Diserbu Wisatawan, Pengelola Wisata Bahari Tanjung Benoa Kewalahan
MANGUPURA – baliprawara.com
Suasana terik mentari di kawasan pantai Tanjung Benoa, Kuta Selatan, Badung, Rabu 4 Mei 2022, ternyata tidak menyurutkan semangat wisatawan untuk menikmati wahana watersport. Sejak pagi, sejumlah wisatawan domestik dari sejumlah wilayah di Indonesia, memadati kawasan pantai Tanjung Benoa.
Sejak dimulainya cuti bersama pada Jumat 29 April 2022, hingga Rabu 4 Mei 2022, kunjungan wisata ke kawasan Tanjung Benoa, terus meningkat. Tentu saja, dengan membludaknya kunjungan wisata untuk menikmati wahana watersport, pengelola wisata bahari di kawasan tersebut sempat dibuat kewalahan. Pasalnya, jumlah kunjungan yang cukup tinggi, ternyata tidak sebanding dengan jumlah para pemandu di pantai.
Tak hanya itu, menurut Bandesa Adat Tanjung Benoa, I Made Wijaya, yang juga sebagai pemilik Pandawa Water Sport, pihaknya tidak bisa memaksimalkan peralatan yang dimiliki untuk menghandle wisatawan yang telah “haus” bermain wahana watersport. Pasalnya kata Wijaya yang sering disapa Yonda, akibat pandemi yang melanda selam dua tahun, sebagian besar pekerja Wisata Bahari, telah pulang ke kampung halamannya. Tentu hal itu yang mengakibatkan pengelola sangat kewalahan akibat jumlah kunjungan yang cukup banyak. “Kondisi ini sempat membuat para pengelola wisata bahari kewalahan. Pasalnya selama dua tahun tanpa kunjungan, tiba-tiba pada libur lebaran ini, kunjungan membludak,” ucapnya.
Meski demikian, pihaknya bersyukur, setelah dua tahun tanpa kunjungan, kini suasana di kawasan pantai Tanjung Benoa kembali menggeliat. Dikatakan, peningkatan kunjungan telah terlihat sejak awal dimulainya cuti bersama dan jumlah kunjungan terus meningkat setiap harinya. Pada hari pertama, tingkat kunjungan meningkat 50 persen. Kemudian di hari kedua 60 persen sampai Rabu (4/5) jumlah kunjungan sudha mencapai 90 persen.
Dengan Kondisi jumlah kunjungan yang cukup banyak, dan untuk bisa memberikan pelayanan yang nyaman pada pengunjung, pihaknya bersama para pengelola wisata bahati, akhirnya memanggil kembali bekerja sebelumnya yang sempat pulang kampung akibat pandemi. “Kami dari pengelola wisata bahari, tidak memprediksi dan tidak ada persiapan-persiapan untuk menyambut libur Lebaran. Sebelumnya, kita tidak lakukan persiapan mengantisipasi melonjaknya kunjungan. Itulah sebabnya, kita katakan kalau kunjungan pada libur Lebaran ini cukup mengejutkan,” ucap Yonda.
Momen libur Lebaran ini, dimanfaatkan dengan baik oleh sejumlah wisatawan untuk melepas kerinduan untuk berlibur ke Bali setelah dua tahun pandemi. Seperti yang disampaikan salah seorang pengunjung asal Bandung, Yasmin. Ditemui usai menikmati wahana watersport, dirinya mengaku sangat senang bisa berlibur kembali. Dengan adanya pelonggaran saat Libur Lebaran, dirinya bisa kembali berkunjung ke Bali. “Tentu senang sekali, apalagi saat ini sudah mulai kuliah offline, tentu dengan liburan ini bisa melepas kepenatan,” ujarnya. (MBP1)