Dua Hari Berturut-turut Wilayah Legian Dilanda Banjir

 Dua Hari Berturut-turut Wilayah Legian Dilanda Banjir

Dua orang warga menerobos genangan hampir setinggi pinggang orang dewasa di wilayah Kelurahan Legian, Badung, Minggu 22 Desember 2024.

MANGUPURA – baliprawara.com

Hujan lebat yang mengguyur hampir merata di wilayah provinsi Bali, berdampak pada sejumlah wilayah. Salah satunya seperti di wilayah Legian, Kecamatan Kuta, Badung, dilanda banjir selama dua hari dari Sabtu 21 hingga Minggu 22 Desember 2024.

Selain karena hujan deras dengan intensitas cukup tinggi dan durasi lama, membuat aliran sungai tidak mampu menampung air hujan. Bahan kondisi pasang air laut dan kurangnya daerah resapan menjadi permasalahan klasik yang membuat banjir yang berulang. Kendati demikian, upaya-upaya penanganan banjir perlu dilakukan secara berkesinambungan demi mencegah dampak yang bisa ditimbulkan.

Salah seorang tokoh masyarakat Legian, Wayan Puspa Negara menyampaikan bahwa, banjir yang terjadi di wilayah Legian merupakan siklus 7 tahun yang kembali terjadi. Banjir terjadi 2 kali selama 2 hari pada jam yang hampir berbarengan, yaitu Sabtu pada pukul 09.45 Wita dan surut sekitar pukul 14.00 Wita, Minggu pada pukul 09.45 Wita dan diperkirakan surut jam 3-4 sore.

Adapun wilayah-wilayah yang terjadi banjir yaitu, kawasan Jalan Dewi Sri IV, Jalan Pandawa, Jalan Campuhan, Jalan Prajanatha, Jalan Dewi Sri induk tepatnya di tikungan depan kantor BRI. Kondisi banjir tertinggi ada di 3 titik, yaitu kawasan Jalan Dewi Sri IV, Jalan Pandawa dan Jalan Campuhan dengan kondisi air mencapai sepinggang orang dewasa. Beberapa rumah dan akomodasi wisata juga terendam banjir, serta evakuasi wisatawan di villa dengan menggunakan rubber boat dari BPBD dan Balawista.

Untuk upaya penanganan, dilakukan penyedotan genangan oleh Dinas PUPR Badung dan BWS Bali Penida dengan menggunakan pompa portable. “Faktor banjir karena guyuran hujan yang lebat dan cukup lama, ditambah kondisi sungai yang mengalami peningkatan debit dan pasang laut. Jadi air hujan ini tidak terakomodir sungai dan lambat teralirkan,” ucapnya Minggu 22 Desember 2024.

See also  Fapet Unud Audensi Peninjauan PKS ke Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Badung

Selain faktor tersebut, kondisi banjir ini juga diakibatkan berkurangnya daerah resapan yang cukup drastis. Ditambah dengan aliran sungai teba (arah jalan Imam Bonjol) yang kini dialirkan ke Tukad Mati juga menambah beban sungai.

Untuk itu diperlukan langkah pengerukan sedimentasi Tukad Mati secara berkelanjutan dan tidak boleh terputus. Peningkatan dan pembuatan drainase di 18 ruas jalan Dewi Sri, penambahan pompa portable penyedot air, pembuatan sodetan aliran Tukad Teba ke Tukad Mati, serta menjaga kebersihan dari sampah. Hal itu akan dikawal pihaknya sebagai anggota Legislatif Kabupaten Badung.

Terpisah, Lurah Legian Putu Eka Martini menyampaikan bahwa, banjir terjadi di sejumlah titik yang berdekatan dengan Daerah Aliran Sungai (DAS) Tukad Mati. Seperti Jalan Nakula, Pandawa, Dewi Sri, Campuhan, Prajanatha di depan Kantor Kelurahan dan Dewi Sri IV.

Kondisi genangan air tertinggi mencapai sepinggang orang dewasa di 3 titik dan sempat membuat sejumlah tamu dievakuasi menggunakan rubber boat. Mereka minta dievakuasi karena ingin check out dari sejumlah villa tempat mereka menginap. ” Jadi villa tempat tamu yang dievakuasi itu kebetulan titik paling rendah dan paling tinggi genangan. Kantor lurah kita yang selesai direnovasi juga terkena banjir, padahal kondisi tangga sudah ditinggikan,” terangnya.

Permintaan evakuasi dilakukan saat banjir yang terjadi pada Minggu kemarin, sedangkan banjir hari Sabtu sebelumnya tidak ada permintaan evakuasi. Kondisi banjir pada Sabtu sebelumnya diakuinya lebih parah dibandingkan Minggu kemarin, karena warga sudah mengantisipasi dari yang dialaminya sehari sebelumnya. Beberapa pompa telah diterjunkan langsung oleh Dinas PUPR dan BWS Bali Penida untuk melakukan penyedotan. Termasuk BPBD dan Linmas yang membantu evakuasi.

Berkaca dari kejadian itu, ia menilai perlu adanya penempatan perahu karet dan tenaga yang standby di kantor Kelurahan wilayah terdampak banjir. Sehingga hal itu akan cukup banyak membantu proses evakuasi yang dilakukan BPBD Badung dan Balawista. Kedepan juga diperlukan upaya pengerukan sedimentasi secara berkelanjutan, mengingat beban tukad mati cukup berat menyalurkan air hujan. Serta penambahan pembatas ketinggian sungai untuk mencegah luapan air sungai. (MBP)

See also  Berkaitan Upacara Mesuci di Legian, Sejumlah Ruas Jalan Akan Dialihkan Sementara

 

redaksi

Related post