Edukasi Masyarakat, Berani Jaga Bumi Foundation Gandeng Indofood Bersihkan Sampah Pantai
MANGUPURA – baliprawara.com
Founder Berani Jaga Bumi Foundation, Yudhy Ervin Tiara, mengatakan, selama ini telah terjadi suatu perubahan perilaku dan pola pikir yang berkembang dalam masyarakat yang senantiasa menjunjung sikap peduli terhadap lingkungan. Salah satunya membawa Tumbler kemanapun, bawa kantong berbahan kain untuk berbelanja atau tidak terlalu menyukai sedotan plastik saat minum di restoran.
Berani Jaga Bumi Foundation, sebagai sebuah organisasi peduli lingkungan yang telah 12 tahun lamanya bergelut dengan sampah dan menggaungkan isu-isu lingkungan, terus melakukan edukasi dan diseminasi informasi tentang perlunya menjaga lingkungan hidup secara holistik. Meski diseminasi informasi tentang lingkungan kerap didengungkan, namun kata dia, kesadaran perilaku membuang sampah sembarangan kerap terjadi.
“Pergeseran nilai dalam ‘green lifestyle’ atau gaya hidup peduli lingkungan tersebut hakikatnya merupakan tujuan utama gerakan kami, mindset dan pola pikir serta kesadaran masyarakat haruslah lebih ekstrim dalam upaya menyelamatkan lingkungan, bahkan di Jepang ada orang-orang yang mengantongi sampah yang berserakan,” kata Yudhy, di sela kegiatan Bersih Pantai Balangan dan Pantai Dreamland bekerjasama dengan PT. Indofood Makmur Sukses, Minggu 26 Desember 2021.
[quads id=1]
Untuk mengedukasi masyarakat dalam upaya penyelamatan lingkungan, puluhan relawan, mahasiswa, masyarakat sekitar dan warga negara asing (WNA) ikut turun membersihkan pantai. Dari aksi ini, terkumpul cukup banyak sampah plastik dan ranting-ranting kayu di Pantai Balangan yang hampir setiap hari berserakan dan menjadi pemandangan tak sedap dan kurangnya perhatian dari pihak manapun.
Koordinator acara, Febby Alvian Permana (26) menuturkan, gerakan aksi bersih-bersih pantai ini dilatarbelakangi oleh peristiwa tsunami yang beberapa tahun silam di Indonesia maupun negara Asia lainnya yang dampaknya membawa kotoran-kotoran berupa sampah dari laut ke daratan.
“Kegiatan ini mengenang peristiwa Tsunami belasan tahun yang lalu di Indonesia, Thailand dan wilayah Asia lainnya, karena dampak bencana laut dan pantai selalu kotor, kami secara preventif ingin menggugah ’awareness’ generasi muda untuk peduli lingkungan jadi sebagai contoh mendorak bahwa generasi muda aktif peduli terhadap lingkungan alam,” kata Febby.
[quads id=1]
Di samping itu, pada awal Desember 2021 telah terjadi hujan dan angin kencang di Bali Selatan, akibat dari bencana tersebut beberapa desa di Nusa Penida dan wilayah Bali lainnya terjadi longsor, banjir bandang hingga belasan ternak babi bahkan sepeda motor hanyut terbawa arus ke laut.
“Di beberapa pantai yang ada di wilayah Kuta Selatan, terjadi kiriman sampah dengan volume yang luar biasa mengotori beberapa pantai, antara lain Pantai Balangan dan Pantai Dreamland yang kami sasar untuk kegiatan bersih-bersih hari ini,” pungkasnya. (MBP)
[quads id=1]