Drum “Musik Taiko” Jepang Kembali Tampil di PKB 2023

 Drum “Musik Taiko” Jepang Kembali Tampil di PKB 2023

Penampilan Bonten Traditional Music of Japan, Mirai Taiko Dojo, Japan.

DENPASAR – baliprawara.com

Tim kesenian secara kolaboratif dari Jepang, Jakarta dan Bali, yaitu Bonten Traditional Music of Japan, Mirai Taiko Dojo, Japan dibawah asuhan Masataka Kobayashi dengan membawakan delapan karya, tampil memukau di Kalangan Ayodya Taman Budaya (Art Centre) Provinsi Bali, Senin 19 Juni 2023. Ratusan penonton yang hadir sangat antusias dan meminta lagi dan lagi agar musik diulang. Alat musik taiko rata-rata berukuran jumbo, dalam pementasanya para pemain penuh riang semangat dan berenergi, atraktif dalam memukul drum. 

Selain taiko, ada juga alat music yang dimainkan, seperti samisen (gitar khas jepang) dan shinobuya (seruling khas Jepang). Semua alat music dimainkan bersama-sama sehingga menghasilkan sebuah instrumen yang khas , kuat dan dinamis.

Menurut koordinator pementasan Daisei Takeya, terakhir ia tampil di Bali tahun  2019, setelah itu ada Corona tidak bisa tampil. “Kita melibatkan murid dari Jepang(3) Jakarta (11) dan Bali, total 45 orang, menampilkan 8 karya tabuh, membawakan tabuh kolaborasi, saya sangat senang bisa tampil di panggung mewah ini,” kata Daisei usai pementasan. 

Musik Taiko sendiri memang biasa dibawakan pada setiap pembukaan berbagai acara di Jepang. Musik tradisional ini menggunakan alat musik utama berupa gendang atau drum besar bernama Taiko di samping harmoni dengan suara seruling khas Negeri Sakura dan sejenis gong kecil yang dipukul sesekali. 

Lebih lanjut Daisei  menjelaskan ada sekitar 45 seniman yang diajak serta dalam penampilan kali ini. Tidak semuanya orang Jepang, bahkan kebanyakan adalah orang Indonesia baik dari Bali atau Jakarta,  komunitas seni Mirai Taiko Dojo berbasis di Jakarta. 

See also  Pengunjung, Pengisi hingga Undangan PKB 2023, Dilarang Nyampah di Area Taman Budaya

Ia menambahkan dalam pertunjukan selam sekitar 1 jam, ada delapan garapan yang dibawakan. Semuanya merupakan garapan baru. Uniknya, selama latihan sebelum tampil dalam festival seni terbesar di Bali, dilakukan secara online dengan sensei yang berada di Jepang. 

Daisei juga mengungkapkan taiko bisa dikolaborasikan dengan berbagai jenis musik lain termasuk gamelan Bali. “Makna Taiko ini persembahan kepada Dewa-dewa, memberi semangat tapi ada juga yang musiknya lebih santai,” ujar Daisei. 

Sementara itu Kepala Bidang Kesenian dan Tenaga Kebudayaan Dinas Kebudayaan Provinsi Bali, Ni Wayan Sulastriani, yang ikut larut semangat mengikuti irama musik Bonten menyampaikan apresiasi dengan jenis musik yang dibawakan para seniman Taigo. “Sangat atraktif apalagi Taiko Mira Dojo ini memang setiap tahun dia berpartisipasi (pada PKB) dan antusias penonton kepada musik Jepang ini luar biasa. Tentunya musik ini yang memberikan vibrasi bagi seniman-seniman Bali dalam berkarya,” ujarnya.

Ia mengatakan kehadiran Taiko Mira Dojo merupakan bagian dari event Bali World Culture Celebration serangkaian PKB ke-45 yang menghadirkan 9 pementasan seni mancanegara dari 7 negara asing. “Ini adalah salah satu promosi Bali meskipun memang sudah dikenal di mancanegara tapi perlu terus diperkenalkan,” tandasnya. (MBP)

 

redaksi

Related post