Eden Hotel Segera Dioperasionalkan Kembali Pasca Segel Fasilitas Umum Dibuka

 Eden Hotel Segera Dioperasionalkan Kembali Pasca Segel Fasilitas Umum Dibuka

Pembukaan segel fasilitas umum Eden Hotel, mendapat atensi aparat keamanan.

MANGUPURA – baliprawara.com

Fasilitas umum yang berada di Eden Hote yang terletak di Jalan Kartika Plaza, Kelurahan/Kecamatan Kuta, Badung, kembali dibuka. Hal itu dilakukan setelah segel yang dipasang di fasilitas umum kondotel tersebut, dibuka pihak pengelola Eden Hotel, PT Eden Kuta Management (EKM), Minggu 2 Februari 2025.

Pembukaan segel tersebut, dipimpin langsung oleh Direktur EKM, Kie Nai Oen alias Andre Kie. Pembukaan fasilitas umum yang merupakan milik bersama ratusan owner seperti listrik, wifi dan lainnya, menandai babak baru setelah sebelumnya ada perselisihan hingga berujung demo yang memicu ketegangan.

Kegiatan pembukaan segel tersebut bahkan mendapat atensi dari aparat keamanan. Pengamanan dibantu pihak Babinsa Kelurahan Kuta yang hadir langsung di lokasi.

Menurut Andre Kie, dari 277 unit di kondotel tersebut, sebanyak 120 Owner Unit (OU) telah menyerahkan pengelolaannya kepada PT EKM , yang merupakan pengelola lama, melakui kontrak kerja sama yang baru. Sedangkan untuk 157 owner lainnya, tidak melanjutkan kontrak atau memilih untuk berganti pengelola baru.

Menurut Andre, para OU yang tidak lagi bekerja sama dengan mereka, tidak menjadi masalah, karena itu merupakan hak mereka. Namun, pihaknya berharap agar para OU yang tidak lagi bekerja sama dengan PT EKM, tidak mengambil alih fasilitas umum milik bersama, yang tentunya dapat mengganggu operasional hotel.

“Kami tidak mau menutup rejeki orang. Kalau ada pengelola lain lagi di sini, saya lebih senang karena ada tetangga. Namun saya berharap mereka (OU) untuk bersama-sama jalankan bisnis yang sehat. Tempat ini adalah tempat bisnis yang harus dikelola,” ungkap Andre, melalui keterangan tertulisnya, Selasa 4 Februari 2025.

See also  Prof. Dr. Drs. Wayan Paramartha, S. H., M. Pd. Dikukuhkan sebagai Guru Besar Unhi

Dengan dibukanya fasilitas umum tersebut semuanya jadi jelas. Operasional berjalan dengan baik dan karyawan tidak bertanya-tanya kapan dibuka. Menurutnya, harus ada kepastian biar semuanya tidak terkatung-katung.

“Dalam waktu beberapa hari ke depan kita kembali buka. Kami sebagai pengelola di sini sekaligus owner juga. Kami punya unit juga di sini,” pungkasnya.

Ditanya terkait aksi demo yang terjadi pada 17 Januari kemarin, Andre mengaku sangat menyayangkannya. Demo yang membuat tegang itu lanjut Andre karena 157 owner yang tak melanjutkan kerjasama dengan EKM tidak paham putusan Badan Arbitrasi Nasional Indonesia (BANI).

Sementara penasehat hukum PT EKM, I Gusti Agung Kadek Suryananta mengatakan fasilitas yang jadi milik bersama digunakan bersama. Penyegelan fasilitas bersmaa seperti listrik, wifi dan lainnya itu membuat operasional tersendat.

“Kami dari tim penasehat hukum sederhana saja. Fasilitas yang jadi milik bersama digunakan bersama. Akibat penyegelan selama ini pemilik unit resah dan karyawan juga bertanya-tanya kapan dibuka,” ungkap IGA Kadek Suryananta didampingi rekannya Benediktus Michael. (MBP)

 

redaksi

Related post