Dokter Muda Tertarik Belajar Barista

DENPASAR – baliprawara.com

Punya keinginan jadi barista atau mau jago meracik kopi enak ala kafe, ternyata tidak hanya dilakoni oleh kaum laki-laki, namun kaum perempuan pun, ada yang tertarik untuk itu. Seperti yang dilakukan salah seorang Dokter muda lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Warmadewa, Savitri Dewvi (23).

Meski dirinya sekolah di Kedokteran, namun dirinya juga suka melihat kemahiran seorang barista dalam meracik kopi. Untuk bisa belajar meracik kopi, akhirnya dirinya ikut dalam program kursus singkat Barista Short Course yang digelar Jaya Wisata International Hotel School (JWIHS).

Ditemui di lokasi kursus, Savitri mengaku awalnya dirinya ikut kursus barista ini, untuk mengisi waktu sambil menunggu jadwal koas dokternya. Ia yang baru tamat kedokteran Universitas Warmadewa ini pun mengaku tertarik dengan barista ini karena profesi ini menurutnya keren. “Karena ada kursus barista singkat makanya saya ikut. Biasanya kan sampai 10 hari, susah nyari waktunya,” katanya, Sabtu 4 September 2021.

 

Ia mengaku, dengan mengikuti kursus singkat ini, nantinya ada bekal ilmu seputar barista. Sehingga bisa saja selain menjadi dokter, barista bisa menjadi profesi sampingannya. Awalnya dirinya sering melihat di Youtube, namun untuk praktek agak kesulitan. “Kalau belajar di youtube kan tidak ada media praktiknya, di sini ada dan singkat. Kalau misalnya ikut magang ada persyaratan harus berpengalaman minimal 6 bulan, jadi ini sudah cukup,” katanya. 

Setelah ikut pelatihan ini, dirinya berencana akan belajar di kedai kopi milik temannya. Dengan begitu ilmu yang didapat dalam kursus ini bisa berkembang lagi. “Jadi dokter kemudian punya sampingan jadi barista kayaknya keren, jadi sekarang kursus dulu,” ucapnya.

Jaya Wisata International Hotel School (JWIHS), yang beralamat di Jalan Gatot Subroto Barat, Denpasar menyelenggarakan kegiatan Barista Short Course. Program sosial yang menyasar masyarakat umum ini, digelar untuk memfasilitasi masyarakat di tengah pandemi Covid-19. 

 

Dengan tetap mengutamakan protokol kesehatan, kursus singkat ini bertujuan untuk memberikan pelatihan keahlian kepada masyarakat, khususnya remaja agar memiliki skill atau keahlian yang dapat dimanfaatkan ditengah pandemi. Kursus ini digelar selama 3 hari dari tanggal 2-4 September 2021.

Humas JWIHS, Ni Luh Erawati mengatakan kursus singkat barista ini merupakan program baru di lembaganya. Melalui kursus singkat ini, pihaknya ingin memperkenalkan dunia barista kepada masyarakat. Lebih lanjut dikatakan, peserta yang ikut pada kursus singkat ini berasal dari berbagai kalangan, mulai dari siswa, mahasiswa, hingga masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19. Karena pesertanya melebihi kuota, program ini dibagi dua gelombang. “Ini ada dua gelombang, satu gelombang pesertanya maksimal 10 orang, agar bisa menerapkan Prokes secara maksimal,” katanya saat ditemui di kampus setempat.

Selama tiga hari pelatihan, para peserta mendapat materi dan praktik langsung. “Hari pertama dimulai dengan pengenalan biji kopi, hari kedua pengenalan alat, serta hari ketiga praktik membuat produk dari biji kopi,” bebernya. (MBP1)

See also  Bertemu Gubernur Koster, Pemerintah Tiongkok Siap Dukung Penanganan Covid-19 di Bali

 

redaksi

Related post