DiskopUKMP Badung Gelar Pelatihan Desain Mode Diikuti 30 Pelaku UMKM

 DiskopUKMP Badung Gelar Pelatihan Desain Mode Diikuti 30 Pelaku UMKM

KadiskopUKMP Badung, Made Wudiana, saat membuka pelatihan Mode, dengan tema “Kreatif Mendesain Busana Casual Endek”.

MANGUPURA – baliprawara.com

Sebanyak 30 pelaku UMKM di Kabupaten Badung yang bergerak di sektor fashion, mengikuti pelatihan Mode, dengan tema “Kreatif Mendesain Busana Casual Endek”. Pelatihan yang digelar oleh Dinas Koperasi UKM dan Perdagangan Kabupaten (DiskopUKMP) Badung ini, dibuka secara reami oleh KadiskopUKMP Badung Made Widiana, Senin 8 Juli 2024 di ruang pertemuan kantor setempat.

Turut hadir pada acara tersebut Kabid UMKM dan Kewirausahaan DiskopUKMP, Made Wirya Santosa, yang juga Ketua Panitia Pelaksana. Selain itu, hadir juga para pelatih dan narasumber dari Institut Seni Indonesia (ISI) Bali, perwakilan Bappeda Badung, Inspektorat, Bagian Ekonomi, perwakilan dari Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD), perwakilan dari Dinas Perinaker.

Menurut Ketua Panitia, Made Wirya Santosa, pelatihan ini digelar untuk mengeksplorasi ide-ide kreatif dan inovatif, yang dituangkan melalui desain busana casual endek, dengan memperhatikan tren mode terkini, sehingga dapat diterima oleh konsumen.

“Tujuan lainnya untuk mengembangkan usaha di bidang fashion melalui peningkatan kemampuan dan pengetahuan yang komprehensif dalam industri mode,” ujarnya.

Dia juga melaporkan, acara ini akan digelar selama 5 hari, mulai 8 hingga 12 Juli 2024 serta diikuti 30 peserta yang berasal dari pelaku usaha mikro di Kabupaten Badung. Mengenai materi yang diberikan, ada sebanyak 11 poin. Poin dimaksud yakni : pengetahuan dasar dalam mendesain, proporsi figure fashion, pengetahuan tentang macam-macam busana dan gaya busana, pengetahuan tren mode dan penerapannya, pengembangan konsep dengan membuat moodboard, pengembangan konsep menjadi desain busana casual, perancangan koleksi desain, membuat detail dalam desain busana, perancangan gambar kerja desain, pemanfaatan material endek untuk desain busana tiga dimensi, dan finalisasi desain.

Untuk narasumber yang dihadirkan, berasal dari Program Studi Desain Mode Fakultas Seni Rupa dan Desain ISI Denpasar. Sedangkan, untuk sumber pendanaan berasal dari dana insentif fiskal tahun 2024.

Kadiskop UKMP Made Widiana, ditemui usai membuka pelatihan tersebut mengungkapkan, DiskopUKMP Badung, memberikan perhatian kepada sektor UKM karena sangat tahan uji. Hal itu bisa dilihat saat Covid-19 melanda, ternyata sektor UKM tetap eksis.

Terkait mode, Made Widiana mengungkapkan, desain dan mode menjadi penentu bisnis fashion. Karena itu, saat ini kita dibanjiri mode dan desain-desain baik lokal, Nusantara, maupun luar negeri. Desain fashion yang datang dari luar, dipastikan merupakan pesaing berat bagi UMKM fashion lokal Badung. “Karena itu, kita tak boleh tinggal diam, kita harus tetap berusaha meningkatkan kualitas produk termasuk mode maupun desain fashion sehingga produk lokal tetap bisa bersaing bahkan memenangkan persaingan,” ungkapnya.

Selain itu, Widiana menambahakn, para wisatawan yang datang ke Bali tak semata-mata bertujuan untuk wisata. Selain berwisata, katanya, banyak dari mereka juga berbisnis. “Salah satunya menawarkan produk fashion dari luar negeri,” tegasnya.

Karena itulah, dia melihat pelatihan mode ini sangat urgen bagi pelaku UMKM. Selain menciptakan mode terbaru, para pelaku UMKM juga harus mampu membaca pangsa pasar. “Kami percaya para narasumber dari ISI Denpasar mampu memberikan pengetahuan maupun skill sesuai dengan harapan pelaku UMKM,” tegasnya.

Khusus untuk endek, dia melihat, tren pemakaiannya sangat meningkat. Karena itu, produk fashion dari endek perlu ada modifikasi sehingga memiliki posisi tawar dan nilai jual yang lebih tinggi. “Jika produk endek berkembang dengan baik, tentu saja bisa berkolaborasi dengan penenun lokal sehingga keduanya sama-sama bisa berkembang,” tegasnya. (MBP)

See also  Bebas di Hari Kemerdekaan, Warga Negara Australia Menunggu Dideportasi

 

redaksi

Related post