Dorong Ekosistem Dirgantara, PTDI Perkuat Rencana Pembentukan AMTO dan Fasilitas MRO di Bali

 Dorong Ekosistem Dirgantara, PTDI Perkuat Rencana Pembentukan AMTO dan Fasilitas MRO di Bali

Direktur Utama PTDI, Gita Amperiawan (tengah) saat sosialisasi AMTO, Selasa 25 November 2025, di Anathera Resort Kuta.

MANGUPURA – baliprawara.com
Letak geografis Bali yang berada di jalur penerbangan domestik dan internasional dinilai sangat strategis untuk memperkuat layanan Maintenance, Repair & Overhaul (MRO). Posisi ini juga memberi peluang besar bagi Bali untuk berkembang sebagai pusat aktivitas industri aviasi bagi wilayah Indonesia bagian tengah dan timur.

Melihat potensi tersebut, PT Dirgantara Indonesia (PTDI) mulai membuka ruang kerja sama dengan pemerintah daerah, akademisi, hingga mitra industri, guna mendorong terbentuknya ekosistem dirgantara terpadu. Upaya ini sejalan dengan inisiatif Transformasi Ekonomi Kerthi Bali yang diarahkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi hijau, inklusif, dan berkelanjutan berlandaskan potensi lokal di luar sektor pariwisata yang selama ini menjadi tumpuan utama.

Salah satu langkah yang saat ini tengah disiapkan adalah pendirian lembaga pelatihan berstandar nasional, yaitu Aircraft Maintenance Training Organization (AMTO) di kawasan Bali Utara. Melalui fasilitas ini, PTDI menargetkan terciptanya SDM yang siap berkontribusi di sektor perawatan pesawat, sekaligus memperkuat ketersediaan tenaga kerja kompeten dalam industri MRO.

Pembentukan AMTO ini dirancang tidak hanya menjadi pusat transfer pengetahuan, tetapi juga sebagai ruang pembelajaran yang memungkinkan generasi muda Bali memasuki dunia aviasi dengan kompetensi yang sesuai kebutuhan industri. Lembaga ini diharapkan berkembang menjadi pondasi penting dalam pembangunan pusat kegiatan dirgantara di Bali Utara, serta mendukung terbentuknya poros aviasi yang lebih kuat secara nasional.

Direktur Utama PTDI, Gita Amperiawan, menjelaskan bahwa Bali memiliki potensi besar bukan hanya sebagai tujuan wisata, tetapi juga sebagai wilayah strategis untuk pengembangan kegiatan industri kedirgantaraan. Gita menegaskan integrasi antara pelatihan AMTO dengan fasilitas MRO di Bali Utara menjadi kunci pembentukan ekosistem aviasi yang menyeluruh mulai dari pendidikan, sertifikasi hingga kegiatan perawatan pesawat.

See also  Pelajar Tabanan Raih Prestasi Nasional di FLS2N 2025, Bupati Sanjaya Beri Apresiasi

Bali kata Gita, juga dinilai memiliki peluang besar untuk menangani kebutuhan perawatan pesawat turboprop yang banyak beroperasi di kawasan Indonesia tengah dan timur. Dengan keberadaan fasilitas MRO yang memadai di Bali, proses perawatan dapat dilakukan lebih efisien tanpa perlu mengirim pesawat ke luar daerah. “Efisiensi ini pada akhirnya mendukung penguatan industri MRO nasional sekaligus memberikan efek berganda bagi ekonomi daerah,” ucapnya.

Upaya PTDI ini berjalan seiring dengan visi Pemerintah Provinsi Bali yang mendorong diversifikasi ekonomi berbasis pengetahuan atau knowledge-based economy. Pemerintah menilai penguatan skill tenaga kerja lokal di sektor strategis seperti aviasi dapat berkontribusi langsung terhadap pemerataan pertumbuhan ekonomi di seluruh wilayah Bali, khususnya Bali Utara yang tengah didorong menjadi kawasan baru pengembangan industri.

Dengan hadirnya pusat pelatihan berstandar AMTO dan rencana pembangunan fasilitas MRO terpadu, peluang investasi di bidang penerbangan dan teknologi dirgantara dinilai semakin besar. Infrastruktur ini juga akan mendukung pasokan SDM lokal yang memiliki kompetensi teknis sesuai kurikulum dan sertifikasi aviasi yang berlaku. PTDI melihat peluang tersebut sebagai langkah penting untuk memperkuat rantai pasok industri dirgantara nasional.

Sebagai langkah konkret, PTDI telah menggelar sosialisasi AMTO pada 25 November 2025 di Anathera Resort Kuta. Acara ini dihadiri Kabid Pelayaran, Dinas Perhubungan Provinsi Bali, I Gede Nyoman Ari, Dinas Pendidikan, Pemuda & Olahraga Provinsi Bali, serta sejumlah perguruan tinggi dari Bandung dan Bali. Melalui sosialisasi tersebut, PTDI mendorong kolaborasi multipihak agar penyediaan SDM berdaya saing di sektor MRO dapat terwujud secara bertahap dan tepat sasaran.

Satu rangkaian dengan kegiatan sosialisasi, PTDI menggelar Focus Group Discussion (FGD) bertema “Membangun Bali sebagai Hub Pelatihan dan Sertifikasi AMTO”. Forum ini menjadi wadah penyelarasan kebutuhan kompetensi, model pelatihan, serta peluang kolaborasi antara akademisi, pelaku industri dan regulator dalam memperkuat kapasitas SDM sektor MRO untuk kawasan Indonesia tengah dan timur.

See also  Percepatan Vaksinasi Tersendat, Wabup Suiasa Mohon Vaksin untuk Badung Dapat Lebih Cepat Disuplai

Di sela kegiatan tersebut, PTDI juga menandatangani Nota Kesepahaman bersama Dinas Perhubungan Provinsi Bali, PT Bali Widya Dirgantara, PT Bali Kerthi Byomantara, serta sejumlah perguruan tinggi di Bali. Kesepakatan ini mencakup kerja sama dalam pelaksanaan pendidikan, penelitian, pengabdian masyarakat, serta pengembangan SDM yang diharapkan menjadi fondasi kolaboratif bagi pembangunan ekosistem dirgantara di Bali. (MBP)

 

redaksi

Related post