Ekowisata Mangrove Batu Lumbang, Tempat Wisata Edukasi Bagi Masyarakat
DENPASAR – baliprawara.com
Ekowisata baru ditengah hutan mangrove di pesisir selatan Kota Denpasar, kini telah rampung dikerjakan. Pengembangan Ekowisata Mangrove Batu Lumbang di Desa Pemogan, Denpasar oleh Kelompok Usaha Bersama (KUB) Segara Guna Batu Lumbang, resmi dibuka, Minggu 2 Oktober 2022.
Peresmian Ekowisata ini, dilakukan oleh Wakil Wali Kota Denpasar, Kadek Agus Arya Wibawa bersama General Manager PT. Indonesian Power, Flavianus Erwin Putranto. Turut hadir Kadis Perikanan dan Ketahanan Pangan, I.B Mayun Suryawangsa, Camat Densel, Made Sumarsana serta sejumlah undangan lainnya.
Wakil Wali Kota Denpasar, Kadek Agus Arya Wibawa mengatakan, pengembangan ekowisata baru ini, dapat menjadi pilihan tempat wisata edukasi bagi masyarakat. Kedepan pihaknya berharap, pola pembangunan kolaboratif seperti ini dapat terus dipertahankan dan dikembangkan.
Ditambahkannya, KUB Segara Guna Batu Lumbang, bisa dikatakan pionir dalam mempertahankan hutan bakau atau mangrove melalui pengembangan yang inovatif. “Di lain sisi, kami harapkan stakeholder lain, dapat terus menjadi mitra kelompok – kelompok nelayan di wilayah pesisir. Terutama dalam menjaga kelestarian hutan bakau yang sangat penting keberadaannya bagi keseimbangan alam dan menjadi paru paru Kota Denpasar,” harapnya.
Sementara itu, General Manager PT. Indonesian Power, Flavianus Erwin Putranto mengatakan selain pembukaan secara resmi Ekowisata Mangrove Batu Lumbang, dihari yang sama, juga dilakukan penanaman 2700 bibit mangrove. Dalam pengembangan Ekowisata Mangrove Batu Lumbang ini, pihaknya menggerakkan KUB Segara Guna Batu Lumbang dan masyarakat sekitar terkait edukasi kawasan mangrove. Baik itu bersih – bersih kawasan mangrove, konservasi mangrove serta pengolahan mangrove menjadi produk non kayu, menjadi aneka olahan pangan seperti sirup, kopi, teh dan stick mangrove.
“Kami harap kawasan ekowisata ini nanti dapat menjadi pilihan tempat wisata bagi masyarakat Kota Denpasar sekaligus belajar mengenai hutan mangrove dan ekosistem pendukungnya,” ucapnya. (MBP)