Dua Orang Terseret Arus di Pantai Pengambengan, Cucu Hilang, Kakek Tewas

Pencarian bocah 9 tahun yang terseret arus di pantai Pengambengan, Jumat 1 September 2023.
JEMBRANA – baliprawara.com
Suasana di kawasan pantai Pengambengan, Jembrana, Jumat 1 September 2023, tiba-tiba dihebohkan adanya kejadian orang terseret arus. Kejadian nahas yang terjadi pukul 15.30 Wita, mengakibatkan dua orang warga terseret arus.
Korban yang terseret adalah seorang bocah berusia 9 tahun beserta kakeknya, yang saat itu sedang asik mandi di Pantai. Namun, saat itu air laut tiba-tiba menerjang dan menyeret sang bocah. Korban atas nama Muhamad Bintang Rehaldi (9), beralamat di BTN Kelapa Balian, Desa Pengambengan, seketika hilang terseret arus.
Sang kakek yang saat itu melihat cucunya terseret arus, sempat berusaha membantu menolong. Namun ia juga terseret arus, dan sempat berhasil diselamatkan ke pinggir. Akhirnya, setelah dibawa ke Puskesmas setempat, nyawa sang Kakek atas nama Misnawan (51) tak bisa terselamatkan.
Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar (Basarnas Bali), menerima laporan kejadian tersebut dari Polair Jembrana. Keterangan dari Koordinator Pos SAR Jembrana, Dewa Hendri, bahwa kakek korban yang memang berada di lokasi saat itu, sempat berusaha untuk menolong cucunya. Namun upaya yang dilakukan gagal dan ia pun terseret arus. “Saat itu si korban mandi, ketika sedang mandi memang air nya surut dan arus kuat juga ke arah timur,” terangnya.
Merespon kejadian tersebut, Basarnas Bali memberangkatkan 5 orang personil Pos SAR Jembrana menuju lokasi 20 menit setelah menerima laporan. Penyisiran dilakukan dengan menggunakan rubber boat dan didukung peralatan Aqua Eye untuk deteksi objek di bawah permukaan air.
Memperhitungkan pergerakan arus dan angin maka SRU laut memfokuskan pencarian ke arah timur dari lokasi kejadian. Tim SAR gabungan juga melakukan koordinasi dengan nelayan setempat yang melintasi are itu. Mereka meminta untuk melaporkan bila melihat tanda-tanda yang mencurigakan terkait keberadaan korban.
Pada pukul 18.25 Wita penyisiran dengan rubber boat dihentikan karena jarak pandang sudah terbatas, dengan hasil nihil. Operasi SAR akan kembali dilanjutkan Sabtu pagi. (MBP)