Fasilitasi UMKM, Diskopukmp Badung Kembali Gelar Jumat Ceria
MANGUPURA – baliprawara.com
Dalam rangka memfasilitasi pemasaran produk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), Pemerintah Kabupaten Badung melalui Dinas Koperasi UKM dan Perdagangan (Diskopukmp), kembali menggelar Jumat Ceria, Lapangan Pusat Pemerintahan Kabupaten, Jumat 28 April 2023. Pada Kegiatan Fasilitasi Usaha Mikro menjadi Usaha Kecil dalam Pengembangan Produksi dan Pengolahan, Pemasaran Sumber Daya Manusia serta Desain dan Teknologi ini, digelar dalam bentuk senam bersama, pameran produk UMKM dan hiburan musik. Kegiatan ini juga dirangkaikan dengan perayaan rahina Tumpek Wayang dengan upacara Jagad Kerthi, menghadirkan sebanyak 20 pelaku usaha mikro kecil dan menengah mulai dari usaha kuliner hingga produk pertanian organik.
Menurut Kepala Dinas Koperasi UKM dan Perdagangan, Kabupaten Badung, I Made Widiana, konsep Jumat Ceria yang digelar setiap Bulan ini, berawal dari masa Pandemi Covid-19. Yang mana saat itu, daya tahan UMKM perlu ditingkatkan. Beranjak dari itulah, dengan berbagai upaya yang dilakukan, maka muncul ide untuk memfasilitasi para UMKM untuk memperkenalkan produk-produknya kepada pegawai di lingkungan kabupaten Badung, serta memperkenalkan produk kepada masyarakat di sejumlah Mall.
Melalui hal itu, untuk bisa mengumpulkan Pegawai di lingkungan Kabupaten Badung, maka pihaknya memfasilitasi untuk melakukan pada setiap hari Jumat dalam satu bulan sekali. Kegiatan yang dilakukan dikemas melalui Jumat Ceria, yang mana setelah olahraga, pegawai ini bisa berbelanja kepada UMKM yang berpameran. Sehingga produk UMKM yang dipamerkan dalam kegiatan ini bisa tersalurkan.
Kegiatan Jumat ceria ini, dimulai sejak tahun 2022, pada anggaran perubahan hingga Desember. Setelah itu, dilanjutkan tahun 2023 dengan 10 kali kegiatan yang diawali dari bulan Februari sampai dengan November 2023. Di Bulan Mei nanti kita laksanakan di Minggu kedua pada tanggal 12 Mei 2023.
Dikatakan Widiana, UMKM yang difasilitasi dalam kegiatan Jumat Ceria ini, merupakan UMKM yang berdomisili di kabupaten Badung. Dan memang mereka juga tergabung dalam komunitas UMKM Badung termasuk juga mereka sudah melengkapi diri dengan nomor induk berusaha (NIB) dan mengakses Qris.
Untuk UMKM yang berpameran, merupakan UMKM di kabupaten badung yang ditampilkan secara bergiliran, mengingat jumlah stan yang terbatas hanya 20 stan. “Untuk tiap bulan, pesertanya bergantian. Mereka diberi kesempatan dua kali, dna akan bergantian. Yang sudah pernah tampil, kita beri kesempatan dua kali, dna bulan berikutnya akan diganti oleh UMKM lain,” bebernya.
Khusus pada Jumat 28 April 2023 ini, karena pada Sabtu 29 April 2023 merupakan hari tumpek wayang, acara Jumat Ceria ini juga dikaitkan dengan perayaan.hari Tumpek Wayang dengan memamerkan produk-produk organik. Baik itu Beras Organik, olahan kopi organik, yang semuanya difasilitasi oleh petani-petani organik yang ada di Sangeh dan Plaga.
Kedepan, melalui kegiatan seperti ini, UMKM di Badung bisa terus bertumbuh dan berkembang. Sehingga UMKM di Badung, lambat laun bisa menjadi wirausaha. “Dengan ini, sehingga target kinerja kami, meningkatkan UMKM menjadi wirausaha,” ucapnya.
Sementara, terkait transaksi penjualan yang biasanya dalam setiap kegiatan, dari rekap yang dilakukan dinas, rata-rata mereka bisa berjualan sampai jutaan rupiah. Jumlah itu kata dia dicapai oleh para UMKM hanya dalam beberapa jam digelar pameran dalam Jumat Ceria. “Biasanya kita melakukan perekapan per stand dan per Produk UMKM. dan rata-rata dengan berjualan dengan waktu yang singkat mereka bisa meraup penjualan hingga Rp 1 jutaan bahkan lebih. Selain itu, pelaku UMKM pun juga berterimakasih kepada pemerintah karena barang mereka sudah habis terjual,” terangnya.
Terkait kondisi UMKM di Kabupaten Badung, menurut Widiana, ditengah bangkitnya kembali sektor pariwisata, jumlah UMKM di Badung mulai berkurang. Dari yang dulu mencapai sebanyak 40 ribu lebih sesuai data bantuan saat Covid-19, saat ini dengan digitalisasi UMKM, update data yang saat ini sesuai pendataan di Sistem Informasi Data Tunggal (SIDT) dari Kementerian Koperasi, jumlah UMKM saat ini di Badung sebanyak 25 ribu. Berkurangnya jumlah UMKM ini diperkirakan karena saat ini banyak dari pelaku UMKM sebelumnya, telah kembali bekerja di sektor pariwisata yang sebelumnya mereka geluti. (MBP/a)