ini, Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Badung, segera turun tangan mengerahkan alat berat ke lokasi. Seperti yang disampaikan Koordinator Deteksi Evakuasi Sampah Laut (Desalut) DLHK Badung, Made Gede Dwipayana, timnya telah diturunkan untuk membersihkan sampah secara manual yang mulai menumpuk sejak dua -tiga hari terakhir. Mengingat jumlah sampah semakin banyak, pihaknya Rabu ini bersiap untuk membersihkan dengan alat berat Loader. Meski sebelumnya sempat terkendala karena mesin loader sempat rusak dan sudah diperbaiki.
“Sebelumnya kami membawa dua alat berat loader untuk mempercepat proses pembersihan. Namun, karena ada kendala teknis berupa kerusakan pada mesin, terpaksa menunda penggunaan alat berat tersebut dan pembersihan sementara dilakukan secara manual,” kata Dwipayana, Selasa 19 Maret 2024.
Meski demikian, ia memastikan dua alat berat yang akan dioperasikan, dengan harapan pembersihan dapat dilakukan lebih efisien pada Rabu 20 Maret 2024. Dwipayana mengungkapkan, kondisi ketebalan sampah plastik di pesisir pantai saat ini mencapai lebih dari 10 centimeter. Hal ini menurutnya masih belum terlalu parah jika dibandingkan dengan kondisi serupa pada tahun 2015 atau 2016. Dimana saat itu, ketebalan sampah mencapai 50 cm.
Untuk saat ini, pembersihan masih bergantung pada tenaga manual dengan dukungan 100 orang personel termasuk bantuan dari Desa Adat Kedonganan. Pembersihan kata dia, diperkirakan tidak akan selesai dalam satu hari, mengingat kemungkinan sampah yang terus muncul seperti pusaran di sebelah dermaga. Untuk itu, tim DLHK akan terus disiagakan hingga seluruh sampah kiriman bisa dibersihkan.
Ia memperkirakan bahwa sampah yang menepi di pantai berasal dari sampah lokal, dipicu oleh kondisi banjir di wilayah lain sehingga terbawa aliran sungai, termasuk Pulau Jawa. Pihaknya saat ini telah menyiapkan 600 orang personel yang disebar di seluruh zona pantai sisi barat Badung. (MBP)