Dorong Penguatan Literasi Hindu di Kalangan Pemuda Melalui Bhaskara Budaya 2023

 Dorong Penguatan Literasi Hindu di Kalangan Pemuda Melalui Bhaskara Budaya 2023

Suasana technical meeting kegiatan Bhaskara Budaya 2023.

DENPASAR- baliprawara.com

embaga kajian media dan literasi Hindu , Acarya Media Nusantara (AMN) dan Aliansi Pemuda Hindu Bali (APHB), menggelar Bhaskara Budaya 2023. Kegiatan yang puncaknya akan digelar  29 Januari 2023 ini, sebagai upaya untuk menggali potensi generasi muda Bali, terutama dalam berkesenian dan berkebudayaan. Up

Pasalnya, seperti diketahui, literasi Hindu berbasis kearifan lokal di Bali, mengalami tantangan yang cukup rumit dan berat. Hal itu karena tak banyak generasi muda Hindu yang tertarik untuk menekuni literasi, khususnya yang berkaitan dengan lontar dan kakawin. 

 

Untuk mendorong penguatan dan eksistensi literasi lokal, Bhaskara Budaya 2023 ini, diharapkan menjadi tonggak untuk mendekatkan para pemuda Hindu dengan literasi Hindu dalam bentuk kompetisi (lomba). “Bhaskara Budaya merupakan akronim dari Bahasa, Sastra dan Aksara. Tujuannya tidak lain untuk  menggali potensi generasi muda Bali dalam berkesenian dan berkebudayaan. Bangga sebagai jati diri Hindu dan tidak melupakan kearifan lokal Budaya Bali,” kata Ketua Panitia Bhaskara Budaya 2023 Putu Eka Sura Adnyana di Denpasar, Senin 9 Januari 2023.

 

Lebih lanjut dikatakan, acara ini merupakan program kolaborasi yang  digagas oleh Lembaga kajian media dan literasi Hindu, Acarya Media Nusantara (AMN) dan Aliansi Pemuda Hindu Bali (APHB). Eka Sura yang juga akademisi UHN I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar ini, menjelaskan bahwa, Bhaskara Budaya ini, dirancang dalam bentuk lomba yang meliputi lomba Nyurat Lontar, dan Lomba Kakawin tingkat SMA/SMK se-Bali. 

Pendaftaran sudah dibuka sejak penghujung tahun 2022 lalu.

See also  Di Bali, Transmisi Lokal Paling Banyak Terjadi di Pasar

 

Pihaknya berharap, lomba ini menjadi ajang untuk melahirkan generasi muda yang melek literasi Hindu, di tengah pengaruh digitalisasi, khususnya literasi Hindu berbasis kearifan lokal di bali. 

Menurutnya, Lontar dan Kakawin merupakan karya sastra yang  adiluhung dan luar biasa, yang masih eksis sampai saat ini. Hal tersebut tidak terlepas dari penggunaannya yang tetap aplikatif dalam kehidupan budaya dan agama Hindu di Pulau Bali.Namun pihaknya mengkhawatirkan jika literasi lokal tersebut tidak diketok tularkan dalam berbagai kegiatan yang menarik bagi generasi muda, tentu keberadaan lontar dan kakawin akan redup ditelan zaman yang kian berubah. 

“Bhaskara Budaya ini memiliki spirit dan idealisme agar generasi muda tidak sekedar kenal dengan lontar dan kakawin. Namun hal yang paling prinsip yakni melakoni literasi Hindu ini dalam kemasan perlombaan. Mereka kami dekatkan dengan upaya pelestarian lontar dan kekawin,”tambah Eka Sura yang juga Sekretaris Acarya media Nusantara tersebut. 

Sementara puncak lomba akan berlangsung pada Minggu, 29 Januari 2023 mendatang yang berpusat di Aula Dinas Kebudayaan Kota Denpasar. Dari rekapitulasi sementara ada total 60  lebih peserta yang mengikuti lomba. Kegiatan ini kedepannya akan digelar secara konsisten setiap tahun. Kegiatan Bhaskara Budaya perdana ini didukung oleh Dinas Kebudayaan Kota Denpasar dan Ditjen Bimas Hindu kementerian Agama. “Kedepan, kami tentu membuka kepada instansi terkait untuk bisa bekerjasama dan berkolaborasi,” harapnya. (MBP)

redaksi

Related post