Energi Surya, Diyakini Bisa Menjadi Pilar Utama Penyediaan Energi Bersih

DENPASAR – baliprawara.com
Energi surya, kedepannya diyakini akan bisa menjadi pilar utama penyediaan energi bersih di Indonesia. Energi surya yang mengubah energi matahari menjadi listrik, nantinya diharapkan bisa juga untuk penyediaan energi bersih 100 persen untuk Bali.
Menurut Ketua Umum Asosiasi Energi Surya Indonesia (AESI), Fabby Tumiwa, penggunaan Energi Listrik Tenaga Surya, diyakini dapat memberikan efisiensi biaya hingga 35 persen terhadap kebutuhan rumah tangga di Indonesia. Pihaknya melihat potensi sangat besar terkait energi Surya ini. Seperti di Bali, sesuai dengan perda Bali no 9 tahun 2020 tentang rencana umum energi daerah (RUED) disampaikan bahwa potensi pembangkit energi terbarukan di Bali cukup besar.
Kalau energi surya ini ingin dikembangkan sesuai dengan RUED kata dia, maka seluruh kebutuhan energi di Bali, listriknya bisa dipenuhi dari energi surya. “Kami melihat bahwa seiring dengan potensi sumber daya energi surya, masyarakat juga mulai merespon. Rumah-rumah atau bangunan, 20 persen dari luasan atapnya dipasangi PLTS,” katanya saat peresmian Juragan Atap Surya, yang merupakan outlet pertama di Bali, tepatnya di Jalan Buluh Indah No. 153, Ubung, Denpasar Utara, Kota Denpasar, Rabu (9/62021), didampingi Putu Agung Prianta selaku Kepala Perwakilan Green Building Council Indonesia Wilayah Bali, serta Anthony Utomo selaku Managing Director Utomo SolaRUV (PT Juragan Atap Surya Indonesia).l yang ditandai dengan penandatanganan panel surya.
Dalam sambutannya, Fabby Tumiwa menyampaikan bahwa, peresmian energy outlet ini bertujuan untuk semakin menguatkan ekosistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) sesuai dengan strategi AESI dalam percepatan bauran energi listrik di Indonesia. Lebih lanjut kata dia, melalui adanya energy outlet yang digagas oleh Juragan Atap Surya, ada peluang besar untuk mengembangkan UMKM sektor energi terbarukan. “Selain pelatihan-pelatihan yang ditargetkan konsisten tercapai hingga tahun 2024, energy outlet Juragan Atap Surya ditargetkan bisa mencetak pengusaha-pengusaha energi (solarprenuer) surya berkualitas,” harapnya.
Sementara itu, Putu Agung Prianta menyampaikan, berdirinya energy outlet Juragan Atap Surya semakin menambah optimisme tren sustainability yang saat ini tidak hanya berlangsung di Indonesia, tapi juga masyarakat global. Masyarakat Indonesia kata dia, harus terus diedukasi untuk menjadi pemain aktif dalam era Energi Terbarukan (EBT) ini karena memiliki banyak potensi, antara lain sumber daya melimpah, gampang direplikasi, dan pasarnya amat besar. “Akselerasi bauran energi listrik bisa dicapai dengan adanya solarprenuer-solarprenuer yang berkualitas di masa depan,” ucapnya.
Pada kesempatan yang sama, Anthony Utomo, yang dalam struktur kepengurusan menjabat sebagai Wakil Ketua Umum AESI Bidang Entrepreneurship, UMKM, dan Capacity Building, turut menambahkan bahwa peresmian energy outlet Juragan Atap Surya menegaskan bahwa pihaknya sangat siap menyukseskan percepatan bauran energi listrik 23% di tahun 2025 melalui PLTS Atap.
Juragan Atap Surya membawahi brand solar panel terkemuka, Utomo SolaRUV, sudah menyiapkan strategi supply chain, berupa modul surya dan inverter yang berkualitas dengan harga terjangkau.
Sebagai tambahan informasi, Utomo SolaRUV adalah distributor resmi dan pusat service produsen inverter terbaik di dunia merk Sungrow dan LONGi di Indonesia. Sehingga, ketika calon pengusaha-pengusaha energi sudah ditraining pemasangan PLTS Atap dengan benar, mereka bisa langsung menawarkan ke konsumen.
Konsep kemitraan Juragan Atap Surya juga diminati banyak calon mitra di Bali karena memberikan solusi untuk menangkap peluang usaha energi di tengah pandemik dan mendukung program pemerintah untuk perubahan sumber listrik dari energi bersih Bali melalui Peraturan Gubernur Bali Nomor 45 Tahun 2019 Tentang Bali Energi Bersih membuka lebar peluang untuk usaha energi melalui PLTS Atap. (MBP1)